News Update :
Home » » Aqidah Wahabi tersembunyi dan sedikit di sepanjang abad 3 - 7 H

Aqidah Wahabi tersembunyi dan sedikit di sepanjang abad 3 - 7 H

Penulis : Bagus Rangin on 8 April 2012 | 19.59.00



  ابن جبرين يتوسط الجالسين لابس جماغ أحمر بدون عقال 
Ibnu Jibriin, ulama besar wahabi, mengakui hal ini dalam syarahnya terhadap kitab lum'ah itiqad hal 14-15,ia menyatakan:

  لما انقضى القرن الثالث آخر القرون المفضلة أميتت هذه الكتب مع الأسف, وأصبحت مخزونة لا يعترف بها ولا تقرأ, ولا تدرس إلا نادرا وبصفة خفية, وتمكن مذهب الأشاعرة ومذهب المعتزلة أيما تمكن, وانتشر الإكباب عليه, وكثرت الدروس والكتب التي تؤلف فيما يتعلق بهذه العقائد; عقيدة الأشعرية وعقيدة المعتزلة, وكادت السنة وكتبها أن لا يكون لها ذكر, بل كاد مذهب الإمام أحمد أن يضمحل, ولم يبق أحد عليه إلا قلة. 

: Ketika berakhir abad ketiga Hijrah,yakni akhir dari (tiga) abad terbaik, matilah pelajaran kitab-kitab ini (maksud dia mgkn kitab2 yang dia suka [1]) yang merupakan hal yg di sayangkan, dan tersimpan tanpa ada yang mengakui, membaca, atau mempelajarinya kecuali sangat jarang, dan dgn tersembunyi. dan madhab Asħariyyah dan Mutazilah [2] menyebar dgn bebas dan dituangkan melalui studi2 mereka di mana-mana. dan hampir saja kitab ahlussunnah tdk pernah di sebut,malah madhab aqidah imam ahmad hampir punah kecuali sedikit.

Dia mengakui di sini bahwa sistem aqidah ahlisunnah dgn tanda kutip sunnah wahabi yakni menurut wahabi hanya diajarkan bersembunyi2! Dengan kata lain mereka adalah sekte baaţiniyy yakni hanya sebuah sekte, dan bukan mayoritas Sunni. Lalu ia mengatakan:

 وبالتتبع لهذه القرون: الرابع والخامس والسادس وأغلب السابع لا تجد فيها من هو على مذهب السنة 


: Dan dengan studi yang cermat dari berabad-abad: kurun keempat,kelima, keenam, dan sebagian besar kurun ketujuh, tidak menemukan orang yang berjalan pada madhab ahli Sunnah! 

Apa "ahlis Sunnah" menghilang selama 4 abad ?? (!) Kami berfikir ketika ia berbicara tentang kitab2  yang ditulis ulama kholaf yang bertemu salaf selama berabad-abad,di anggap begitu mengerikan dalam pandangannya,sebagai contoh Dia mengambil perkatan dari Kitab aqidah AT-Ţaĥaawiyy sebagai contoh kitab terburuk pada masa salaf (meskipun at Ţaĥaawiyy sebenarnya ttermasuk salaf, lahir pada abad 3), Dia mengatakan tentang hal ini:

 وذكر فيها بعض العبارات المنكرة التي اشتهرت في زمانه عن المتكلمين, مثل قوله: إن الله منزه عن الحدود والغايات, والأبعاض, والأعراض, لا تحويه الجهات الست كسائر المبتدعات.

: AT-Ţaĥaawiyy menyebutkan di dalamnya beberapa pernyataan munkar yang tersebar luas pada masanya melalui para ulama kalaam, seperti pernyataannya: "Sesungguhnya Allah di sucikan dari memiliki batas, sudut, anggota badan atau instrumen,dan tdk terlingkup Enam arah (atas, bawah, depan, belakang, kiri dan kanan) seperti semua sifat arold mahluk. 

Yang DAPAT KITA fahami dari perkataannya adalah bahwa aqidah wahabi/ anthropomorphist mempercayai bahwa Allah adalah jisim/fisk, sesuatu yang berarah, dan dengan memiliki bagian, dan dimensi,ini adalah yang diajarkan secara tersembunyi selama berabad-abad....hah???

Anda mungkin bertanya: apa yg terjadi pada abad ke-7 ? Nah siapa lagi yg dia maksud selain Ibnu Tayimiyyah? Ibnu Jibriin mengatakan tentang dia:

  لم يبال بأهل زمانه ولا بمن خالفه بل أفصح بما يعتقده, وجدد عقيدة السلف, وكتب فيها المؤلفات التي لا يستطيع أحد أن يعارضه فيها, وبين فيها ما هو أجلى من الشمس .... لا شك أنه ما أفصح بذلك إلا لأن الله - تعالى - وهبه علما وقدرة على البيان, فلم يستطع أهل زمانه أن يقاوموه, فهو الذي جدد مذهب أهل السنة

:Dia [ibnu taemiyah] tidak peduli tentang orang-orang di zamannya, atau terhadap siapa yang menentangnya. Sebaliknya, ia berbicara secara terbuka tentang aqidah yang di yakininya, dan memperbaharui aqidah yg di anut salaf, dan menulis kitab2 yg tidak ada seorang pun mampu utk menentangnya, dan dijelaskan di dalamnya sesuatu yang lebih terang dari matahari .... maka Tidak diragukan lagi, ia berbicara secara terbuka, karena Allah memberinya pengetahuan dan kemampuan untuk menjelaskan,dan tidak ada orang di masanya bisa menahan langkah dirinya. dialah salah satu yang memperbaharui madhab Sunni. 

Singkatnya, ia mengatakan kepada kita bahwa yang di sebut dgn"keyakinan Sunni" itu hampir punah selama 4 abad, dan hanya diajarkan secara tersembunyi, karena takut dibunuh. maka pertanyaannya: bagaimana madhab seperti ini bisa disebut sekte Sunni ? Selain itu, bagaimana bisa selaras dengan mayoritas ulama Sunni?

hal yg Paling penting: Bagaimana mungkin keyakinan Ibnu Taimiyah ini menjadi benar2 di anggap aqidah salaf, dan melalui mata rantai diriwayatkan dari salaf, tanpa ada kemungkinan penyimpangan atau kesalahan lafad dan sesuai maknanya dgn yang di maksud oleh salaf?? padahal saat itu,aqidah salaf tersembunyi dan punah selama empat abad?

Artinya, bagaimana mungkin mereka[wahabi] bisa mengklaim tahu secara pasti bahwa sebuah sistem dan konsep aqidah atau kepercayaan yang tersembunyi bisa benar-benar  diriwayatkan secara handal dan otentik dari Salaf? padahal aqidah mereka ini hanya diriwayatkan oleh segelintir ulama yg berpura-pura madhab Hanbali dan bersembunyi??, jadi seperti kitab Injil yg di terima orang Kristen sekarang, padahal selama masa penganiayaan orang2 nasrani awal oleh kaum Yahudi dan Romawi,ajaran mereka punah. Kita semua tahu apa yang terjadi pada kitab injil kaum hasrani.....

Tentu saja, setelah kematian Ibnu Taimiyah dalam penjara karena bid'ahnya, madhab yg di pegangnya ini sekali lagi menjadi sebuah sekte yang tersembunyi. Jadi banyak keanehan untuk perkataan ibnu jibrin tentang kitab taemiyah:, "kitab yang tidak ada yang bisa menentangnya," dan "tidak ada yang mampu melawannya." Pada kenyataannya, bahkan orang Kristen sendiri yang memiliki salah satu sistem kepercayaan yang paling irasional di muka bumi, tidak dapat menangkis adanya perobahan atau salah pemaknaan dari kitab injil mereka, didasarkan pada hal ini, mka bagaimana dgn prinsip keyakinan Ibnu Taimiyah??? Karena ttuhan-nya adalah sesuatu yg memiliki ukuran, di bentuk oleh perbatasan,berubah dll, jadi mengapa tuhan ini  tidak bisa menjadi Yesus atau apa pun yang di inginkannya? Ini adalah beberapa pertanyaan orang Kristen yang tau aqidah islam dari wahabi, Mereka itu tentu saja benar,karena Tidak ada perbedaan yg mendasar antara mereka[nasrani] dan Ibnu Taimiyah.

Ibnu Al-Qayyim menyadari hal ini, dan oleh sebab itulah ia mengenakan sebuah konsep Asyariyyah ketika berdebat dengan kristen dalam bukunya Hidaayatu-l-Ĥayaaraa fi Ajwibatu-l-Yahuudi 'wa-Naşaaraa 1/310 " bimbingan utk orang2 kebingunganb utk menjawab kristen dan yahudi ":

الرابع إنه لا يتغير ولا تعرض له الآفات من الهرم والمرض والسنة والنوم والنسيان والندم والخوف والهم والحزن ونحو ذلك. الخامس إنه لا يماثل شيئا من مخلوقاته بل ليس كمثله شيء لا في ذاته ولا في صفاته ولا في أفعاله. (هداية الحيارى في أجوبة اليهود والنصارى - (1/310)

:yang Keempat, sersungguhnya Allah itu tidak berubah,dan tdk terkena rksak dari sifat sakit dst......... [Hidaayatu-l-Ĥayaaraa fii Ajwibatu-l-Yahuudi wa-Naşaaraa, 310.]

Seperti yang sudah kita ketahui, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Al-Qayyim mengajarkan bahwa Allah berubah dalam diri-Nya, seperti pindah lokasi dan gerakan. Ini adalah salah satu perdebatan utama mereka terhadap 'Asyariyyah,dan tetapi mereka jujur ​​ketika mereka mengatakan dan percaya bahwa Allah tidak berubah.

Bahkan, Ibnu Taimiyah menyembunyikan sebagian besar keyakinannya, dan itulah sebabnya mengapa beberapa ulama memuji-Nya - mereka[ulama] tidak tahu tentang keyakinan yang berlebihan dan keterlaluan darinya. Misalnya, Anda menemukan ibnu taemiyah di satu tempat mengatakan kufurnya yg mengatakan Allah adalah jisim/tubuh, kemudian di lain tempat,ia mengatakan: tidak boleh melarang orang yg mengatakan itu, dan di lain temoat menyatakan bahwa Allah memiliki enam batas-batas dan ukuran !

Kepercayaan/aqidah Ibnu Taimiyah tersembunyi lagi setelah kematiannya,kitab2nya dibakar dan dilarang untuk di ajarkan, dan siapa yang menyebarkan ajaranya akan menghadapi hukuman. Ibnu Al-Qayyim sebagai contoh, dipenjara dan hampir dieksekusi pada satu kasus. Itulah sebabnya ulama yg mendukungnya sulit menemukan kitab2 Ibnu Taimiyah,kecuali sangat jarang....

Jadi kami juga memiliki pandangan bahwa pada abad: 8, 9,10 sampai abad ke-11 itu kosong dan terbebas dari apa yang di sebut oleh Ibnu Jibriin dgn sebutan Sunni, sampai  pada masa pemberontakan Muhammad ibn AbdilWahhaab pada abad ke-12 setelah hijrah. Sejak saat itu mereka tumbuh kuat melalui dukungan dari kekuatan-kekuatan imperialis. yang pertama mendukung mereka adalah Inggris yang memasok mereka dengan senjata, dan dengan demikian inggris jg yg memberi ide untuk memperbarui nama dgn versi "Salafi" .Setelah itu kitab2 Ibn Taimiyah secara bertahap dibawa keluar dari tempat persembunyiannya dan diterbitkan dgn besar2an.

Semua yg di katakan ibnu Jibriin sangat cocok dengan apa yg di katakan oleh TaajudDiin As-Subkiyy (771 H / 1370 M) seorang hakim dan ahli hukum,ulama besar dan sejarawan. Penulis kitab yg terkenal seperti Jamu-l-Jawaami dalam bidang metodologi fiqh dan Ţabaqaat Ash-Sħaafiiyyah dalam bidang biografi para ulama dari madhab Shafiiyyah. Dia adalah putra dari Aliyy bin AbdilKaafii As-Subkiyy, yang merupakan kepala para ulama zamannya.ia mengatakan sekitar 600 tahun yang lalu:

 وحكينا لك مقالة الشيخ ابن عبد السلام ومن سبقه إلى مثلها وتلاه على قولها حيث ذكروا أن الشافعية والمالكية والحنفية وفضلاء الحنابلة أشعريون هذه عبارة ابن عبد السلام شيخ الشافعية وابن الحاجب شيخ المالكية والحصيرى شيخ الحنفية ومن كلام ابن عساكر حافظ هذه الأمة الثقة الثبت " هل من الفقهاء الحنفية والمالكية والشافعية إلا موافق الأشعرى ومنتسب إليه وراض بحميد سعيه فى دين الله ومثن بكثرة العلم عليه غير شرذمة قليلة تضمر التشبيه وتعادى كل موحد يعتقد التنزيه أو تضاهى قول المعتزلة فى ذمه ... "

: Kami telah menyebutkan kpdamu riwayat Syaikh ibnu AbdisSalaam dan yang lainnya dari ulama2 sebelum dan sesudahnya, mereka mengatakan: bahwa Sħaafiiyyah, Maalikiyyah, Ĥanafiyyah dan petinggi di antara madhab Ĥanabalah semuanya adalah 'Asħariyyah,"Inilah yang dinyatakan oleh Ibnu AbdisSalaam pemimpin ulama Sħaafiiyyah di zamannya, dan Ibn Al-Ĥaajib pemimpin ulama Maalikiyyah di zamannya, dan Al-Ĥaşiiriyy pemimpin ulama Ĥanafiyyah pada saat itu,dan Di antara apa yang dinyatakan oleh Ibnu Asaakir, master ĥadiitħ imam besar umat, orang yang solid dan dapat dipercaya berkata: "apakah ada di antara para ahli hukum dari kalangan madhab Maalikiyy Ĥanafiyy dan Sħaafiiyy kecuali ia adalah asyariyah dan menisbatkan diri padanya dan mereka senang dengan usahanya al asyari untuk agama Allah, kecuali sekelompok kecil yang menyembunyikan antropomorfisme yg memusuhi  kaum tanzih pada Allah dgn tawĥiid dan orang2 yang meniru perkataan Mutazilah dalam berbicara buruk mengenai dirinya.  [Taajuddiin As-Subkiyy (771 AH), Ţabaqaat Ash-Sħaafiiyyah Al-Kubraa, 3/373-374] As-Subkiyy berkata mengenai anthropomorphists:


 طبقات الشافعية الكبرى هجر للطباعة والنشر والتوزيع - 1413 ه - (2 / 16-17): وقد تزايد الحال بالخطابية وهم  المجسمة فى زماننا هذا فصاروا يرون الكذب على مخالفيهم فى العقيدة لا سيما القائم عليهم بكل ما يسوءه فى نفسه وماله. وبلغنى أن كبيرهم استفتى فى شافعى أيشهد عليه بالكذب فقال ألست تعتقد أن دمه حلال قال نعم قال فما دون ذلك دون دمه فاشهد وادفع فساده عن المسلمين. فهذه عقيدتهم ويرون أنهم المسلمون وأنهم أهل السنة ولو عدوا عددا لما بلغ علماؤهم ولا عالم فيهم على الحقيقة مبلغا يعتبر ويكفرون غالب علماء الأمة ثم يعتزون إلى الإمام أحمد بن حنبل رضى الله عنه وهو منهم برئ ولكنه كما قال بعض العارفين ورأيته بخط الشيخ تقى الدين ابن الصلاح إمامان ابتلاهما الله بأصحابهما وهما بريان منهم أحمد ابن حنبل ابتلى بالمجسمة وجعفر الصادق ابتلى بالرافضة

:dan Telah melebihi Kaum Kħaţţaabiyyah[sekte syiah], dan mereka (yaitu peran mereka diambil alih) oleh mujasimah /anthropomorphists di masa kita skrg ini, mka mereka menganggap boleh berbohong terhadap lawan mereka dalam aqidah,Terutama terhadap orang yang menyalahi mereka dalam dirinya dan hartanya. telah sampai pada saya kabar bahwa pembesar2 mereka diminta fatwa tentang orang2 Syaafiiyyah:"Apakah saya  boleh bersaksi dusta utk melawannya ?" Pemimpin mereka berkata:"Apakah Anda tidak percaya bahwa diperbolehkan menumpahkan darahnya?"penanya itu menjawab, "Ya benar, "Pemimpinnya berkata lagi:, "Lalu apa pun tindakan di bawah menumpah darahnya itu boleh, bersaksilah dan bela umat Islam dari jahatanya.". ini adalah keyakinan mereka, dan mereka berpikir bahwa mereka itu Muslim dan ahlis sunnah, Namun jika ulama mereka dihitung jumlahnya, meskipun realitas mereka bukan ulama ( karena mereka menyimpang), mereka tidak akan mencapai jumlah yang signifikansi dan tdk muktabar. Mereka menganggap sebagian besar ulama ummat Muhammad adalah kafir, dan kemudian mereka menisbatkan diri kepada Imam 'Ahmad ibn Hanbal [semoga Allah meridloinya], tapi beliau imam ahmad tidak ada hubungannya dan terbebas dengan mereka. Namun keadaan mereka sebagai mana perkataan beberapa orang arif,dan aku melihat dgn tulisan tangan Syaikh Taqiyyu-d-Diin bin Aş-shalah (beliau adalah penulis terkenal Muqaddimah ibn Aş-shalah,Ibnu-S-shalat ada (643 H / 1245 M),beliau  salah satu ulama tafsir , ĥadiitħ dan fiqih. Ia terkenal karena kitab Muqaddimatunya,dan menjadi standar untuk semua kitab dalam ilmu Ĥadiitħ],beliau berkata:

إمامان ابتلاهما الله بأصحابهما وهما بريان منهم أحمد ابن حنبل ابتلى بالمجسمة وجعفر الصادق ابتلى بالرافضة

: "Dua imaam yang menderita dgn ujian dari sahabat2nya,pertama adalah 'Ahmad ibn Hanbal telah di uji dgn pengikutnya yg anthropomorphists, dan Jafar Aş-Saadiq telah di uji dgn pengikutnya yg rafidoh. 

Perhatikan bahwa wahabi itu seperti para pendahulunya dari kalangan anthropomorphists, yaitu membolehkan memutar fakta supaya sesuai dengan tujuan mereka, dan bahkan cenderung berbohong dgn terang-terangan dan dgn pemalsuan. As-Subkiyy mengatakan dalam thobakotnya 2/19:

  طبقات الشافعية الكبرى هجر للطباعة والنشر والتوزيع - 1413 ه - (2/19): وقد وصل حال بعض المجسمة فى زماننا إلى أن كتب شرح صحيح مسلم للشيخ محيى الدين النووى وحذف من كلام النووى ما تكلم به على أحاديث الصفات فإن النووى أشعرى العقيدة فلم تحمل قوى هذا الكاتب أن يكتب الكتاب على الوضع الذى صنفه مصنفه. وهذا عندى من كبائر الذنوب فإنه تحريف للشريعة وفتح باب لا يؤمن معه بكتب الناس وما فى أيديهم من المصنفات فقبح الله فاعله وأخزاه 


: Keadaan beberapa anthropomorphists/mujasimah di zaman kita ini  telah mencapai derajat dusta dgn menulis syarh soheh muslim karya syaikh An-Nawawiyy dan membuang bagian oerkataan An-Nawawiyy yg berbicara tentang ĥadiitħs2 yg menyebutkan sifat. Karena sesungguhnya An-Nawawiyy adalah Asariyyah dalam keyakinannya, maka penulis ini tidak mampu untuk menyalin kitab ini seperti yang disusun oleh penulisnya. Ini menurutku adalah dosa besar, sebab merubah syariat dan membuka pintu utk hilangnya kepercayaan  orang terhadap apa yang tertulis dalam kitab2 ulama dan terhadap karya2 yg ada di tangan ulama tsbt, smg Allah menjelekkan mereka. 

Para anthropomorphists/mujassimah melanjutkan cara jahat ini untuk menghancurkan keyakinan/aqidah yang benar tentang Sang Pencipta. Mereka berbohong ketika mereka mengklaim sebagai Sunni, sebagaimana perkataan Ibn Jibriin di atas yg dgn tidak sengaja tersirat itu.

Singkatnya, jika Anda adalah pengikut Ibnu Jibriin, Ibnu Baz, Ibnu Utħaymiin, dan lainnya yang disebut "Salafi,"  maka Anda adalah pengikut sebuah sekte yang telah tersembunyi selama sebagian besar masa sejarah sejak abad 3 Hijrah tersebut. Mereka mengklaim mengetahui dan mengikuti apa yang di yakini Salaf, meskipun mereka bertentangan dengan 95% dari semua ulama dari semua ahli ilmu-ilmu Islam yg utama. Jika Anda berpikir bahwa hal itu baik-baik saja, dan Anda menerima secara buta, maka saya tidak dapat membantu Anda.


[1] Beberapa kitab2 ini tlh di palsukan terhadap Imam Ahmad, sementara kitab2 yang lain hanya mengikuti metodologi Asħariyy dgn tafwiiđ .

[2] Sebenarnya madhab Mutazilah tidak pernah tumbuh dgn sangat besar, namun Ibn Jibriin suka menempatkan mereka berdampingan dgn asyariyyah untuk membuat kesan bahwa mereka mirip Dalam realitasnya. hanya ada segelintir Mutazilah yang telah memberikan kontribusi trhadap Islam seperti Az-Zamakħsħariyy, Mereka hanya memiliki pengaruh yang signifikan selama periode dinasti Abbaasiyy; lalu penguasa berikutnya Ma'muun, Al-Mutasim, Al-Waaţħiq dan berakhir pada masa pemerintahan Al-Mutawakkil.dan mereka mencapai penyebaran melalui pengaruh dekat dengan penguasa tertentu dan mereka akhirnya menjadi hampir punah sebagai sebuah sekte.

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Aqidah Wahabi tersembunyi dan sedikit di sepanjang abad 3 - 7 H. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 10 komentar

Anonim
10 April 2012 pukul 10.42

manthaf

24 April 2012 pukul 10.07

hmmm sudak terbukti, mereka bukan jamaah:)


tolong musiknya dimatikan saja
1. membuat berat loading
2. jika buka 2 tab bisa membuat suara salin tabrakan, jadi ndak enak

btw makanany enak kayaknya,,jadi laper hhehehe

24 April 2012 pukul 12.36

hehe...matikan z volume soundnya kan jadi gada suara apapun,hehe....mgkn antum ga enak tapi yg lain byk yg request,...
suhron dah sltrhm di baet ana.....

Anonim
24 April 2012 pukul 14.59

Musiknya tidak bisa dimatikan sendiri ustadz ? Kalau volume soundnya dimatikan, maka lagu yang lain juga tidak bisa didengarkan... Soalnya jadi campur dengan musik lain bila kebetulan lagi mendengar lagu .

@DWA

24 April 2012 pukul 17.10

y oke deh ana hapus gadget musiknya....mdh2n tambah nyaman bacanya........:D

Anonim
1 Mei 2012 pukul 13.32

bismillah..
jadi sekarang mayoritas madzhab hanabilah bagaimana ust? apa mereka mengikuti asy'ariyyah atau tidak?

Anonim
2 Mei 2012 pukul 08.50

bismillah,

ana mau tanya mengenai pernyataan imam ibnu asakir yang hidup di abad 5 hijriah, kemudian imam ibnu abdissalam di abad 6 hijriah yang dinukil imam as subkiy, bahwa semua ulama waktu itu adalah asy'ariyyah kecuali sebagian kecil mujassimah. lalu bagaimana dengan pendapat berikut ini ust,

Ibnu Abdil Bar (wafat 463 H), dalam mensyarah perkataan Imam Malik, dia menukil perkataan ahli fiqh madzhab Maliki bernama Ibnu Khuwaiz Mindad (wafat tahun 390 H) : "Tidak diterima persaksian Ahli Ahwa' (Ahli Bid'ah)." Ia menjelaskan: "Yang dimaksud Ahli Ahwa' oleh Imam Malik dan seluruh rekan-rekan kami, adalah Ahli Kalam. Siapa saja yang termasuk Ahli Kalam, maka ia tergolong ahli ahwa' wal bida'; baik ia seorang pengikut madzhab Asy'ariyyah atau yang lainnya. Persaksiannya dalam Islam tidak diterima selama-lamanya, wajib diboikot dan diberi peringatan atas bid'ahnya. Jika ia masih mempertahankannya, maka harus diminta bertaubat." [Jami' Bayanil Ilmi wa Fadhlihi (II/96).]

Abul Abbas juraij yang dijuluki Asy Syafi'i kedua berkata,”Kami tidak mengikuti takwil Mu'tazilah, Asy'ariyah, Jahmiyah, Mulhid, Mujassimah, Musyabbihah, Karramiyah dan Mukayyifah. Namun kami menerima nash-nash sifat tanpa takwil, dan kami mengimaninya tanpa tamtsil." [Ijtima' Juyusy Islamiyah, hlm. 62.]

Abul Hasan Al Karji (wafat pada tahun 532 H), salah seorang tokoh ulama Asy Syafi'iyyah berkata: "Para imam dan alim ulama Syafi'iyyah, dari dulu sampai sekarang menolak dinisbatkan kepada Asy'ariyah. Mereka justeru berlepas diri dari madzhab yang dibangun oleh Abul Hasan Al Asy'ari. Menurut yang aku dengar dari beberapa syaikh dan imam, bahkan mereka melarang teman-teman mereka dan orang-orang dekat mereka dari menghadiri majelis-majelisnya. Sudah dimaklumi bersama kerasnya sikap syaikh [Yakni Syaikh Abu Hamid Al Isfaraini.] terhadap Ahli Kalam, sampai-sampai memisahkan fiqh Asy Syafi'i dari prinsip-prinsip Al Asy'ari, dan diberi komentar oleh Abu Bakar Ar Radziqani. Dan buku itu ada padaku. Sikap inilah yang diikuti oleh Abu Ishaq Asy Syirazi dalam dua kitabnya, yakni Al Luma' dan At Tabshirah. Sampai-sampai kalaulah sekiranya perkataan Al Asy'ari bersesuaian dengan perkataan rekan-rekan kami (ulama madzhab Asy Syafi'i), beliau membedakannya. Beliau berkata: "Ini adalah pendapat sebagian rekan kami. Dan pendapat ini juga dipilih oleh Al Asy'ariyah." Beliau tidak memasukkan mereka ke dalam golongan rekan-rekan Asy Syafi'i. Mereka menolak disamakan dengan Al Asy'ariyah. Dan dalam masalah fiqh, mereka menolak dinisbatkan kepada madzhab Al Asy'ariyah; terlebih lagi dalam masalah ushuluddin." [At Tis'iniyyah, hlm. 238-]

apakah mereka ini mujassimah ust? ternyata sebagian yang menolak asy'ariyyah adalah ulama madzhab syafi'i. tolong penjelasannya ustadz.

2 Mei 2012 pukul 15.17

dalam text perkataan imam malik,jelas di sebutkan al ahwa pengikut hawa nafsu,lalu di maksud adalah ahli kalam,maka Sebenarnya perkara yang ditentang dan ditolak oleh al-Imam malik ialah ilmu kalam golongan al-Ahwa’ iaitu ilmu kalam golongan yang menyimpang daripada ajaran Ahlus-Sunnah wal-Jama^ah seperti golongan al-Mujassimah, al-Mu^tazilah, Jabbariyyah dan yang sebagainya. Adapun ilmu kalam golongan Ahlus-Sunnah wal-Jama^ah maka itu tidak ditentang dan tidak ditolak al-Imam malik.


Al-Imam al-Hafiz Ibn ^Asakir menyatakan dalam kitabnya Tabyin Kadhibil-Muftari[2]:

والكلامُ المذموم كلام أصحاب الأهوية وما يزخرفه أرباب البدع الـمُرْدية فأما الكلام الموافق للكتاب والسنة الموضح لحقائق الأصول عند ظهور الفتنة فهو محمود عند العلماء ومن يعلمه وقد كان الشافعي يحسنه ويفهمه وقد تكلم مع غير واحد ممن ابتدع وأقام الجحة عليه حتى انقطع


: “Dan perbahasan kalam yang dicela ialah perbahasan kalam golongan Ahwiyyah (pengikut hawa nafsu yang juga digelari sebagai Ahlul-Ahwa’) dan sesuatu yang dianggap baik oleh ahli bidaah yang menyeleweng. Adapun perbahasan kalam yang selaras dengan al-Kitab (al-Quran) dan al-Sunnah yang menjelaskan hakikat-hakikat usul (tauhid) ketika munculnya fitnah (ketika berkeliarannya golongan sesat) maka ini suatu hal yang terpuji di menurut para ulama dan siapa yang mengetahuinya. Sesungguhnya al-Imam al-Shafi^i menguasai dengan baik dan memahami bahasan kalam ini, dan beliau juga membahas atau berbicara dengan ilmu kalam dengan seorang daripada golongan yang telah melakukan bidaah kalam dan beliau telah dapat mengalahkan hujah atas ahli bidaah tersebut sehingga putus”.

2 Mei 2012 pukul 15.48

tentang abul abbas juraij itu tdk di kenal dari kalangan syafiiyah,dan ana lihat anda mengambil dari kitab ijtima juyus yang mana itu karya ibnul qoyyim yang jelas guluw dalam isbat,maka bisa aja itu hanya sebuah klaim tanpa adanya bukti lain perkataaan tersebut dari karya ulama syafii yg sebenarnya.

adapun perkataaan abul hasan alkarji ,itu tdk perlu di anggap karena jelas mujasim,beliau pernah membawakan qosidah:

عقائدهم أن الإله بذاته ... على عرشه مع علمه بالغوائب

dalam qosidah itu ada lafad biszatih ,addzahabi membantahnya:


: ﻗﻮﻟﻚ ” ﺑﺬﺍﺗﻪ
” ﻣﻦ ﻛﻴﺴﻚ
:perkataan engkau: ‘BIDZATIH’ itu dari sakumu ( al uluw:547 ),jadi oleh adzahabi saja di tolak..

2 Mei 2012 pukul 15.58

JADI INTINYA "Hati-hatilah dalam menyimpulkan kritik dari beberapa ULAMA terhadap studi tentang logika ilmu kalam,karena YANG dimaksudkan dalam celaan itu adalah ilmu kalam YANG campur dengan filsafat Yunani.berbeda dgn kalm yg di konsep oleh sunni,itu baik... Lagi pula, tidak ada orang yang waras mereka akan melarang mempelajari bagaimana membuat definisi atau membangun KAIDAH PENDAPAT "

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger