News Update :
Home » » Menjawab wahabi: Perbedaan Antara Sifat melihat dan organ mata

Menjawab wahabi: Perbedaan Antara Sifat melihat dan organ mata

Penulis : Bagus Rangin on 23 Juni 2012 | 16.51.00





Ketika kita menafikan dimensi fisik dari sifat allah karena itu ada kesamaan dengan mahluk seperti yad allah,wahabi selalu berhujjah dengan perkataan; apakah anda meyakini allah maha mendengar??? ,itu kan sifat mahluk juga,kenapa anda menetapkan sifat mendengar tetapi menafikan SIFAT TURUN, yad,wajh,aen dari allah??
Kita jawab; jelas berbeda antara sifat-sifat Allah s.w.t. dengan zat Allah s.w.t..Terlebih dahulu, hendaklah difahami akan dua istilah utama dalam perbahasan ini yaitu:

Zat: yaitu, sesuatu yang terkumpul padanya sifat atau memiliki sifat-sifat.

Sifat: Sesuatu yang menetap pada zat, yang tidak akan ada tanpa zat tersebut.

Contohnya, zat Zaid ialah tubuh Zaid tersebut, adapun sifatnya ialah, misal pemurah,pintar   hitam, putih dan sebagainya.

Adapun bagi zat makhluk, ada bagian-bagian anggota yang berbeda-beda dan berjuz-juz, yang dikenal sebagai anggota tubuh badan (dalam Bahasa Arab a’yaan). di Antara bagian-bagian tubuh adalah seperti tangan, kaki, kepala, telinga dan mata, yang merupakan bagian-bagian yang saling berbeda antara satu dengan yang lain. Adapun jika ia dikumpulkan, maka membentuk satu jisim atau tubuh. Tangan, kaki, kepala muka dan sebagainya merupakan bagian-bagian (juz-juz) daripada zat seseorang itu sendiri, dan bukanlah sifat-sifat seperti pemurah pintar  , putih, hitam dan sebagainya.

Sedangkan dzat Allah bukan tersusun dari juz/organ juga bukan jisim,mungkin kita berfikir:jika begitu kaya apa dzat allah??? maka jawabannya hanya Allah yang tau "LA YA'LAMULLAH ILLALLAH..makanya Allah melarang kita memikirkan dzat Allah "tafakkaru fi kholqillah wala tafakkaru fi dzatillah.


Mendengar adalah sifat YANG abstrak,maka tidak ada bentuk dan ukurannya,sedangkan tangan,wajh dan semayam,turun adalah sifat benda konkrit,atau malah emang benda/jisim konkrit......... Harap diperhatikan bahwa mendengar dan melihat bukan organ. cuma ketika menyebutkan hal-hal pada ciptaan, melihat adalah sifat mata, dan mendengar adalah sifat dari telinga. Ketika menyebut Allah Mendengar dan Melihat, kita tahu tanpa keraguan bahwa Allah tidak membutuhkan mata untuk melihatNya dan telinga untuk mendengarNya" Allah itu mendengar dan melihat bukan dengan fisik, tidak tergantung pada sinar atau getaran, dan bkn melalui instrumen, dan tidk berurutan atau perubahan.
Kita mengatakan, " "Allah melihat segala sesuatu tanpa awal, instrumen atau urutan," maka melihatnya tidak membutuhkan spesifikasi dari apa yang dilihat, maupun bagaimana (modalitas) melihatNya (seperti dgn mata,) dan apa pun yg tidak memerlukan spesifikasi, dan tidak memiliki awal dan akhir, maka tidak mengandung makna yang sama dgn ciptaan / mahluk. hal ini berbeda dgn anggota tubuh seperti tangan,karena tangan memiliki spesifikasi fisik, dan hal yg memiliki spesifikasi pasti membutuhkan seseorang untuk menentukan bagaimana bentuknya [pencipta].. Itulah sebabnya mengapa mengatakan "anggota tubuh tidak sebagaimana anggota tubuh mahluq tidak boleh??, karena organ memiliki bentuk spesifikasi dan kesamaan dgn mahluq.


Wahabi berkata": Dapatkah anda melihat tanpa mata? Tidak ada mata =tdk melihat. Yang dimaksud dgn "melihat" adalah " dengan mata".BEGITU JUGA MENDENGAR,tidak ada telinga=tidak mendengar


Komentar: Itu benar bagi manusia pada beberapa tingkat kebenaran, Melihat dengan mata hanyalah salah satu cara melihat, dan karena Allah melihat tanpa modus, maka tidak dengan mata, Allah melihat tidak seperti kita melihat. Ia bebas dari sifat mahluk/ciptaan. organ indera memerlukan pencipta untuk menentukan bagaimana bentuk/ukurannya, dan pendengaran Allah tdklah diciptakan. Perhatikan bahwa kata "tangan" tidak bs tidak itu berarti anggota badan, dan memang anggota badan, ada pun Mendengar, bagaimanapun bukan anggota badan, telingalah anggota badan, dan telinga adlah anggota tubuh yang menyiratkan mendengar pada ciptaan (mahluk), karena itu ketentuan Allah telah menghendaki mendengar dgn telinga untuk ciptaan-Nya, bukan berarti bahwa mendengar harus dgn telinga seperti dalam bayangan kita, tapi bisa saja dengan cara lain dan bentuk yg lain.. 

Wahabi bertanya" jika Melihat tanpa mata, itu tidak sesuai dengan makna Melihat lagi 

Komentar: mata hanya sebuah alat, bukan melihat itu sendiri. berneda dengan kata turun,bagaimanapun, adalah gerakan dalam diri dgn arah top-down.

Wahabi: "Bisakah Anda menjelaskan arti dari 'Melihat'??Dan bagaimana arti yg sesuai dgn'Melihat'??

Komentar: Melihat adalah kebalikan dari kebutaan. jadi melihat adalah sifat sempurna dan untuk menafikan sifat kekurangan yakni buta. berbeda dengan kata turun atau semayam dst itu hanya membawa arti fisik, contoh Kami tidak mengatakan Allah bergerak dengan bergerak yang layak bagiNya dan gerakanNya berbeda dengan gerakan kita, ini jelas kufur karena yg namanya gerakan tidak peduli seberapa Anda mencoba untuk menggambarkan atau menyamarkan arti, itu tetap makna fisik, Gerakan dan diam tidak dapat dikait kan dengan Allah karena itu jelas utk tubuh yang diciptakan dan menempat. Jadi kita jgn gunakan kata yang hanya membawa arti fisik dan kemudian menerapkan kata itu utk Allah, tetapi terkadang untuk menyembunyikan kontradiksi,mereka mengatakan: 'Dengan yang layak bagiNya', atau 'yg berbeda dgn mahliknya '. ini kontradiksi
Wahabi berkata: bagaimana kita melihat Allah jika Allah subhanahu wataala tidak mempunyai bentuk..? 
komentar: melihat allah itu dengan di buka hijab maka bila kaifin:tanpa bagaimana dan bila inhisor:TANPA terbatas tempat.... shhg stlh di tutup hijab dan kita tdk bisa melihatnya, maka kita tdk bisa membayangkannya.
Anda menyatakan bagaiman melihat allah tanpa bentuk,maka pertanyaan ente ini timbul dari apa yang telah anda rasakan dengan indra anda dari hal di sekeliling anda bahwa melihat itu pasti pada bentuk/jisim dan menempat,dan itu adalah melihat ciptaan..sehingga ente tdk bisa mencerna melihat tanpa bentuk. makanya hanya allah yg tau bagaimana melihat itu sendiri dan kita tdk bisa membayangkan.. dzat allah tidak seperti dzat mahluk,dzat allah bukan jisim maka bukan bentuk dan berukutan,hanya allah yang tau hakikat dzat allah.
COBA LIHAT SEMUA BENTUK YANG ANDA LIHAT,ITU DI CIPTAKAN ATAU TIDAK???? ADA YG MENENTUKAN BENTUKNYA TIDAK ?
Wahabi berkata: jawaban anda akan pakai takwil.. takwil shohih silahkan, tp dlm masalah khusus spt ini, takwil hanya ada stlh zhuhuru ahlil bida'... mengambil bahasanya Imam Ad DImyathi di atas bhawa ayat2 soal Ru'yatullah di atas => MAHMULATUN ALA ZHOWAHIRIHA MIN GHOIRI TAKWIL, KULLU DZALIKA KANA QOBLA ZHUHURI AHLIL BIDA'.... Krn ahlil bida', maka takwil ru'yatullah lancara terus....

Komentar: ahli bidah dalam masalah ru'yah:melihat adalah Mu`tazilah dan musyabihah,muktazilah mengabaikan konsensus ilmiah bahwasanya Allah akan di lihat oleh kaum Muslim di akhirat dengan tanpa menempat di suatu tempat, jauh atau pun dekat,tidak memiliki bentuk, atau berada di arah,yaitu berbeda dgn penglihatan yang digunakan di dalam kehidupan ini, karena Allah tidak menyerupai makhluk-Nya.dan melihat Allah di surga jelas ada dalam sebuah hadis, dan Mereka [muktazilah] menolak konsep sifat melihat sesuatu dgn tanpa adanya sesuatu itu berada di suatu tempat dekat atau pun jauh, maka mereka menafikan bahwa Allah dapat di lihat di surga dgn alasan Allah bukan dzat yang menempat, dan mengatakan bahwa maksud melihat di sini maknanya adalan "mengharapkan," atau "mengetahui" dan semisalnya,Maka Ini adalah ta'wil yang mencapai tingkat ta'teel, karena mereka menafikan melihat dan memberikan makna lain pada kalimat melihat, tanpa adanya adanya suatu qorinah yang menafikannya.,Para ulama Sunni membantah mereka dgn pernyataan:, "Mengapa tidak meyakini bahwa Allah dapat terlihat dgn tanpa berada di suatu tempat, dgn tanpa bentuk atau memiliki batas, sebagaimana kalian mengatakan bahwa Allah mengetahui dan berkehendak dgn tanpa berada di suatu tempat, bentuk atau memiliki batas?"

Musyabbihah sejalan dengan Muktazilah`bahwa tidak ada hal melihat tanpa sesuatu itu berada di suatu tempat, sementara Mu`tazilah menta'wil dgn alasan di atas untuk melarikan diri dari tasybih, atau utk menafikan batas bagi Allah, sedangkan mushabbihah menetapkam adanya melihat,dan karena akal tajsim mereka tdk mampu memahami melihat tanpa menempat,maka mereka berkata bahwa Allah dapat di lihat di surga dalam arah, tempat dan dgn adanya jarak, sehingga mereka menghubungkan kepada-Nya batas. maka Apa yang diyakini oleh Mu `tazilah adalah konyol dan masuk kategori ta"til, sedangkan Apa yang diyakini oleh mushabbihah adalah kufur polos,pantesan mereka sama 2 sesat,ee ternyata adik kakak..hehehe

Wahabi berkata: dari mana anda berkata bahwa bentuk jisim itu ada yang mencipta???

Komentar: apa pun ukuran dan bentuk itu memiliki batas itu adalah ciptaan, karena batas harus ditentukan dalam ha ukuran dan bentuk dll Artinya itu memerlukan Pencipta untuk tetap eksis, Jika seseorang menyangkal hal ini, maka orang itu tidak akan bisa membuktikan bahwa batas fisik lain memerlukan Pencipta, seperti tubuh manusia, atau benda-benda langit dll,ini Artinya bahwa bentuk unta, atau langit tidak akan lagi bisa menjadi bukti bagi keberadaan Allah dan PowerNya, dan ini bertentangan dengan pernyataan dalam Al-Quran, seperti:


إن في خلق السماوات والأرض واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب

Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan Langit dan Bumi, dan perbedaan malam dan siang ada tanda-tanda bagi mereka yang memiliki pikiran perseptif." (Aal Imran, 190)
أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت


Artinya: "apakah mereka tidak memperhatikan bgmn unta diciptakan?" (Al-Ghasiyah, 17)

Apa bisa merenungkan ayat ini tanpa memikirkan batas-batas fisik dari bumi, langit dan unta? Tentu saja tidak, tanpa batas, maka tidak akan ada unta dan tidak ada langit dan bumi, karena ini adalah realitas keberadaannya. Ini adalah batas-batas tubuh yang membuat kita yakin bahwa mereka diciptakan dan memungkinkan kita untuk merenungkan atas adanya semua itu sebagai tanda-tanda adanya Allah. Jika seseorang mengklaim bahwa Allah memiliki batas fisik, maka mereka mengatakan bahwa batas fisik lain pun tidak perlu pencipta, dan telah nyata batalnya hal itu dgn bukti-bukti dari Quran.

tERAKHIR.........Maka anda sudah melihat bagaimana jelasnya mujasimah dalam perkataan mereka,tapi mereka menolak di sebut mujassimah.;D

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Menjawab wahabi: Perbedaan Antara Sifat melihat dan organ mata. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger