News Update :
Home » » Berinteraksi dengan ALAM GHAIB [alam malaikat, jin,dan setan]

Berinteraksi dengan ALAM GHAIB [alam malaikat, jin,dan setan]

Penulis : Bagus Rangin on 14 Maret 2012 | 09.28.00




 Syaikh al-Sayyid Abu Bakar Shataa 

 
Ketidak-tahuan atau tidak mau tahu alam jin/setan, dan juga penghuninya bisa menimbulkan kepicikan dalam pandangan, lalu andai ia seorang dai atau juru dakwah, maka akan banyak berprasangka, buruk sangka dan menyesatkan umat. Yang akhirnya bukan mendapat pahala, malah dosa besar karena bisa terjerumus dalam kebohongan atau dusta. Mereka kadang menuduh syirik, khurafat dan bid'ah, tanpa pembuktian sendiri. 
Oleh karena itu, menuntut ilmu dan berusaha mengetahui kepada orang yang memahami, mengalami dan membuktikan sesuai tuntunan Rasulullah saw adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Bagaimana mereka akan bisa membuktikan, sedangkan shalat, puasa dan dzikir yg membuka tirai gaib justru mereka anggap bid'ah dan sesat. Memang Iblis dn tentaranya, semoga Allah melaknat mereka menggoda manusia supaya tdk melakukan amalan itu, supaya manusia selamanya tdk tahu dn dalam keraguan...........

Di dalam artikel ini penulis akan sedikit menjelaskan, supaya mereka yang belum paham, yang sering berpandangan sempit, dengan mengatakan "barang siapa yg mempercayai adanya penampakan setan atau jin atau percaya ada orang telah melihat alam gaib/setan/jin" adalah sudah terjun kepada kemusyrikan. 
Perkataan di atas adalah fatwa sesat dan menyesatkan umat. Padahal banyak khabar dari hadits Rasulullah saw dan para sahabat yang membahas khusus tentang ini, begitu juga nash Al-qur'an yang mulia, yg tidak ada keraguan di dalamnya juga sedikit menjelaskan dengan tepat. 

Perhatikanlah firman Allah di bawah ini, tentang awal penciptaan jin dan setan : "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat kering (yg berasal) dari lumpur hitam yg diberi bentuk. Dan Kami (Allah) telah menciptakan jin, sebelum itu, dari api yg sangat panas." (QS. Al-hijr : 26). 

"Dan sesungguhnya di antara kami terdapat jin-jin yang taat. Barang siapa yg taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun jin-jin yg menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu bakar bagi neraka Jahannam." (QS. al-Jinn : 14-15). 

Jin juga dikenai kewajiban untuk taat kepada Allah swt, seperti dalam firman-Nya : "Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepada kalian rasul-rasul dari golongan kalian sendiri, yg menyampaikan kepada kalian ayat-ayat-Ku, dn mengingatkan kalian akan pertemuan hari ini? Mereka berkata,"Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri."
Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yg kafir. Yang demikian itu, karena Tuhan-mu tdklah membinasakan negeri-negeri secara aniaya, melainkan penduduknya telah lalai. Dan masing-masing orang akan memperoleh derajat seimbang dengan apa yg dikerjakannya. Dan Tuhan-mu tdk lalai atas apa yg mereka kerjakan." (QS. Al-An'am : 130-132).
Hadits riwayat Ibnu 'Abbas ra dalam tafsirnya, dng redaksi sbb :"Jin terbagi tiga kelompok; Kelompok pertama yg ada di udara; kelompok kedua adalah jin yg bisa naik turun sekehendak hati mereka ; sedangkan kelompok ketiga adalah jin yg berbentuk ular dan anjing." Setan juga bisa mempengaruhi jasad manusia dengan perbuatannya : Di-takhrij oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ibnu 'Abbas bahwasanya Rasulullah saw bersabda :"Sekiranya salah seorang di antara kamu bermaksud mencampuri istrinya, maka hendaknya dia mengatakan,"Bismillahi, allahumma jannibnasy-syaithana wa jannibisy-syaithana maa razaqtanaa." (dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan, dan jahkanlah setan dari apa yg Engkau anugerahkan kepada kami." Sebab kalau Allah menakdirkan lahirnya seorang anak dari hubungan itu, maka dia tdk akan diganggu setan untuk selama-lamanya." 

At-Tharthusi meriwayatkan dlm kitabnya "Tahrim al-Fawakhisy" bab "Ayyi syai' yakunu al-Mukhannats, dari 'Atha' dari Ibnu 'Abbas, katanya,"Al-mukhannats itu anak-anak jin," Seseorang bertanya kpd Ibnu 'Abbas,"Bagaimana bisa begitu?" Ibnu 'Abbas menjawab," Sesungguhnya Allah swt dan Rasul-Nya melarang seorang laki2 mencampuri istrinya dlm keadaan haidl. Kalau dia melakukannya, maka setan mendahului, dan jika istrinya hamil, maka anak yg lahir itu adlh al-Mukhannats."
 
Dari Wa'il, dari Abdullah bin Mas'ud ra, katanya,"Disebutkan di hadapan Nabi saw seorang laki-laki (yg tdk hadir saat itu). Lalu seseorang mengatakan,"Dia masih tidur hingga pagi tadi, dan tidak bangun untuk shalat." Nabi saw mengatakan,"Setan telah mengencingi telinganya.
Hadits pertama diriwayatkan oleh al-Hafidz Ibnu Jarir ath-Thabary. 
Hadits kedua diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
 
Diriwayatkan dari Sayyidah Shafiyyah...ra binti Huyay bahwa Rasulullah saw bersabda,"Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah yg mengalir dalam tubuhnya." (HR. Muslim). 
Setan dpt berjalan dlm tubuh manusia sebagaimana arus listrik yg berjalan pd kabel. Yang bisa menguasai manusia, yg dpt menimbulkan pertengkaran, hilang ingatan (gila), kemauan dn kesadaran. 

Saudaraku! Beginilah aqidah ahlussunnah wal jama'ah, apa yg benar menurut kitabullah dan sunnah Nabi-Nya, maka mereka beriman (percaya), bukan mengingkari dengan mengemukakan dalil yg salah dan ditafsir sendiri. Dan ingatlah, siapa mempelajari agama tanpa guru (imam) atau sanad yg tersambung kepada Rasulullah saw, maka gurunya adalah setan. Dan jika gurunya setan, maka ilmunya menentang salafush-shaleh.
Dari Abu al-'Ala' bahwa Utsman bin Abi al-'Ash datang kpd Nabi saw dn berkata :"Ya, Rasulallah! Setan tlah menghalangi saya dr shalat saya dan mengacaukan bacaan saya." Mendengar pengaduannya, Rasulullah saw bersabda :"Dia adalah setan yg bernama Khindzab. Kalau engkau merasakan gangguannya, maka mohonlah perlindungan kpd Allah, dn meludahlah 3x ke sebelah kirimu." Lalu 'Utsman mengatakan,"Maka sayapun melaksanakan petunjuk Rasulullah itu, dan Allah menghilangkan godaannya dari diriku." (HR. Muslim).
Imam Syafi'i juga mengatakan dalam riwayat, bahwa "sihir" itu bisa melahirkan ilusi dan membuat orang sakit (santet, teluh dn tenung, dll). Orang yg melakukannya wajid di-qishash, dan ia merupakan perbuatan setan". 
Ibnu Mas'ud ra mengatakan,"Cukuplah keburukan dan kejelekan bagi seseorang yg tidur hingga pagi. Sebab setan telah mengencingi telinganya. Hadits ini mauquf, tapi sanadnya shahih. 
At-Thayyibi mengatakan,"Dlm hadits itu telinga disebut secara khusus, sebab is merupakan pintu yg paling mudah dimasuki (setan) dan paling cepat mengantarkannya hingga ke urat nadi, sehingga menimbulkan kemalasan sekujur tubuh." (Fathul Bari fi syarh Shahih al-Bukhari, jilid 3 : hal. 34-35). 

Harb al-Kirmani men-takhrij hadits dlm kitab,"al-Masail" dari Abi Hurairah, dari Rasulullah saw, yg mengatakan :"Janganlah seseorang di antaramu berjalan dgn satu terompah, sebab setan berjalan dgn satu terompah pula." (Imam as-Suyuthi, kitab "Luqath al-Marjan fi Ahkam al-Jaan"). 

Dlm firman-Nya Allah mengatakan :"Wahai anak Adam, janganlah kamu sekali-kali dpt ditipu oleh setan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga. Dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya di (setan) dn pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yg kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang2 yg tidak beriman." (QS. Al-A'raf : 27). 

Al-Baihaqi meriwayatkan dlm manaqib as-Syafi'i, dengan sanad ar-Rabi', katanya,"Saya mendengar as-Syafi'i berkata :"Barang siapa mengklaim dirinya melihat jin, maka kami menganggap syahadatnya telah batal, kecuali jika dia seorang nabi." 
Komentar Ibnu Hajar :"(Ini, yg dikatakan Imam Syafi'i) sangat mungkin bagi orang yg mengaku sebagai melihat jin dlm bentuk mereka sebagaimana mereka diciptakan. Sedangkan orang2 yg mengatakan telah melihat mereka (jin) sesudah mereka mengalami perubahan dlm bentuk hewan, misalnya maka itu tidak mengapa. Sebab, berbagai riwayat telah megatakan tentang perubahan-perbahan bentuk mereka." (Fathul Bari, juz 6 : hal. 396 oleh Ibnu Hajar al-Asqalani). 

Sedangkan pendapat As-Syaukani : "Sebagian ulama menggunakan ayat ini (..Sesungguhnya mereka dan pengikutnya melihat kamu dari arah yg kamu tdk bisa melihat mereka) sebagai dalil bahwa melihat setan itu tidak mungkin. Padahal dlm ayat tersebut tdk ada isyarat yg menyatakan demikian. Pengertian ayat tersebut adalah bahwa Iblis melihat kita dari tempat yg kita tdk melihatnya, dan bukan berarti bahwa kita tdk bisa melihatnya untuk selamaya. Tak terlihatnya mereka oleh pandangan kita saat mereka melihat kita, sama sekali tdk mengharuskan ketidak-mungkinan setan atau jin untuk dilihat." (Tafsir Fath-al-Qadir, al-Babi al-Halabi : juz 2 : hal. 197). 

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw berkata,"Di Madinah ada sekelompok jin, dan mereka telah menyatakan diri masuk Islam. Kalau salah seorang di antara kalian melihat sesuatu (yg mencurigakan), maka mintalah ia pergi. Tetapi kalau ia tetap membandel maka bunuhlah ia. Sebab dia adalah setan." 

Dalam "Musnad Ahmad", diriwayatkan sebuah hadits dari Abu Sa'id al-Khudri ra, bahwa Rasulullah saw melaksanakan shalat subuh dan Abu Sa'id makmum dibelakangnya. Tiba-tiba bacaan beliau saw keliru. Sesudah selesai melaksanakan shalat, beliau saw berkata,"Kalau engkau bisa melihat aku dengan Iblis, maka dia menarik-narik lenganku. Aku terus-menerus mencekiknya sampai aku dpt menjadikannya bulan-bulanan antara kedua jari-jariku ini (ketika berkata begitu Nabi saw mengisyaratkan dengan ibu jari dn jari telunjuknya). Andai tidak karena aku ingat doa saudaraku, Nabi Sulaiman niscaya dia akan tetap terikat di salah satu pagar masjid, untk menjadi mainan anak-anak kota Madinah. Karena itu barang siapa yg dapat shalat tanpa dipisahkan antara dirinya dng kiblat oleh siapapun, maka hendaknya dia lakukan." 

Dari Ibnu Umar ra, bahwasanya Rasulullah...saw berkata :"Sekiranya manusia mengetahui satu saja dari apa yg aku ketahui, niscaya mereka tidak akan berani berjalan sendirian di malam hari." (HR. Bukhari, Tirmidzi & Ibnu Khuzaimah). 

Diriwayatkan pula dari Ali bin Abi Thalib ra dari Nabi saw katanya :"Malaikat tdk akan masuk rumah yg di dalamnya terdapat gambar, terdapat anjing dan orang yg junub." (HR. Abu Dawud, an-Nasa'i dan Ibnu Hibban). 
Dlm shahih Bukhari bab "Naum al-Junub"n diriwayatkan sebuah hadits dari Nafi' dari Ibnu Umar, bahwa Umar pernah bertanya kpd Rasulullah saw,"Bolehkah salah seorang di antara kami tidur padahal dia masih junub?" Nabi saw menjawab :"Boleh. Apabila salah seorang di antara kalian berada dlm keadaan seperti itu, maka berwudhu'lah, lalu tidur, sekalipun masih junub." 

Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwasanya Nabi saw berkata :"Barang siapa tidur dlm keadaan suci, maka malaikat berada di seluruh barang yang dikenakannya (baju, dll) dan begitu dia bangun, maka para malaikat berdoa kepada Allah :"Ya, Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan ini, krn dia tidur dalam keadaan suci." (HR. Ibnu Hibban). 

Dalam kitab "Akam al-Marjan" as-Syibli meriwayatkan dari Zaid bin Mujahid yg mengatakan bahwa,"Iblis mempunyai lima anak, yg masing-masing diserahi urusan tertentu. Kemudian dia memberi nama masing2 anakny itu : Tsabar, al-A'war, Maswats, Dasim dan Zalnabur." 

Dari keterangan al-qur'an dan hadits-hadits di atas. Maka kita tarik kesimpulan bahwa : Seorang muslim yg ingin mengetahui jin, setan dan alamnya, maka dibolehkan asal untuk menambah keimanan. Kemungkinan melihat jin/setan, maka bisa terjadi dan dia yang melihat dengan doa-doa khusus atau dlm keadaan tertentu, maka tidak benar dikatakan berdusta/bohong, apalagi syirik dan bid'ah, sebagaimana golongan-golongan umat ini yang picik pandangan krn kebodohan dan tidak mau tahu. 

Di sana juga ada yang namanya "jin muslim", yang berarti mereka adalah masih saudara seperti firman Allah swt : "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.." (al-ayah) Oleh krn itu, jika ada seseorang yg mampu dengan kehendak Allah, berhubungan, dan saling tolong menolong dgn mereka dlm hal kebaikan dan takwa maka, tidak dilarang. Dan si pelaku tidak melakukan kemusyrikan, bid'ah apalagi sesat. Seperti yg dituduhkan mereka yang kurang pengetahuan dan pemahaman dalam agama. Akan tetapi, jika mengenal jin untuk disembah sebagaimana menyembah Allah, inilah syirik hakiki.
Yang lucu dan menggelikan : kita berhubungan dengan jin itu menyekutukan Allah (syirik), meminta bantuan jin (syirik). Apa bedanya dengan meminta bantuan kepada manusia? Apakah mengukur kesyirikan dgn tolok ukur gaib dan tidak gaib? Atau meminta tolong dengan jalan yg di luar kemampuan manusia biasa dijadikan tolok ukur antara "tauhid dan syirik!" Kiranya ikhwan, semua bisa memahami dengan pemahaman yg benar, sesuai petunjuk kitabullah dan sunnah Rasulullah saw, bukan dengan kebodohannya. 

Perhatikan, wahai saudaraku yg belum paham! 
Dlm shahih Bukhari diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, katanya :"Rasulullah saw menugaskan aku untuk menjaga zakat bulan ramadhan. Tiba2 datang seseorang, dan mengambil (bahan) makanan yg ada di situ. Krn itu aku menangkapnya, dn aku berkata kpdnya,"Akan kuserahkan engkau kpd Rasulullah saw." Orang itu menjawab,"Aku sangat membutuhkan makanan, dn aku punya keluarga. Aku betul2 sangat membutuhkan makanan." Krn itu dia kulepaskan. Esok paginya, Rasulullah saw bertanya kpdku,"Wahai Abu Hurairah, apa yg dilakukan tawananmu kemarin?" Ya, Rasulullah, orang itu mengeluh bahwa dia sangat membutuhkan makanan, dn dia mempunyai keluarga. Saya kasihan kpdnya. Karenanya dia saya lepaskan,"jawabku. Ketahuilah, bahwa dia membohongimu, dan dia pasti akan kembali lagi, kata Nabi saw. Aku memang yakin bahwa dia bakal kembali krn ucapan Rasulullah saw. Krn itu, aku mengintainya. Ternyata dia betul2 kembali, dan mengambil makanan. Aku menangkapnya, dn mengatakan kpdnya,"Aku akan menyerahkanmu kpd Rasulullah saw." Lepaskan aku, krn aku betul2 butuh makanan, dn aku punya keluarga. Aku tdk akan kembali lagi,"katanya. Aku kasihan kpdnya. Krn itu dia kubiarkan pergi. Esok hrinya, Rasulullah saw bertanya kpd ku,"Wahai Abu Hurairah, apa yg dilakukan tawananmu itu?" Wahai, Rasulullah, lagi-lagi dia menyampaikan keluhannya, bahwa dia sangat membutuhkan makanan dn dia punya keluarga. Saya kasihan melihatnya. Krn itu, dia saya biarka pergi. Wahai Abu Hurairah, ketahuilah bahwa sesungguhnya dia tlah berbohong kpdmu, dn dia pasti kembali," kata Rasulullah saw. 
Untuk ketiga kalinya saya mengintai dia, dn dia betul2 kembali. Ketika dia mengambil makanan, aku segera menangkapnya, lalu aku berkata kpdnya,"Aku akan membawamu kpd Rasulullah saw. Ini sdh yg ketiga kalinya. Enfkau mengatakan tdk akan kembali, tetapi ternyata engkau kembali lagi." Biarkan aku pergi, dn aku akan mengajarkan kpd mu kalimat yg dengan itu Allah akan memberikan manfaatnya kepadamu." Apa itu?" tanyaku. "Apabila engkau pergi tidur, bacalah ayat Kursi hingga selesai. Jika engkau membacanya, niscaya engkau diberi penjaga oleh Allah, dn setan tdk akan mendekatimu hingga subuh," katanya.Kulepaskan dia, dan esok paginya kembali Rasulullah saw bertanya kepadaku,"Wahai Abu Hurairah, apa yg dilakukan tawananmu itu?" Ya, Rasulallah, dia mengajarkan kpd ku beberapa kalimat yg dgn membacanya Allah akan memberikan manfaat kepadaku. Krn itu, dia aku lepaskan," jawabku. Kalimat apa itu?" tanya Rasulullah saw. "Dia mengatakan kpd ku bahwa jika saya pergi tidur hendaknya aku membaca ayat Kursi hingga habis. Kalau aku membacanya, maka Allah akan memberikan penjaga kepadaku, dan setan tdk akan mendekatiku hingga subuh." (para sahabat memang sangat bersemangat dlm melaksanakan kebaikan). Nabi saw berkata kepadaku,"Ketahuilah bahwa dia mengaku telah memberimu bacaan, sungguh itu adalah dusta. Tahukah engkau, wahai Abu Hurairah, dengan siapa engkau berbicara tiga hari berturut-turut ini?" Tidak," jawabku. "Dia adalah adalah SETAN," kata Rasulullah saw. 

Dlm riwayat lain Imam Bukhari meriwayatkan, dari Ubay bin Ka'b tentang komentar Rasulullah saw mengenai jin yg mencuri kurma dan ketika Ubayy disodori tangan jin itu dan dipegangnya, ternyata kaki depan anjing dan penuh bulu dan mengajarkan pembacaan ayat Kursi, maka jawab Nabi saw,"Memang benar apa yg dikatakan si Jahat itu."
Al-imam Baihaqy meriwayatkan sebuah hadits dari al-Hasan, bahwasanya 'Ammar bin Yasir berkata,"Aku ikut bersama Rasulullah saw pernah memerangi jin dan manusia." Seseorang bertanya kepadanya tentang memerangi jin, dan 'Ammar bin Yasir menjawab,"Rasulullah saw mengirimku ke suatu sumur tempat beliau saw mengambil air. Lalu aku MELIHAT SETAN DALAM BENTUKNYA. Dia menyerangku dan akupun menyerangnya, sehingga kami terlibat dlm pergulatan. Suatu saat aku menghantam hidungnya dgn batu sekepalan tangan yg kutemukan." Nabi saw mengatakan,"Ammar bertemu dgn setan di sumur, dn dia membunuhnya." Ketika aku kembali, Rasulullah saw bertanya kepadaku, dn akupun menceritakan apa yg kualami. Saat itu Abu Hurairah ra berkata,"Ammar bin Yasir mendapat pahala dari Allah dgn mengalahkan setan menurut ucapan Rasulullah saw." 

Bagi segolongan umat ini, meminta bantuan jin apalagi setan, itu jelas kemusyrikan. Dan orangnya disebut musyrik. Karena dia telah minta tolong kepada selain Allah swt, apalagi kepada makhluk gaib. 
Saudaraku, Memang banyak orang membaca Kitabullah (al-Qur'an), tapi sedikit yang paham. Nah, yang membahayakan sedikit paham, lalu menyampaikan kepada orang lain. Inilah yang disinyalir Rasulullah,"..Lalu mereka menjadikan orang2 bodoh itu tempat bertanya. Dan akhirnya mereka telah sesat dan menyesatkan." (Al-Hadits).
Saudaraku, Al qur'an dengan jelas mengisahkan saat Nabi Sulaiman as meminta kepada salah seorang pengikutnya untuk memindahkan istana Ratu Saba'. Dan jangan salah salah seorang pengikutnya ini rupanya bernama "Ifrit" (dari golongan jin). Allah swt berfirman "Berkata Sulaiman :"Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yg sanggup mebawa singgasananya (singgasana Ratu Saba'_pen) kepasaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yg berserah diri?" Berkata Ifrit (dr golongan jin) :"Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu. Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya dan dapat dipercaya." (QS. 27 : 39) 

Bahkan seorang pengikut lain Nabi Sulaiman as menjamin beliau as menghadirkan singgasana dlm waktu sekerdipan mata. Allah berfirman :"Berkatalah seorang yg mempunyai ilmu dari al-Kitab :"Aku akan membawa singgasana itu sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata :"Ini termasuk karunia Tuhan-ku." (QS 27 : 40). 

Saudaraku, Di ayat itu jin itu berarti adalah pengikut yg setia melayani Nabi Sulaiman as, Ada yg membantah :"Krn yg melakukan adalah seorang nabi, maka tdk dianggap syirik. Tapi kalau yg meminta orang muslim biasa maka disitulah "kesyirikannya". Hakekat syirik, itu tdk akan berubah dengan beda derajat orang di sisi Allah. Seandainya Sulaiman memerintah rakyatnya menyembah jin, krn yg memerintahkan seorang nabi, maka tidak syirik. Ini adalah bantahan yg tdk berdasar dan pemahaman orang bodoh. Kalau pada dasarnya dalil menyembah selain Allah swt, syirik. Maka siapapun yg memerintah, ya tetap syirik hukumnya. 

Baiklah, Saudaraku.. Allah swt berfirman :"Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib." (QS 27 : 17). 

"Dan di antara sebagian dari jin ada yg bekerja di bawah kekuasaannya dgn izin Tuhan-nya. Dn siapa yg menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yg apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yg dikehendakinya." (QS 34 : 12_13). "Tidak seorangpun dari para Rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah." (QS 40 : 78). 

Dulu saat penulis di pondok pesantren, pernah diajari sama pak kyai tentang tafsir Yaasiin, karangan Syeikh Hamamy Zadah, hal. 12 ; penulis nukilkan sebuah riwayat hadits dari 'Aisyah ra ; "Dan di alam gaib, ada bangsa yang jumlahnya banyak, dan seorangpun tidak mengetahui kecuali Allah ta'aala (kepastian hitungan banyaknya-pen), dn dalam tafsir Sang Syeikh, bahwasanya di alam gaib ada langit, ada bumi dan gunung-...gunung, serta lautan ; singgasana dan tahta kerajaan. Matahari, bulan dan bintang-bintang, dan alam (dunia) ini dibanding dengan alam gaib seperti setetes air di lautan. Seperti telah diriwayatkan sesungguhnya ada seseorang meninggal dunia dan Rasulullah saw menyolati atas jenazahnya, pergi mengiringi jenazahnya ke kuburnya, menguburkannya lalu pulang ke rumah kembali, lalu 'Aisyah ra berdiri dan menyentuh sorban Nabi saw dengan tangannya dan berkata,"Alangkah menakjubkan, sorban dan baju tuan telah basah kena air hujan! Padahal di hari itu tak ada hujan turun. Maka tahulah Nabi saw bahwa 'Aisyah ra telah melihat hujan alam gaib, lalu Nabi saw bersabda :"Di hari saat aku menyelamkan kepalamu," lalu 'Aisyah berkata :"Tuan selamkan kepalaku di balik mantel tuan?" lalu Nabi saw bersabda :"Wahai 'Aisyah, jubah itu sungguh telah menyingkapkan hijab pandangan (batin)mu, maka engkau dpt melihat hujan alam gaib." 
Dan Nabi saw bersabda :"Wahai 'Aisyah, dan di alam gaib ada hujan, awan mendung, matahari dan bulan; dan tidak melihatnya kecuali PARA WALI ALLAH DAN ORANG-ORANG SHALEH, dan firman-Nya (Allah) ta'aala :"..dan dari apa yang mereka tidak mengetahuinya.." adalah isyarat terhadap semua yang telah disebutkan di atas."

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Berinteraksi dengan ALAM GHAIB [alam malaikat, jin,dan setan]. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 8 komentar

19 Oktober 2012 pukul 02.29

Hadis ini saya setuju:
Dan Nabi saw bersabda :"Wahai 'Aisyah, dan di alam gaib ada hujan, awan mendung, matahari dan bulan; dan tidak melihatnya kecuali PARA WALI ALLAH DAN ORANG-ORANG SHALEH, dan firman-Nya (Allah) ta'aala :"..dan dari apa yang mereka tidak mengetahuinya.."

tapi.. mohon dicermati lagi, dari seluruh dalil yang dikemukakan di sini, tidak ada sama sekali anjuran untuk mau tau soal jin, mending mau tau soal Allah aja, banyak dalil yang menguatkan.

Mohon diingat, hanya 1 manusia yang Allah kehendaki untuk bisa memerintah jin (raja bagi jin dan manusia), yaitu Nabi Sulaiman a.s. seorang. sebelum dan sesudahnya tidak ada.

Sedangkan Rasulullah, beliau adalah guru tauhid jin dan manusia.Dan tidak pernah Rasulullah menganjurkan umat untuk berinteraksi dengan jin atau mau tau soal jin.

19 Oktober 2012 pukul 07.03

tidak ada ajaran soal mau tau jin? tapi bukan berarti tdk boleh tau..lihat hadis sahabat bertemu dgn syaitan/jin...dan mengetahui tentang jin tidak berarti meninggalkan mengetahui allah...jangan jumud dalam berfikir

mohon di ingat itu buat anda saja...lebih baik anda banyak lagi membaca ket hadis n quran daripada tergesa2 menyimpulkan bahwa hanya nabi sulaiman yg bisa memerintah jin...
tetapi intinya jika hal itu salah atau syirik,maka allah tdk akan memberi mukjijat itu utk nabi sulaiman toh aqidah setiap nabi itu sama dan allah tdk rido kekufuran

22 Januari 2013 pukul 12.49

dikatakan bahwa minta tolong pada jin tidak mengapa? kok aneh ya? bukanlah alam kita berbeda kenapa harus minta tolong pada jin, kenapa tidak pada manusia saja? apakah ada sahabat rasul yang pernah meminta pertolongan pada jin? Bisabisa kita malah ditipu oleh syetan yang mengaku sebagai jin muslim. Lalu kita dijerumuskan kepada hal-hal yang syirik. Seperti apa bentuk pertolongan jin itu ya?

Pertanyaan lainnya, dari mana asal doa-doa yang bisa membuatnya berinteraksi dengan jin? sementara tidak ada nash yang mengajarkan hal tersebut? Apakah Rasul mengajarkan para sahabat untuk dapat berinteraksi dengan jin?

Lalu benarkah pemahaman tentang "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.." itu juga mencakup bangsa jin?

8 Februari 2013 pukul 00.50

kenapa n kenapa,itu logika anda z,kita bicara hukum..yg jelas nabi sulaiman z minta tolong sama jin ifrit..jika anda bantah,lihat penjelasan di artikel di atas tentang ayat yg mentebutkan nabi sulaiman tsbt...

tdk ada nas bukan berarti tdk boleh atau syirik...berdoa itu umum di bolehklan,hal yg ga haram,boleh kita pinta,apa ada doa minta mobil,kalo kita berdoa;ya allah aku minta di mudahkan dapat mobil,apa itu salah??...

30 Maret 2015 pukul 07.37

Nabi Muhammad hidup jauh setelah Nabi Sulaiman. Nabi Muammad tidak menganjurkan bolehnya meminta bantuan pada jin. jd intinya kalian nih umat Nabi Muhammad atau Nabi Sulaiman

29 Agustus 2015 pukul 03.50

yg koment pada gak paham.. kasiaaaaannn

29 Agustus 2015 pukul 03.51

yg koment pada gak ngerti.. kasiaann

13 November 2015 pukul 17.00

cukup bermanfaat

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger