News Update :
Home » » Al Qurtubi: Ketinggian secara tempat adalah ketinggian relatif

Al Qurtubi: Ketinggian secara tempat adalah ketinggian relatif

Penulis : Bagus Rangin on 6 Juli 2012 | 11.13.00




Al-Qurţubiyy menyatakan:

 قلت: فعلوا الله تعالى وارتفاعه عبارة عن علو مجده وصفاته وملكوته. أي ليس فوقه فيما يجب له من معاني الجلال أحد, ولا معه من يكون العلو مشتركا بينه وبينه, لكنه العلي بالإطلاق سبحانه.

Aku berkata;ketinggian adalah mengacu pada tinggi kemuliaan dan atribut juga kebesaranNya. Artinya, tidak ada yang lebih tinggi dariNya dalam makna kebesaran dan kemuliaan  , dan tidak ada yang sepadan dengan Nya antara sifat ketinggianNya. Melainkan Ia yang paling tinggi secara mutlak (Tafsiir Al-Qurţubiyy, 7/220)

Perhatikan...!! karena ketinggian secara lokasi itu relatif, tidak seperti ketinggian mutlak sebagaimana di jelaskan Al-Qurţubiyy, mereka yang percaya ALLAH tinggi secara tempat,maka itu sama dengan memberi sifat yang cacat untuk Allah.

Dalam Al-Asnaa Al-Qurţubiyy berkata secara eksplisit:


Hal ini dikatakan untuk mereka [anthropomorphists yang percaya bahwa Allah menempat atau berarah, dll]: "Jika Allah memiliki spesifikasi, bentuk , dibatasi oleh batas dan akhir,  ada dalam arah tertentu, [ atau] dengan berubah,pembaharuan [sifat sebelumnya tidak ada] pada dzat-Nya, maka Dia pasti memiliki permulaan dan ada yang menentukan  dan menetapkanNya dari segi kuantitas dan bentuknya, dan [dengan demikian] Dia akan membutuhkan  pencipta [untuk kuantitas dan bentukNya], dan jika Dia membutuhkan pencipta, maka Ia Dia bukan pencipta . Dan ini tidak valid, maka benar bahwa Dia ada tanpa batas atau akhir, dan bahwa Dia tidak membutuhkan tempat untuk membatasiNya atau berada dalam ciptaan,  Atribut-Nya dan dzat-Nya tidak berubah oleh tindakan-Nya   (Al-Asnaa, 2/21)

Singkatnya, Al-Qurţubiyy mengatakan bahwa yang mempercayai ketinggian Allah ada daalam salah satu arah / lokasi maka ia pun mesti mempercayai bahwa Dia memiliki cacat. Hal ini karena adanya kesamaan Dia  dengan hal-hal yang membutuhkan pencipta untuk menentukan keadannya.

Hal ini juga memimbulkan cacat lain, menurut kepercayaan seperti itu, maka Allah  mesti menciptakan sesuatu di bawah diriNya untuk mencapai sifat ketinggian. Maka Tidak heran kemudian akan berakhir bahwa Sang Pencipta akan kehilangan  ketinggianya jika tidak ada ciptaanNya ! Itulah dilema doktrin  ketinggian relatif ide Wahabisme.
Referensi:

Al-Asnaa fii Sħarĥi Asmaa'-illaahi-l-Ĥusnaa. Al-Qurţubiyy. 1995: Daar Aş-sahabat Li-t-Turaatħ.

Jaamiu Aĥkaami-l-Qur'an. Al-Qurţubiyy (671 H), Sħasuddiin. Ed. Ahmad al-Farduuniyy & Ibraahiim Aţfiisħ. Kairo, Mesir: Daar Aalam Al-Kutub Al-Mişriyyah, 1384.

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Al Qurtubi: Ketinggian secara tempat adalah ketinggian relatif. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger