News Update :
Home » » Wahabi mengatakan bahwa kalam Allah itu diciptakan, tetapi tidak menyadarinya

Wahabi mengatakan bahwa kalam Allah itu diciptakan, tetapi tidak menyadarinya

Penulis : Bagus Rangin on 8 Februari 2012 | 21.33.00

Syekh Ahmad al-Ghumari


Wahabi mengatakan:Al Quran yang kita miliki adalah kalam  Allah yang tidak diciptakan, yang terdiri dari Surat, ayat, kata dan huruf.Ini adalah aqidah Imam Ahmad dan seluruh Ahl al-Sunnah, dan ini adalah salah satu bukti  kuat aqidah Sunni. 

Komentar:
Suara dan huruf adalah jenis kalam/perkataan milik makhluk , kalam yang terdiri dari suara dan huruf adalah kalam ciptaan. dengan alasan ini, seseorang tidak dapat mengatakan bahwa kalam yang merupakan sifat Allah yang kekal adalah berupa huruf dan suara, karena Allah berfirman:

"ليس كمثله شيء"
Artinya: " Allah tidak menyerupai  apapun" (Al-Sħuuraa, 11)

Kalam yang terdiri dari suara dan huruf itu pasti di ciptakan, Mengapa? Karena suara dan huruf memiliki awal/permulaan. contoh dalam "Bismillah", misalnya "i" ada setelah datang "b", sehingga ketika Anda mengatakan Bismillah, suara "i" hanya menjadi ada setelah ketidak adaan "b" Ini berarti perkataan "saya"  menjadi ada setelah sebelumnya tiada, artinya bahwa perkataan saya perlu akan pencipta. Tidak ada sesuatu bisa ada tanpa ada yang mencipta, semua muslim percaya hal ini.

Dengan kata lain, ucapan yang terdiri dari suara dan huruf itu di ciptakan, dan karena  wahabi mengatakan bahwa sifat kalam Allah yang kekal berupa suara dan huruf, maka  mereka sama dgn mengatakan bahwa kalam Allah itu diciptakan [mahluq], bahkan jika  mereka mengatakan bahwa kafir orang yang menyatakan kalam Allah mahluq[di ciptakan]   maka mereka hakikatnya takfiir terhadap dirinya sendiri. "

Mutazilah mengatakan seperti apa yang di katakan wahabi bahwa  kalam Allah adalah huruf dan suara tetapi Mereka menyatakan bahwa  kalam Allah itu di ciptakan [mahluq] karena mereka meyakini bahwa huruf dan suara memiliki awal, sehingga itu diciptakan.,inilah pengertian bahwa muktazilah meyakini kalam Allah adalah mahluq,dan muktazilah menafikan sifat kalam Allah,mereka menyatakan bahwa Allah menciptakan kalamNya yakni berupa huruf dan bahasa.wahabi mengambil satu langkah lebih maju dalam penyimpangan dengan menolak hal yang sudah jelas, yaitu bahwa sesuatu yang memiliki awal permulaan, seperti surat-surat dalam mushaf adalah ciptaan,surat-surat dalam mushaf adalah suatu ciptaan karena muncul, yang berarti dibawa ke dalam keberadaan dan Untuk dibawa menjadi ada, adalah definisi yang sangat jelas dari sesuatu yang diciptakan.

Selain itu, tidak mereka tahu , bahwa bahasa Arab itu diciptakan oleh Allah? Jadi jika bahasa Arab adalah suatu ciptaan,maka bagaimana bisa berbicara dgn bahasa Arab dalam hal apa pun tdk di ciptakan???????? baca juga:  Kalam Allah bukan dengan huruf dan suara,bagaimana dengan Al qur'an? 

Arti dari kalimat "Al Qur'aan tidak diciptakan [bukan mahluq]" 

Ketika Ahlu-s-Sunnah, AsħAriyyah dan Ĥanafiyyah, mengatakan bahwa "Al Qur'aan tidak diciptakan"  itu mengacu pada sifat kalam Allah yang kekal yang bukan suara atau huruf. Dengan kata lain,kitab Al-Qur'an adalah merupakan penjelasan dgn bahasa arab dari sebagian makna yang di kalamkan oleh allah Allah dgn kalam qodimNya.

Ahlu-s-Sunnah menyatakan bahwa suara dan huruf dalam cetakan Al Qu'raan itu adalah  makna yang mengacu pada apa yang ada dalam kalaam Allah dan memberitahu kita dgn bahasa Arab terhadap apa yang Dia katakan dgn sifat kalamNya yang bukan huruf dan suara, Oleh karena itu maka tidak salah mengatakan  "Al-Qur'an tidak diciptakan," karena  maksud dari kata "Al Qur'an" dalam ungkapan itu sebenarnya mengacu pada apa yang Allah katakan dgn sifat kalamNya yang qodim, dan jelas sifat kalamnya tidak diciptakan. Maka tidak benar seseorang mengatakan bahwa suara, huruf yang berhubungan dengan mushaf tersebut tidak diciptakan, karena suarabdan huruf perlu pencipta, dan karena bahasa Arab yakni bahasa mushaf Al quran itu di ciptakan.

untuk memperjelas hal ini,kita contohkan: lafad "Allah" itu mengacu pada dzat Allah,nah Saya tidak menyembah surat-surat atau ayat dan suara yang di pakai utk mengucapkan lafad itu , Sebaliknya saya menyembah Allah yang mana di lafadzkan dgn suara,maka arti yang sama berlaku bahwa kata-kata, huruf dan bahasa Arab dalam mushaf itu bukan merupakan  sifat Allah yakni kalamNya, tetapi suara dan huruf itu mengacu pada makna sifat kalamNya,suara dan huruf cuma menjelaskan kepada kita apa yang dikatakan oleh Allah dgn sifat kalamNya,jadi suara dan huruf bukanlah dzatiyah kalam Allah.

Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita berbicara tentang kalam dengan konsep tadi. misalnya saya memiliki transkrip dalam bahasa Arab dari pidato presiden Sby, maka saya  menyebut transkrip ini adalah "pidato presiden Sby", meskipun pada kenyataannya,  ungkapan presiden adalah sesuatu yang ada dalam diri presiden itu sendiri,yakni makna yang ada dalam dirinya yang ingin ia ungkapkan (seperti ketika Anda mengatakan, "Aku punya sesuatu untuk mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran anda). pidato pada awalnya hanyalah kumpulan makna yang ada dalam pikiran, ada pun Kertas dengan transkrip, itu hanya memberitahu apa yang dia katakan,dan pidatonya juga dgn bahasa indonesia, Jadi ketika saya menyerahkan transkrip dgn bahasa Arab tsbt ke seseorang dgn berkata, "Ini adalah pidato Presiden Sby," maka tdk akan ada seorang pun yang akan memahami bahwa pidato aslinya adalah dalam bahasa Arab,dan Tidak ada seorang pun yang akan mengatakan kepada saya:anda "pembohong, pidato Presiden Sby  bukan dalam bahasa Arab." dan juga Tidak ada yang akan mengatakan: "Bohong pidato presiden terjadi hari lalu dan dgn suara, bukan berupa kata-kata yang tertulis. " 

Alasannya karena transkrip tersebut dan bentuk-bentuk narasi yang mengacu pada pidato  dgn pembicara yang nyata,itu lazim disebut pedatonya, Inilah sebabnya mengapa surat2 Al quran yang huruf dan suara kita temukan dalam kitab Al-Qur'an" itu Disebut Kalaam Allah, meskipun  kalamnya yang qodim tidak diciptakan, karena bukan berupa  bahasa, huruf atau suara.

Dari sini kita tahu bahwa kata "Al Qur'an" memiliki dua makna: Yang pertama adalah tulisan dalam mushaf dgn huruf Arab terorganisir dan sekuensial,Yang kedua maknanya adalah   kalam qodim Allah,dan kata-kata dan huruf dalam mushaf itu mengacu pada kalamNya, dan  kata-kata, huruf, bahasa dgn urutan bukanlah hakikat kalam Allah SWT. 

Akhir-akhir ini SEBAGIAN Wahabi merasa dirinya pintar dan bertanya: "Siapa yang mengatakan Alif Laam miim?" Maka saya jawab dengan pertanyaan: "Siapa yang menciptakan bahasa dan huruf Arab yang alif dan Laam miim merupakan bagian darinya???"

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Wahabi mengatakan bahwa kalam Allah itu diciptakan, tetapi tidak menyadarinya. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

15 Februari 2012 pukul 20.11

Semakin jelas kalau sejatinya mereka menjism-kan Dzat Allah Subhanah wa Ta'ala.

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger