News Update :
Home » » Diskusi tentang tafwid, Tafwid makna atau kaifiyat??

Diskusi tentang tafwid, Tafwid makna atau kaifiyat??

Penulis : Bagus Rangin on 9 April 2012 | 10.51.00




 Habib Husain al-Saqqaf [YAMAN] 



Wahabi: Sebagian orang menyangka bahwa wahabi tdk mengetahui haqiqat tafwid ulama salaf,maka dgn hal itu sy bertanya pada anda dgn beberapa pertanyaan: 

  1. Apa definisi tafwid secara konfrehensif [jami mani']??
  2. Apakah tafwid itu konsep dari keseluruhan salaf atau hanya sebagian nya saja?? 
  3. Apakah tafwid mencakuf seluruh sifat-sifat Allah atau sebagian saja?? 
  4. apakah konsep tafwid wajib di ikuti oleh setiap muslimin atau tidak??? 

ini beberapa pertanyaan awal saya,silahkan jawab partanyaan2 tsb...!! 

============================================

Asyariyyah: telah mengajukan pertanyaan kpd saya saudara wahabi dalam hal tafwid dan anda meminta jawaban saya,dan smg saya bs menjawab dgn ilmu supaya bs mencapai kebenaran; dan inilah tujuan diskusi kita.... 
--------------------------------------------------------------------
1.Apa definisi tafwid secara konfrehensif [jami mani']?? 
--------------------------------------------------------------------
jawaban: definisi tafwid sebagaimana yg anda tanyakan adalah mesti meliputi sarat2 berikut; 

1.Harus dalam masalah sifat khobariyah [nas alquran alhadits mutasyabihat] ,termasuk didalamnya tentang tandakan2 Allah dan bukan tentang dzat Allah 

2. mengitiqadkan bahwa sifat 2 tsbt mempunyai makna yg layak utk Allah,tetapi hanya Allah saja yg tau haqiqat maknanya,shgg sebagian ulama salaf berkata:kami iman dgn sifat2 itu dgn makna sebagaimana di kehendaki Allah saja,dan tdk mungkin bagi kita mengetahui makna2 yg ada pada haq Allah,hal itu karena mentafsirnya dan atau menentukan makna nya yg haqiqi akan menjerumuskan kepada takyif [membuat kaefiyah] dan tasybih [menyerupakan] Allah dgn mahluq,adapun makna majaz yg datang secara lugot/bahasa maka jgn memastikan dgn makna tsbt karena itu cuma dhon [kemungkinan besar] dan tdk qot"i 

3.diam dan tidak memperdalam maknanya di sertai menyerahkan maknanya kpd Allah karena tdk ada jalan bagi kita kecuali dgn jalan ini

4.mengitiqadkan kesucian Allah dari makna2 yg ada pada ciptaan [mahluq]

---------------------------------------------------------------------
2.Apakah tafwid itu konsep dari keseluruhan salaf atau sebagian
--------------------------------------------------------------------- 
jawaban: tafwid adalah madhab jumhur salaf

-------------------------------------------------------------------
3.Apakah tafwid mencakuf seluruh sifat-sifat Allah atau sebagian
------------------------------------------------------------------- 
jawaban: aku tlh berkata sebelumnya bahwa tafwid hanya dalam sifat2 khobariyah [terdapat dalam nas alquran alhadits mutasyabihat],oleh sebab itu ulama menetapkan; 
Berkata imam atthufa alhambali dalam mukhtasor sarah ar raudoh 2/44:

"والمتشابه مقابل المحكم وهوغير المتضح المعنى فتشتبه بعض محتملاته ببعض للاشتراك أي تشابهه وعدم اتضاح معناه إما لاشتراك كلفظ العين والقرء.. أو لظهور تشبيه في صفات الله تعالى كآيات الصفات وأخبارها(نحو ويبقى وجه ربك) (لماخلقت بيدي) (بل يداه مبسوطتان) (يد الله ملأى لاتغيضها نفقة) (فيضع الجبار قدمه) (فيظهر لهم في الصورة التي يعرفونها) (خلق الله آدم على صورة الرحمن) ونحو ذلك مما هو كثير في الكتاب والسنة لأن هذا اشتبه المراد منه على الناس فلذلك قال قوم بظاهره فجسموا وشبهوا وفر قوم من التشبيه فتأولوا وحرفوا فعطلوا وتوسط قوم فسلموا وأمروه كما جاء مع اعتقاد التنزيه وهم أهل السنة"ا.هـ

: nas-nas yg mutasyabih adalah kebalikan dari nas-nas yg muhkam yakni maknanya tdk jelas , maka bisa keliru sebagian kemungkinan makna terhadap sebagian yg lain,di karenakan lafadnya yg istirok [mengandung byk makna] yakni menimbulkan kekeliruan dan tdk jelas maknanya, apakah karena istirok seperti pada lafad aen dan quru atau karena nampak keserupaan dalam sifat Allah seperti ayat2 dan khobar sifat misal [ayat wajhu][lima kholaqta][yad][qodam] dll, yg mana hal itu byk dalam alquran dan as sunnah, nas-nas ini mengandung kesamaran bagi manusia atas apa yg di maksud dari lafadnya ,oleh sebab itu maka sebagian orang berkata: ambillah dgn makna dohirnya, maka mereka menjisimkan Allah,dan sebagian yg lain lari dari tasybih dgn mentakwil dan tahrif maka mereka menafikan sifat Allah [ta"til] dan sebagian mengambil jalan tengah,maka mereka selamat yakni dgn memberlakukan nas sebagaimana datangnya disertai tanzih [mensucikan Allah dari keserupaan tasybih/tamtsil] mereka inilah ahlussunnah.

adapun yg datang dari ucapan salaf bahwa mereka tafwid dalam seluruh sifat,maksudnya adalah seluruh sifat khobariyah yg memberi sangkaan kepada tajsim 


-----------------------------------------------------------------
4.apakah konsep tafwid wajib di ikuti oleh setiap muslimin atau tidak???
------------------------------------------------------------------------- 
jawaban: tafwid wajib di ikuti oleh seluruh umat,dan tdk boleh takwil kecuali ketika ada hajat seperti ketika takut orang akan memahaminya dgn tasybih [keserupaan] dan tajsim [memvisualkan Allah],maka hal ina di hindarkan dgn jalan takwil

====================================================================

wahabi: anda telah menyebutkan jawaban tentang syarat definisi tafwid menurut kalian,saya bertanya kembali:
  1. apakah anda bisa menyebutkan salah seorang ulama mu"tabar yg menyatakan syarat2 definisi sebagaimana yg anda sebutkan ?? 
  2. dan sekiranya bahwa penisbatan tafwid makna terhadap salaf itu jg pernyataan ulama asy"ariyah dan almaturidiyah juga hanabilah [sebagaimana pendapat anda],maka apakah mereka semua mufakat atas haqiqat tafwid salaf sebagaimana anda jelaskan di atas?atau mereka berbeda dalam definisi dan sarat tafwid tsbt ?? 
  3. anda telah menyebutkan bahwa nas-nas sifat khobariyah memiliki makna yg hanya allah saja yg mengetahuinya,apakah maksud anda bahwa rasul SAW tdk mengetahui makna2 nas-nas sifat tsbt ?? 
  4. dan anda menyebutkan bahwa tafwid adalah madhab jumhur /mayoritas salaf,terus madhab apa yg di pegang oleh sebagian lainnya

Asyariyyah:oke akan saya jawab:
-----------------------------------------------------------------------------
1. anda telah menyebutkan jawaban tentang syarat definisi tafwid menurut kalian,apakah anda bisa menyebutkan salah seorang ulama mu"tabar yg menyatakan syarat2 definisi sebagaimana yg anda sebutkan??
--------------------------------------------------------------------------------
jawaban: itu sangat banyak dan saya menemukan secara terpisah dalam ucapan Imam Ibnuu qudamah di berbagai kitabnya dan juga terdapat di dalam ktb2 ulama madhab hambali yg lainnya ...........

adapun rukun yg pertama yaitu: Harus dalam masalah sifat khobariyah [nas alquran alhadits mutasyabihat] ,termasuk didalamnya tentang tindakan2 Allah dan bukan tentang dzat Allah" maka saya tlh membawakan perkataan Imam at thufa alhambali di atas dan juga terdapat dalam ucapan imam ibnu qudamah dlm ktb ar raudotun nnadhir 1/277: 

"والصحيح أن المتشابه ما ورد في صفات الله سبحانه مما يجب الإيمان به ويحرم التعرض لتأويله كقوله تعالى: ( الرحمن على العرش استوى)،
( بل يداه مبسوطتان) ( لما خلقت بيدي)،( ويبقى وجه ربك)،( تجري بأعيننا). ونحوه فهذا اتفق السلف رحمهم الله على الإقرار به وإمراره على وجهه وترك تأويله فإن الله سبحانه ذم المبتغين لتأويله وقرنهم في الذم بالذين يبتغون الفتنة وسماهم أهل زيغ .
ولأن في الآية قرائن تدل على أن الله سبحانه منفرد بعلم تأويل المتشابه وأن الوقف الصحيح عند قوله تعالى: ( وما يعلم تأويله إلا الله). لفظا ومعنى أما اللفظ لو أراد عطف الراسخين لقال ويقولون آمنا به بالواو وأما المعنى فلأنه ذم مبتغي التأويل ولو كان ذلك للراسخين معلوما لكان مبتغيه ممدوحا لا مذموما ولأن قولهم آمنا به يدل على نوع تفويض وتسليم لشيء لم يقفوا على معناه سيما إذا اتبعوه بقولهم (كل من عند ربنا)"ا.هـ

: dan yg soheh bahwa sesungguhnya nas-nas mutasabehat yg datang tentang sifat Allah adalah hal yg wajib iman terhadapnya dan haram mencari2 takwilnya seperti ayat: ar rohman alal arsyistawa",dan ayat bal yadaahu mabsuthotani,lamaa kholaqta bi yadayya,wa yabqo wajhu robbika,tajri bi a"yunina dan ayat yang semisalnya,maka salaf sepakat menetapkannya dan memberjalankan dgn jalannya,dan dalam ayat ada qorinah yang menunjukan bahwa hanya Allah saja yang tau takwil ayat2 mutasabih,dan mayoritas salaf mewaqofkan pada kalimah illallah scra lafad dan makna,adapun waqaf secara lafad,maka jikapun rosikhin di atafkan pada lafad Allah,maka mesti lafad stlh rosyikhin yaitu yaquluna pakai wawu,adapun waqaf secara makna,maka dapat di lihat dari celaan Allah terhadaf yang mencari2 takwilnya,kalau seandainya rosikhin tau,maka pasti di puji dengan mencari mentakwilnya,dan lafad setelah yaquluna yakni amanna bih itu menunjukan tafwid dan menyerahkan terhadap sesuatu yang tdk di ketahui maknanya,dan makin jelas tafwid ktka di ikuti dengan kalimat kullun min indi robbina 

adapun rukun kedua: meng'itiqadkan bahwa sifat kkobariyyah mempunyai makna,maka sifat yad itu ada maknanya sesuai dgn keagungan Allah,tetapi hanya Allah yang tau tentang pengetahuan maknanya..
Telahberkata Inu qudamah dalam kitab tahrim 53: 

"والقول السديد وسلوك سبيل الله تعالى التي دلت على استقامتها الآثار وسلكها الصحابة الأبرار والأئمة الأخيار ومضى عليها الصالحون واقتفاها المتقون وأوصى لزومها الأئمة الناصحون الصادقون وهي الإيمان بالألفاظ والآيات والأخبار بالمعنى الذي أراده الله تعالى والسكوت عما لانعلمه من معناها وترك البحث عما لم يكلفنا الله البحث عنه من تأويلها ولم يطلعنا على علمه"ا.هـ المقصود

: Dan perkataan yang keras dan berjalan di jalan Allah yang di tunjukan oleh atsar utk istiqomah dengannya dan jg merupakan perjalanan shahabat yang baik dan jalan para imam pilihan dan telah di lewati oleh orang2 shaleh dan telah sepakat orang2 bertakwa,dan telah di wasiatkan oleh para imam yang sidiqin utk menetapinya yaitu iman dengan lafad2 dan ayat dan khabar2 dengan makna sebagaimana di kehendaki oleh ALLAH,dan diam dari apa yang tdk di ketahui tentang makna2nya dan tdk membahas apa2 yang tdk di perintah Allah utk membahasnya dari takwilnya dan dari apa yang tdk ada pengetahuan darinya. 

Dalam ucapan ibnu qudamah ini telah mengumpulkan rukun2 yang tiga...

وقوله: "بالمعنى الذي أراده الله" هو عين مانقوله أن لها معنى يليق بجلاله فهو-رحمه الله- يثبت معنى على ماأراده الله.

: Dan maksud: dengan makna yang dikehendaki oleh Allah ",maka itulah maksud ucapan kami bahwa lafad2 itu mempunyai makna yang sesuai dgn keagungan Allah yakni meyakini makna sesuai dgn maksud ALLAH.

Utk menambah jelas,lht perkataan Al imam ibnu mubarod dalm kitabnya SYarah goyat as saul hal 199-200: 

"وفي القرآن المحكم وفيه أقوال الأظهر أنه المتضح معناه والمتشابه وهو مايقابه... ولايجوز أن يقال في القرآن مالا معنى له عند عامة العلماء وفيه مالايفهم معناه إلا الله تعالى عند الجمهور"ا. ه

: Dan dalam Alquran ada ayat muhkam dan di dalamnya adalah perkataan yang jelas dan terang maknanya,dan adapun mutasyabihat adalah yang sebaliknya,dan tdk boleh di katakan bahwa dalam alquran ada lafad yang tdk mempunyai makna menurut mayoritas ulama,tetapi di dalamnya ada lafad2 yang tdk di ketahui maknanya kecuali hanya oleh Allah menurut jumhur ulama. 

jadi jgn mengatakn bahwa ayat sifat tdk memiliki makna ,tapi katakanlah bahwa maknanya tdk di fahami... 

adapun rukun yang ketiga: diam dan tdk memperdalamnya dan menyerahkan makna kepada Allah,karena tdk ada jalan lain kecuali ini,dan sebelumnya telah di jelaskan dalilnya dari perkataan ibnu qudamah... 

adapun rukun ke empat:harus mengitiqadkan dengan mensucikan ALLAH dari makna2 sesuatu yang baru/ada permulaan sebagaimana di katakan oleh ibnu qudamah dalam kitab tahrim an nadhar 58:

"وإنما يحصل التشبيه والتجسيم ممن حمل صفات الله سبحانه وتعلى على صفات المخلوقين في المعنى ونحن لا نعتقد ذلك ولاندين به"ا.هـ

: DAn sesungguhnya nampak tajsim dan tasybih dari orang2 yang membawa sifat2 Allah kepada makna sifat2 mahluk dalam maknanya,dan kami tdk mengitikadkan hal itu dan tdk beragama dengannya. 


-----------------------------------------------------------------------------
2. apakah mereka semua sepakat atas kebenaran tafwid salaf sebagaimana dikatakn oleh salaf sebagaimana yang telah kalian jelaskan,atau mereka ikhtilaf dalam hal itu??
------------------------------------------------------------------------------- 
jawaban: Betul mereka secara hakikatnya telah mufakat,walaupun berbeda dalam perkataan ketika menjelaskan dalam masalah juz'iyah; cabang2 saja...


------------------------------------------------------------------------ 
3. apakah penjelasan anda di atas tentang tafwidl makna maksudnya Rasul SAW dan Sahabatnya tdk mengetahui makna lafad2 sifat tsbt??
------------------------------------------------------------------------
Jawaban: perkataan anda ini sering di lontarkan oleh orang2 wahabi utk membantah madhab tafwid [mufawwidoh] ini adalh yang menjadi inti hujjah2 kalian bahwa madhab tafwid sama dengan menauduh Rasul dan Sahabat tdk tau makna ayat dan khabar sifat,dan dengan menjawab pertanyaan ini adalah bentuk menolong kepada madhab tafwid,Dan sebagian kaum wahabi berkata:kalao anda menuduh Rasul tdk tau makna2 ayat dan khobar sifat,maka anda telah kafir",ini adalah vonis yang yang berbahaya yang melazimkan pelakunya utk bertaubat karena telah mengkafirkan pada jumhur ahli ilmu,di antara mereka adalah para sahabat sebagaimana akan saya jelaskan... 

Pertanyaan itu adalah cabang dari masalah yang di bahas oleh para ulama yaitu tentang apakah nas-nas mutasyabihat ini ada yang di ketahui maknanya atau tdk? 
Berkata imam Mar'i alkarmi dalam kitabnya aqowil assiqot 51-52: 

"واختلفوا هل المتشابه مما يعلم على قولين منشؤهما الوقف على الله أو العلم في قوله تعالى (ومايعلم تأويله إلا الله والراسخون في العلم)
قال الإمام الخطابي مذهب أكثر العلماء أن الوقف التام في هذه الآية على الله وأن مابعده وهو قوله(والراسخون في العلم) استئناف روي ذلك عن ابن مسعود وابي بن كعب وابن عباس وعائشة ومال إلى هذا الحافظ السيوطي في الاتقان وحكاه عن الأكثرين من الصحابة والتابعين وأتباعهم ومن بعدهم خصوصا أهل السنة قال وهو أصح الروايات عن ابن عباس"ا.هـ

: telah terjadi ikhtilaf dalam masalah ayat mutasyabihat kepada dua pendapat,inti ikhtilaf tesbt adalah adanya waqof apakah pada lafad Allah atau lafad fil ilmi dalam ayat wa la yalamu ta'wilahu illallah war rosikhiina fil ilmi..berkata Imam Al khotobi: pendapat mayoritas ulama adalah waqaf tam pada lafad illallah,dan adapun lafad setelahnya yaitu war rosikhuna fil ilmi adalah isti'naf:memulai perkataan,itu di riwayatkan dari ibnu masud,ubay bin kaab,ibnu abbas,siti aisyah,dan telah cenderung pada pendapat ini imam as suyuti dalam kitab al itqon,dan telah di riwayatkan dari jumhur sahabat dan tabiin dan ulama2 setelahnya,ini adalah riwayat yang lebih soheH dari ibnu abbas.

Mk jawaban pertanyaan di atas adalah: Rasul dan sahabat juga at tabiin tdk mengetahui makna2 sifat dalam nas mutasyabihat,karena mengetahui maknanya adalah buah dari mengetahui hakikat dzatnya Allah,sedangkan yang mengetahui hakikat dzat dan sifatNya hanyalah Allah sendiri dan tdk semua mahluknya,dan termasuk di dalam nya adalah makna2 sifat khobariyah. Dan barang siapa menisbatkan kekafiran dgn tdk mengetahuinya maka ia sama dengan mengkafirkan jumhur ulama,ini adalah ucapan saya dan dengannya kami beritiqad dgn tdk ragu lagi,maka istisna pada lafad Allah adalah istina mufarog sebagaimana dalam istilah ilmu nahwu. 

Dan barang siapa berkata : kami mengetahui maknanya" maka saya berkata kepadanya: apakah Nabi dan sahabat menjelaskan maknanya??,kalau ia menjawab: iya",maka saya bertanya kembali : bagaimana maknanya?,kalau ia menjawab:mereka [Nabi dan sahabat] tdk menjelaskannya,maka saya berkata: tdk boleh mengakhirkan penjelasannya dari waktu hajat:yang di butuhkan.maka dgn hal itu sama dgn berprasangka jelek pada Nabi SAW. 





----------------------------------------------------------------------- 
4. anda menyebutkan bahwa tafwidl adalah madhab jumhur ,trus madhab sebagian yang lain apa??
--------------------------------------------------------------------------
jawaban: madhab sebagian mereka dalah takwil,tetapi itu bukan apa yang sedang kita bahas,pembahasan kita di sini adalah tentang tafwidl. 


============================================================

WAHABI: terimakasih atas jawabannya,dari penjelasan anda sebelumnya di jelaskan bahwa Nabi SAW tdk mengetahui makna2 nas mutasyabihat tentang sifat Allah,begitu juga para sahabat2nya...  

  1. apakah anda punya catatan dari para ulama yang menjelaskan tentang yang anda nisbatkan pada Nabi bahwa beliau dan sahabatnya tdk mengetahui makna nas sifat mutasyabihat??
  2.  anda telah menyebutkan dalam alasan sebelumnya bahwa mengetahui makna2 sifat mutasyabihat adalah buah daripada mengetahui hakikat dzat allah,dan ketika anda menetapkan makna2 terhadap sebagian sifat yang lainnya,apakah anda bisa menjelaskan kepada kami perbedaan antara kedua hal tsbt yakni dari satu sisi [nas sifat mutasyabihat] bahwa dgn mengetahui maknanya sama dengan mengetahui hakikat dzatNya,tetapi dari sebagian sisi yang lain [nas sifat yang muhkam], dgn mengetahui maknanya apakah itu jg tdk melazimkan mengetaui hakikat dzatNya?? 
  3. apakah anda mempunyai hujah dari nas alquran dan assunnah atau dari salah seorang sahabat atau salah seorang salaf,dan bukan dari pendapat ulama mutaakhirin bahwa sifat khobariyah dan filiyah saja yang termasuk dari nas mutasyabihat?? 
  4. dan telah datang dari sebagian kalangan asyariyah yang mencela tafwid dengan ungkapan yang keras,apakah anda akan mencela mereka sebagaimana anda mencela ibnu taemiyah dan wahabi??? .

Asyariyah menjawab:
--------------------------------------------------------------------------- 
1.apakah anda punya catatan dari para ulama yang menjelaskan tentang yang anda nisbatkan pada Nabi bahwa beliau dan sahabatnya tdk mengetahui makna nas sifat mutasyabihat?? 
----------------------------------------------------------------------------
jawaban: tidak ada nas yang lebih jelas daripada nas yang sudah saya bawakan sebelumnya,yakni firman Allah: wa ma yalamu tawilahu illallah: dan tdk ada yang tau takwilnya kecuali Allah,kalimat illa;kecuali itu adalah istisna dan masuk pada istisna mufarog:menyeluruh" dan itu adalah istisna yang paling kuat,maka ayat itu menafikan akan adanya pengetahuan takwil dari setiap sesuatu selain Allah,apakah para nabi ataupun yang lainnya dan di tetapkan dalam ayat bahwa yang tau takwil hanya Allah semata...kalau kami berkata: di dalam kelas tdk ada siapa2 kecuali muhammad,apakah anda faham dari perkataan itu bahwa dalam kelas tdk ada siapaun selain muhammad SAW?? 

dan di antara yang menunjukjan atas apa yang aku katakan,sesungguhnya ulama2 yang mentakwil memahami alasan yang di jadikan dalil oleh kaum mufawwidoh yakni mewaqafkan pada lafad illallah" dgn itu berarti Nabi saw tdk mengetahui makna sifat mutasyabihat,shgg dgn itu kaum yang mentakwil membantah bahwa dalil kaum mufawidloh tdk layak bagi Nabi saw seandainya beliau tdk faham makna kalimat2 yang diwahyukan padanya dari nas mutasabihat,dan perkataan madhab takwil ini sangat jelas dan tercatat dalam kitab2nya,jika anda mau,maka akan saya bawakan.... 

---------------------------------------------------------------------------- 
2.anda telah menyebutkan dalam alasan sebelumnya bahwa dgn mengetahui makna2 sifat mutasyabihat adalah buah daripada mengetahui hakikat dzat allah,dan ketika anda menetapkan makna2 terhadap sebagian sifat yang lainnya,apakah anda bisa menjelaskan kepada kami perbedaan antara kedua hal tsbt yakni dari satu sisi [nas sifat mutasyabihat] bahwa dgn mengetahui maknanya sama dengan mengetahui hakikat dzatNya,tetapi dari sebagian sisi yang lain [nas sifat yang muhkam], dgn mengetahui maknanya, apakah itu jg melazimkan mengetaui hakikat dzatNya?? 
---------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
jawaban: itu tdk melazimkan mengetahui hakikat dzatnya,apa yang saya katakan :"karena mengetahui maknanya adalah buah dari mengetahui hakikat dzat Allah",sedangkan yang mengetahui hakikat dzat dan sifatNya hanyalah Allah sendiri dan semua mahluknya tdk mengetahui,dan termasuk di dalam nya adalah makna2 sifat khobariyah", maksud perkataanku ini adalah: karena makna hakikat lafad2 mutasabihat yang ada dalam mushaf dan kitab hadis itu memiliki makna yang husus utk jisim/mahluk,dan adapun makna majaziyah itu memiliki makna musytarok:barengan antara mahluk dan allah" dan tdk husus utk jisim/mahluk,dan adapun makna mustarok maka tdk mungkin sampai mengetahui hakikatnya,dan tdk ada cara lain lagi bagi kami kecuali memahami bahwa makna sifat sifat2 Allah itu mengikuti hakikat dzatNya ,maka sebagaimana kami tdk tau hakikat dzat dan sifatNya,maka begitu juga kami tdk tau makna2nya.itu penjelasan singkat atas perkataanku di atas... 

Dan adapun penjelasan detail dari pada hal yang muskil bagi anda,maka kami membedakan antara sifat dzatiyah: sifat dzat Allah" dan sifat khobariyyah : sifat yang datang secara khobar: pengkabaran dari alquran dan alhadis,dan masuk ke dalam khobariyah adalah sifat fi'liyah: peerjaan Allah,karena itu di tetrapkan secara khobar juga,dan perbedaannya itu dari berbagai sisi,tetapi yang terpenting si sini adalah perBedaan antara makna sifat khobariyah dan dzatiyah 

dan adapon sifat dzatiyah adalah sifat kesempurnaan mutlak utk allah yang tetap bagi Allah sebelum datangnya khobar,dan adapun makna sifat khobariyah maka maknanya yang dhohir scr hakikat itu memberi femahaman kejisiman sebagaimana di jelaskan ulama ahli sunnah. 

Maka di sini ada tiga macam pengertian makna 

1,makna yang musytarok: berbarengan antara kholiq dan mahluq,2. makna yang di sandarkan pada mahluk,3.makna yang di nisbatkan pada kholiq...........

maka setiap makna dari lafad2 sifat yang musytarok yang layak bagi Allah,maka tdk ada yang mencegah utk di nisbatkan kpd Allah,dan adapun makna musytarok yang di dalamnya mengandung tajsim,atauu sifat ketidak sempurnaan,maka di sini kami tafwid maknanya kpd Allah misalnya sifat yad yang di nisbatkan pada Allah,ketika mudhof ilaih:yang di sandarkannya beda2 misal perkataan kita:yad zaid: tangan zaid,yad fil: tangan gajah,yad naml:tangan semut,maka makna muystarok:berbarengan " dalam ketiga lafad tadi itu sama saja yakni organ dan alat mengambil atau memberi ,dan semua makna itu mustahil bagi Allah,maka tdk ada cara lagi dalam sifat yang menagandung makna ketidak sempurnaan ini kecuali bahWAsannya itu hanya isytirok: barengan dalam penggunaan lafad saja dan bukan isytirok dalam maknanya......

dan adapun makna yad yang di sandarkan utk mahluk maka tdk bs di nisbatkan kpd al kholiq,karena mengandung tasybih.....

dan adapun makna yad yang di nisbatkan pada kholiq,maka tdk mungkin kita mencapai pengetahuan tentangnya,maka di sini wajib tafwid maknanya ..

Dan adapun lafad sifat kesempurnaan mutlaq utk Allah,maka kami berkata:sesungguhnya makna musytarok itu boleh di nisbatkan padaNya, karena itu layak utkNya,maka sifat mendengar:yakni mendengar semua hal yang terdengar,maka di nisbatkan pada kholiq dan mahluk,dan adapun makna yang husus utk mahluk seperti adanya telinga,lubang telinga dan yang lainnya,maka itu di nafikan dari kholiq,dan adapun makna yang di nisbatkan pada al kholiq setelah kita tau makna isytirok dan dgn makna yang husus utkNya,maka tdk mungkin kita bs mencapai pengetahuan tentangNya,oleh sebab itu dalam lafad sifat kesempurnaan ada sisi tafwidnya,dan dalam makna lafad mutasyabihat/khobariyah yang mengandung makna jisim,maka di sana tafwidl secara keseluruhan ........

penjelasan hal itu: sesunguhnya sifat kesempurnaan mutlak,maka kami berkata tentangnya dengan makna musytarok;barengan antara mahluk dan kholiq,dan kami menyerahkan maknanya [tafwidl] ketika di sandarkan kpda Allah,karena makna mengikuti hakikatnya,dan tdk mgkn mengetahui hakikat dzat Allah dan sifat2nya,dan adapun sifat khobariyah,maka kami mentafwidl makna yang istirok sebelum di sandarkan atau pun setelah di sandarkan pada Allah..........
Berkata imam al ghazali dalam almaqshad al asna 65: 

"فإن قلت فإذا لم يعرفوا حقيقة الذات واستحال معرفتها فهل عرفوا الأسماء والصفات معرفة تامة حقيقية؟
قلنا: هيهات ذلك أيضا لايعرفه بالكمال والحقيقة إلا الله لأنا إذا علمنا أن ذاتا عالمة فقد علمنا شيئا مبهما لاندري حقيقته لكن ندري أن له صفة العلم فإن كانت صفة العلم معلومة لنا حقيقة كان علمنا بأنه عالم علما تاما بحقيقة هذه الصفة وإلا فلا ولا يعرف أحد حقيقة علم الله إلا من له مثل علمه وليس ذلك إلا له فلايعرفه أحد سواه وإنما يعرفه غيره بالتشبيه بعلم نفسه... وعلم الله لا يشبه علم الخلق البتة فلايكون معرفة الخلق به معرفة تامة حقيقية بل إيهامية تشبيهية"ا.هـ

:seandainya engkau bertanya:ketika mereka tdk tau hakikat dzat Allah,dan memang mustahil mengetahui dzatnya,maka apakah mereka tau asma dan sifat2Nya dgn pengetahuan yang sempurna??maka kami menjawab:sungguh jauh...tdk ada yang mengtahui sifat allah dgn sempurna dan secara kenyataan kecuali Allah,karena kami ketika mengetahui dzat yang bersifat ilmu,maka kami tau sesuatu yang samar,dan kami tdk tau hakikat sifatnya,tetapi kami tau bahwa dzatnya memiliki sifat ilmu,seandainya hakikat sifat ilmuNya di ketahui oleh kita,maka kami pasti tau akan hakikat pengetahuan Dia dgn pengetahuan yang sempurna,dan jika tdk tau hakikat ilmuNya,maka kita tdk tau,dan tdk ada yang mengetahui hakikat ilmu Allah kecuali seseorang yang memiliki kesamaan ilmunya dgn Allah,dan tdk ada yang memiliki ilmu seperti itu kecuali Allah,maka tdk ada yang tau ilmuNya kecuali Dia,dan selain allah bisa mengetahui ilmu Allah ,itu hanya menyerupakan akan sifat ilmu yang adapada dirinya ,dan ilmu Allah tdk menyerupai ilmu mahluknya sama sekali,maka tdklah mahluk akan MENGETAHUI hakikat ilmuNya dgn pengetahuan yang sempurna,tetapi hanya sangkaan dan penyerupaan saja. 

------------------------------------------------------------------------- 
3.Apakah engkau punya catatan dari kitab allah atau dari sunnah rasulnya atau dari ucapan salaf yang mashur ,bukan dari kalangan ulama mutaakhirin yang menunujukan bahwa sifat2 Allah swt yang mutasyabih itu cuma dalam sifat khobariyyah dan fi'liyah saja??
------------------------------------------------------------------------- 
JAWABAN: sungguh aneh pertanyaan anda ini,pembagian nas sifat tdk ada pada masa Nabi saw atau salaf,tetapi pembagian itu ada pada masa setelahnya,maka bagaimana nada meminta utk mendatangkan catatan tsbt??Atau apakah pertanyaan anda adalah meminta mendatangkan perkataan salaf yang memasukan sifat filiyah pada sifat khobariyyah termasuk dalam mutasyabih??

Maka berkata Ibnu rajab: dalam syarahnya fathul bari 5/99: 

"وقد صح عن ابن عباس أنه أنكر على من أستنكر شيئا من هذه النصوص وزعم أن الله منزه عما تدل عليه :
فروى عبد الرزاق في كتابه عن معمر عن ابن طاوس عن أبيه قال: سمعت رجلا يحدث ابن عباس بحديث أبي هريرة : (تحاجت الجنة والنار ) وفيه:
( فلا تمتلي حتى يضع رجله ) -أو قال : ( قدمه - فيها ) .
قال:فقام رجل فانتفض فقال ابن عباس: ما فرق هؤلاء يجدون رقة عند محكمة ويهلكون عند متشابهه .
وخرجه إسحاق بن راهويه في مسنده عن عبد الرزاق"ا.هـ

:Dan telah soheh dari ibnu abbas sungguh beliau inkar terhadap orang yang mengingkari salah satu nas-nas sifat dgn sangkaan bahwa Allah di sucikan dari apa yang terkandung di dalamnya,dan telah meriwayatkan dari abdurrozaq dalam kitabnya dari mamar dari ibnu thowus dari bapaknya,beliau berkata: aku mendengar seorang lelaki berbicara kpd ibnu abbas dgn hadis abu hurairah: ia tidak akan dipenuhi sehinggalah Allah memasukkan kaki-Nya,yakni QodamNya ,lalu ibnu abbas berkata: apa perbedaan mereka yang menemukan kelembutan dalam ayat muhkamat dan mereka celaka dalam ayat mutasyabihat,dan telah mengeluarkan ishaq bin rawahaih dalam musnadnya dari abdurrozaq. 

Maka dalam riwayat itu ibnu abbas memasukan atas ketidak sukaan lelaki itu dari mendengar hadis sifat sebagai kecelakaan dalam nas mutasyabihat,dan riwayat itu tentang sifat kaki/qodam,dan itu adalah sifat khobariyah,dan begitulah mmmmmmemberjalankan ayat2 sifat dan hadis2nya dgn tdk mencari2 maknanya,hal ituu telah datang dari salaf dgn berbagai ibarat yang brbeda tetapi maksudnya sama..maka para ulama memahami dari tulisan dan perkataan ereka bahwa ay sifat khobariyah termasuk ayat mutasyabihat yang tdk jelas maknanya,kalau tdk,maka bagaimana salaf berkata: jgn di tafsirkan?kmudian kenapa salaf tdk memasukannya pada nas muhkam yg jelas maknanya.

Dan jg telah di katakan oleh ibnu qudamah dalam kitabnya dzammut ta'wil 21: 

"قال أبو بكر الخلال أخبرنا المروذي قال سألت أباعبدالله عن أخبار الصفات فقال: نمرها كما جاءت قال وأخبرني علي بن عيسى أن حنبلا حدثهم قال: سألت أباعبدالله عن الاحاديث التي تروى إن الله تبارك وتعالى ينزل كل ليلة إلى الساء الدنيا وأن الله يرى وأن الله يضع قدمه وماأشبهه 
فقال: أبو عبدالله نؤمن بها ونصدق بها ولاكيف ولامعنى ولانرد منها شيئا... 


: berkata abu bakar alkholal,telah mengabarkan kepada kami almarudzi beliau berkata: aku telah bertanya kpd aba abdullah [imam ahmad] tentang khobar sifat:beliau menjawab: kami memberjalankannya sebagaimana datangnya,Dan telah mengkabarkan kepadaku ali bin isa bahwa hambal berbicara kpd mereka: aku bertanya kpd aba abdillah dari hadis2 yang di riwayatkan seperti hadis bahwa allah turn tiap sepertiga malam ke langit dunia,dan hads bahwa alla h di lihat,dan hadis bahwa allah menginjakan qodamnya dsb,maka abu abdillah [imam ahmad]maka imam ahmad menjawab:kami iman dgnnya dan membenarkannya dan dgn tanpa kaif dan tanpa makna dan kami tdk menolaknya sedikit pun. 

Mka coba anda renungkan perkataan salaf di atas,mereka menyatakan sifat filiyah itu semisal dgn sifat khobariyyah dan di katakan jg lafad2 yang serupa dgnnya,ini adalah femahamn ulama alhanabilah,dan adapun imam ahmad ,beliau telah menyafwidl makna sebagaiman telah jelas di atas,kalau seandainya lafad2 itu termasuk muhkam,maka apa paidah ucapan beliau tafwid makna di sana??dan memang ada orang yg mentakwil ucapan imam ahmad di atas,maka say jg punya jawabannya,tetapi cukuplah itu supaya bahasan tdk melebar.


-------------------------------------------------------------------------- 
4. dan telah sampai dari sebagian asyariyah yg mencela tafwidl dgn perkataan yg keras,apakah anda anda kan mengecam mereka sebagaimana anda mengecam ibnu taemiyyah dan salafiyah??
--------------------------------------------------------------------------
JAWABAN:  Telah datang dari sebagian ahli takwil asyariyah yg membantah ahli tafwidl dan jg ahli tafwidl membantah ahli takwil,ini adalah hal yg wajar,karena seseorang ketika membela madhabnya maka tdk bs tdk mesti membantah hujah2 yg menyelisihinya dan terkadang dgn perkataan yg keras,semua ini tetap dgn anggapan bahwa kedua madhab itu sohih,seperti imam aljuwaini beliau membantah hujjah ahli tafwid dan membela madhab ahli takwil,tetapi di balik semua itu di akhir hayat beliau,beliau kembali kepada madhab ahli tafwidl,seandainya ahli tafwidl itu jelek,maka tdk mgkn beliau akan berpegang pada ahli tafwidl,maka dalam madhab asyari ada dua jalan,pertama adalah takwil dan kedua adalah tafwidl,dan yg menjadi perdebatan adalah dalam hal mana yg lebih utama dari kedua jalan tsbt...ini seperti perbedaan dalam masalah fiqh,karena ulama yg mengikuti salah satu madhab empat,ia menilai ada kelebihan dalam madhab yg di pegangnya,dan membantah pendapat yg berbeda dgnnya,tetapi hal ini tdk berarti bahwa madhab yg lain itu salah,karena mereka sepakat akan bolehnya mengikuti salah satu madhab yg empat...dan adapun orang yg menganggap batil madhab soheh yg berbeda dgn pendapatnya apakah dalam aqidah atau fiqh,maka itu hanyalah sebuah taasub buta. 

adapun salafi yg memahami perkataan ibnu taeniyah,maka mereka membatalkan aqidah tafwidl dan takwil,dan mereka berpegang dgn madhab yg baru,hal ini berbeda dgn asyariyah yg menetapkan sohihnya dua jalan dan berbeda dalam hal mana yg lebih utama......

===========================================================

WAHABI: dgn penisbatan kalian bahwa nabi saw tdk mengetahui makna lafad2 sifat trsbt,dan menurut kami itu bermakna hakikat,maka kalian membuat hal yg memalukan terhadap madhab salaf.....
---------------------------------------------------------------------------- 
ASYARIYAH MENJAWAB:sungguh ajib...kalian mengklaim tau makna2 lafad2 sifat,tetapi kalian tdk mampu menjelaskan makna hakikat yg anda maksud dgn lebih luas dari lafadnya,kalian memvonis kami menyatakan nabi bodoh tdk tau makna2nya,maka sebenarnya kalian jg menyatakan nabi tdk mengetahui makna2nya,apakah kalian tdk merasa berkata bahwa kaifnya majhul;tdk di ketahui dan tdk tercapai oleh seorang pun??, maka bagaimana kalian menjaga nabi saw dari ketidak tahuan?? maka hal ini pun adalah memalukan pada madhab kalian dan itu cela atas kenabian,maka jawaban kalian utk kami adalah jawaban kami utk kalian....heheh


---------------------------------------------------------------------------- 
Wahabi: apakah kalian memiliki dalil syar'i atau dalil aqli bahwa makna majaz itu tdk husus utk mahluk saja,dan tdk mgkn membawa hal ini pada sifat khobariyyah....
--------------------------------------------------------------------- 
Asyariyah menjawab: maksudku dalam perkataanku sebelumnya adalah: bahwa makna majaziyah dari lafad2 sifat khobariyah itu di katakan utk mahluk dan utk yg lainnya,maka kalimat yad:tangan,itu meniliki banyak makna di antaranya dalah quwaat:kekuatan,ini di katakan utk mahluk dan jisim seperti insan dan jg utk selain mahluk dan bukan jisim seperti utk Allah swt


---------------------------------------------------------------------- 
Wahabi: dan di lain tempat,kalian menetapkan sifat as sam'u:mendengar utk allah dan sam'u adalah:idrok masmuat: mencapai apa yg di dengar,dan orang beraqal serpakat bahwa idrok;mencapai sesuatu", itu adalah sifat jisim,bgmn kalian menetapkan utk allah???
---------------------------------------------------------------------
Jawaban asyariyah: perkataan anda bahwa idrok adalah sifat jisim,ini batil dan tdk soheh,Allah berfirman:"بل ادراك علمهم في الآخرة: malah tdk mencapai pengetahuannya terhadap akhirat", berkata ibnul jauzi dalam tadzkirotul arib fi tafsir algoriib 2/51:

"بل ادارك علمهم" بل: بمعنى أم والمعنى: لم يدرك والمعنى أنهم لايقفون في الدنيا على حقيقة العلم بالآخرة.."ا 

: bal dgn makna am,maknanya adalah: tdk mencapainya dan maknanya adalah sesungguhnya mereka tdk mengetahui di dunia terhadap hakikat akhirat",yakni tdk mencapai ilmunya",lihat bgmn allah meng'idofatkan kata "idrok" kepada lafad "ilmu",dan ilmu bukanlah jisim tetapi itu hal maknawi, maka ucapan anda bahwa idrok hanyalah utk jisim itu batil...ـ 
oleh sebab itu kami berkata:sifat dzat allah bukanlah jisim atau arodl,begitu jg makna2nya..

----------------------------------------------------------------------- 
Wahabi: apakah anda bisa menyebutkan bahwa makna sifat al mahabbah;cinta dan rohmat: kasih sayang itu mutasyabihat dan dgn makna sebagaimana madhab tafwidl???
------------------------------------------------------------------------ 
Asyariyah menjawab: kami menjadikan dua kalimat itu sebagai mutasyabihat,maka kami menyerahkan maknanya pada allah dan tdk sebagaimana yg anda bayangkan,berkata imam mar'i al karmi dalam kitabnya aqowil asstiqot 70:

"ومن المتشابه صفة الرحمة والغضب والرضا والحياء والاستهزاء والمكر والعجب.."ا.هـ

:di antara ayat mutsyabihat adalah sifat rohmat,alghodob;marah,ridlo,al haya;malu/al istihja dan almakr jg al ujb.

beliau berkata lagi pada hal 77:

"ومن المتشابه المحبة في وصفه تعالى بها في قوله (يحبهم ويحبونه)"ا.هـ

: dan di antara mutasyabihat adalah sifat almahabbah dalam firman allah: yuhibuhum wa yuhibbunah.
--------------------------------------------------------------------------

Wallahu a'lam bi shawab....................................................

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Diskusi tentang tafwid, Tafwid makna atau kaifiyat??. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger