Syaikh Ali Jumah [mufti mesir] |
Wahhabi: Asyariyah dan Maturidiyah kontradisi dalam aqidah.Mereka menetapkan untuk Allah sifat Hidup, qudroh,irodah, ilmu,kalam, mendengar dan melihat, sementara itu mereka menta'wil ayat istiwa ', Nuzul, Maji', Ityan, wajh, Saq, Qadam, Janb, 'Ain, dan arah. Aturan dasar tentang sifat adalah satu, jadi jika Anda menetapkan tujuh sifat, apa yang mencegah Anda menetapkan sisanya? Apa bedanya? Ini tidak lain hanyalah kontradiksi dalam aqidah mereka.
Sunni menjawab: Tidak ada kontradiksi, Asyariyah tidak menyangkal setiap sifat Allah yg telah di tetapkan dalam Al-Quran atau yang ditetapkan dalam hadits. Apa yang yg di lakukan asyariyah dan maturidiyah adalah meyakini bahwa tidak ada di antara sifat Allah yang seperti ciptaan, oleh karena itu "yad" tidak berarti tangan fisik, tetapi sesuatu makna yang lain yg sesuai dengan kaidah bahasa Arab dan tdk bertentangan dgn ayat:"Dia tidak menyerupai apa pun.", Dan bahwa nuzuul tidak berarti turun fisik, tetapi sesuatu yang lain dalam kaidah bahasa Arab. Hal ini karena Allah tidak seperti ciptaan, sedangkan anggota badan lokasi dan gerakan adalah sifat dari makhluk. Semua sifat Allah dipahami dengan cara ini dalam madhab Ashariyah, termasuk sifat Hidup, Power, Will,ilmu,kalam, mendengar dan melihat, sehingga tidak ada kontradiksi. Aturannya adalah menetapkan setiap sifat yang ditetapkan dengan tegas dalam alquran dan assunnah, dgn menafikan memiliki kemiripan dengan ciptaan. jadi jelas: ini bukan penolakan terhadap sifat, tetapi menolak kemiripannya dengan ciptaan.
Orang-orang yang bertentangan/kontradiksi justru yang mengatakan: misalnya bahwa "nuzuul" itu melibatkan gerakan, karena ini bertentangan dengan ayat: "Dia tidak menyerupai apa pun." Gerakan adalah atribut ciptaan/mahluk, karena memiliki awal dan membutuhkan spesifikasi yakni hal itu tidak ada dan kemudian menjadi ada, sehingga memerlukan seorang pencipta. Selain itu,gerakan atau perpindahan itu perlu spesifikasi "dari mana ke mana," dan "berapa kecepatannya" ,maka Jelas Allah tidak dikaitkan dengan gerakan, karena sifat Allah tidak diciptakan dan qodim.
Selain itu, dgn percaya bahwa Allah bergerak ke langit yg paling bawah, adalah percaya bahwa Allah menjadi bagian dalam ciptaan, karena ada di bawah tujuh langit. Ini adalah menyimpang berdasarkan konsensus seluruh umat Islam.
Akhirnya, telah ditetapkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan dikonfirmasi oleh Al-Asqalani dalam (Fath al-Baari, juz.13/hal 411) bahwa Nabi berkata:
"ما السماوات السبع مع الكرسي إلا كحلقة ملقاة بأرض فلاة وفضل العرش على الكرسي كفضل الفلاة على الحلقة" "
:TIDAKLAH Tujuh Langit jika dibandingkan dengan Kursiy kecuali seperti cincin yang dilemparkan di tanah gurun, dan ukuran Arsy dibandingkan dengan Kursiy adalah seperti ukuran padang pasir dibandingkan cincin tsbt. "
Dengan demikian, jika seseorang percaya Allah turun secara fisik, maka itu sama dengan mengatakan bahwa Allah adalah seperti cincin di padang pasir dibandingkan dengan Kursiy, atau bahwa Dia mengecil dgn ukuran langit pada setiap turunnya, atau bahwa Dia adalah seperti awan yang melewatinya. tdk ada keraguan bahwa semua ini adalah penghujatan?
Wahabi berkata: Anda meremehkan qudrah Allah, apakah Anda pikir mustahil bagi Allah untuk melakukan itu?, ya secara logis it tidak mungkin, tetapi bagi Allah hal itu adalah mungkin, apakah Anda percaya bahwa Allah akan menghakimi kita semua pada saat yang bersamaan di mahsar nanti? jika ya, maka hal itu secara logis jg mungkin?
jawaban: Apa maksud Anda dengan perkataan Anda "secara logis tidak mungkin" dan apa maksud "menghakimi kita semua dgn bersamaan" dan itu di analogkan dengan nuzuul? perkataan Anda tidak masuk akal. Sebagai catatan, yang saya yakini adalah bahwa tidak mungkin bagi sang pencipta bisa menjadi ciptaan, tidak seperti keyakinan ateis, dan karena itu maka tidak mungkin bahwa Dia bisa seperti ciptaan, atau berubah oleh apapun. Saya tidak peduli tentang kata per kata tetapi tentang makna yg terkandungnya, dan setiap apa pun yang berubah, atau memiliki permulaan, itu perlu kepada selainnya utk bisa ada, karena sebelumnya tidak ada,Inilah arti dari hal yang diciptakan, karena semua perubahan dan semua awal adalah dengan kehendak dan PowerNya. Jika Anda mengatakan bahwa Allah bergerak dari satu tempat ke tempat lain, atau menyusut untuk masuk ke langit yang lebih rendah, maka anda sama saja dgn berkata bahwa Dia adalah subjek yang akan dipindahkan dan dibentuk oleh kekuatan dan kehendak yang lain yg menciptaNya, yang berarti bahwa Dia tidak berbeda dari ciptaan , yaitu tunduk pada kekuatan pencipta, dan bahwa sifat-Nya nuzuul akan menjadi sifat yg di ciptakan/ dibuat. Apa yang Anda lakukan adalah menggambarkan ciptaan dan kemudian menyebutnya Allah. Pada kenyataannya Anda dgn hal itu adalah seorang ateis, karena Anda tidak percaya pada keberadaan apa pun selain hal-hal yang memiliki awal dan selain hal yg bisa berubah. Memanggil bagian seperti itu dgn sebutan Allah,itu tidak mengubah arti sebenarnya dari apa yang Anda percayai.
Tanya jawab:
Wahabi berkata: Anda meremehkan qudrah Allah, apakah Anda pikir mustahil bagi Allah untuk melakukan itu?, ya secara logis it tidak mungkin, tetapi bagi Allah hal itu adalah mungkin, apakah Anda percaya bahwa Allah akan menghakimi kita semua pada saat yang bersamaan di mahsar nanti? jika ya, maka hal itu secara logis jg mungkin?
jawaban: Apa maksud Anda dengan perkataan Anda "secara logis tidak mungkin" dan apa maksud "menghakimi kita semua dgn bersamaan" dan itu di analogkan dengan nuzuul? perkataan Anda tidak masuk akal. Sebagai catatan, yang saya yakini adalah bahwa tidak mungkin bagi sang pencipta bisa menjadi ciptaan, tidak seperti keyakinan ateis, dan karena itu maka tidak mungkin bahwa Dia bisa seperti ciptaan, atau berubah oleh apapun. Saya tidak peduli tentang kata per kata tetapi tentang makna yg terkandungnya, dan setiap apa pun yang berubah, atau memiliki permulaan, itu perlu kepada selainnya utk bisa ada, karena sebelumnya tidak ada,Inilah arti dari hal yang diciptakan, karena semua perubahan dan semua awal adalah dengan kehendak dan PowerNya. Jika Anda mengatakan bahwa Allah bergerak dari satu tempat ke tempat lain, atau menyusut untuk masuk ke langit yang lebih rendah, maka anda sama saja dgn berkata bahwa Dia adalah subjek yang akan dipindahkan dan dibentuk oleh kekuatan dan kehendak yang lain yg menciptaNya, yang berarti bahwa Dia tidak berbeda dari ciptaan , yaitu tunduk pada kekuatan pencipta, dan bahwa sifat-Nya nuzuul akan menjadi sifat yg di ciptakan/ dibuat. Apa yang Anda lakukan adalah menggambarkan ciptaan dan kemudian menyebutnya Allah. Pada kenyataannya Anda dgn hal itu adalah seorang ateis, karena Anda tidak percaya pada keberadaan apa pun selain hal-hal yang memiliki awal dan selain hal yg bisa berubah. Memanggil bagian seperti itu dgn sebutan Allah,itu tidak mengubah arti sebenarnya dari apa yang Anda percayai.
DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka
Agan sedang membaca artikel tentang: Wahhabi: Asyariyah kontradiksi dengan menetapkan beberapa sifat dan menafikan sifat lainnya. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :
Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda