Ketika kita melihat sekitar kita, kita melihat akan dua hal: batas (batas fisik / batas spasial] bentuk dan warna. Tidak ada hal lain yang terlihat oleh mata kita selain hal itu. Kita tidak perlu mempertimbangkan macam-macamnya, karena intinya semua memiliki batas/perbatasan.
Apa yang kita fikirkan dengan semua itu adalah untuk membuktikan kebutuhan ciptaan kepada Sang Pencipta dengan adanya batasan. Kita bisa membuktikan bahwa semua yang memiliki batasan, tidak peduli bagaimana bentuknya, itu memiliki Pencipta, artinya itu menunjukkan bahwa ada Sang Pencipta [1], Mengapa bisa begitu?? Karena batasan hanya berbeda dalam ukuran dan bentuk saja, tidak ada kelebihann antara satu sama lain dalam hal kebutuhan dan memerlukan pencipta di banding dgn yang lainnya.
Dengan demikian, maka jika seseorang mengatakan bahwa Allah memiliki batasan, maka ia hakikatnya mengatakan bahwa Allah pun seperti yang lain, yang sama2 memiliki batasan, yakni memerlukan pencipta, dan jika ia tidak mengatakan begitu, maka ia tidak dapat membuktikan bahwa sesuatu yang lain yang memiliki batasan membutuhkan pencipta. Jika ia tidak dapat membuktikan bahwa hal batasan perlu pada pencipta, maka dia tidak dapat membuktikan bahwa semua yang dilihat dengan mata di sekitarnya,itu membutuhkan seorang pencipta.
Semua anthropomorphists percaya bahwa Allah adalah sesuatu yang berarah,artinya mereka percaya bahwa Ia memiliki batasan di arah itu,di samping itu Mereka PUN percaya bahwa Allah tidak diciptakan.maka Dengan demikian, mereka mesti mengatakan bahwa semua yang memiliki batasan tidak perlu pencipta, Ini berarti mereka tidak dapat membuktikan ats keterciptaan apa pun yang terlihat oleh matanya.
Mereka ingin supaya kita percaya bahwa perkataan mereka ini adalah jalan kebenaran akal, Al-Qur'an, para Nabi dan salaf saleh, hal Ini tidak lain hanyalah bentuk dari penghinaan terhadap agama dan Sang Pencipta, dan penolakan atas keadaan aqidah Islam yang selaras dengan akal,dan Ini merupakan sebuah dukungan terhadap ide bahwa ilmu pengetahuan dan logika tidak selaras dengan agama. berapa besar harga untuk membayar semua ini hanya karena bersikukuh memegang gagasan bahwa ketinggian Allah adalah ketinggian posisi spasial relatif, bukan ketinggian kekuasaan dan status.
[1] Semua bentuk dan batasan itu memerlukan pencipta, karena bentuk dan keberadaan mereka hanyalah kemungkinn [mumkinul maujud]. Setelah semua itu, batas fisik secara konseptual hanya sambungan dari titik-titik membentuk garis atau permukaan. Setiap titik terhubung ke salah satu sisinya, penempatan titik terhubung ke yang lainnya untuk membentuk setiap ruang yang tersedia di setiap sudut dan dari setiap sudut, Itu saja. Penempatan titik-titik batas terhubung bentuk, dan karena jalan titik-titik menempat di samping satu sama lain,artinya semua itu butuh pada hal 'di mana' ia di tempatkan,maka benar bahwa semua batas itu ada yang menentukan.
utk Lebih sederhana : sesuatu yang memiliki batas fisik atau ukuran itu memiliki bentuk, Apa pun yang memiliki bentuk tertentu bisa memiliki bentuk lainnya, karena bentuk apapun tidak ada yang MEMILIKI nilai lebih dibandingkan dgn bentuk lainnya, sehingga dgn memiliki bentuk tertentu berarti mesti ada seseorang yang menentukan bentuknya dan yang memilih bagaimana bentuknya di antara semua kemungkinan bentuk lain, Ini berarti bahwa setiap batas fisik membutuhkan pencipta dan tidak bisa ada atau kekal dgn sendirinya, karena keberadaannya tergantung pada spesifikasi sebelumnya dan itu tergantung pada yang menentukan dan menciptanya, dan semua batas-batas tersebut sama dalam ketergantungan ini. Jadi jika seseorang mengklaim bahwa ada salah satu yang memiliki bentuk /batas tidak memerlukan pencipta, atau tidak ada yang menentukannya, maka secara logis ia pun tidak dapat membuktikan sesuatu yang lain yang memiliki bentuk/batasan itu perlu pencipta, berarti secara logis ia tidak lagi bisa membuktikan bahwa "bentuk" membutuhkan pencipta untuk menetukannya, oleh karena itu mka tdk ada cara lain kecuali harus berpegang pada premis bahwa semua batas/bentuk perlu pencipta,dan karena Allah tidak ditentukan atau diciptakan oleh selainnya, dan Dia maha kekal, maka pasti dan benar bahwa Allah bukan hal yang memiliki batas fisik,arah dan bentuk....!!
Pencipta segala arah tidak terkandung oleh enam arah.
Seorang ulama terkenal yg bernama Imam Abu Jafar At-Tahawi (.229-321 Hijrah(1), 828/920 M), juga ada pada era (2) Salaf, Beliau menulis sebuah kitab yang sangat terkenal yang disebut ^ Al-Aqidah At-Tahawiyyah,ia menyebutkan bahwa subjek dari kitabnya itu adalah penjelasan tentang aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jammaah, yang juga merupakan aqidah Imam Abu Hanifah (salah seorang ulama empat madhab). Imam Abu Hanifah adalah salah satu mujtahid salaf (80-150 H, 679/749 M). Imam Abu JaFAR At-Tahawi dalam KITABnya Al-^ Aqidah At-Tahawiyyah mengatakan:
وتعالى عن الحدود والغايات والأركان والأعضاء والأدوات. لا تحويه الجهات الست كسائر المبتدعات.
Artinya: "MAHA suci Allah dari batas (3), ujung (4), sisi (5), organ (6) dan alat (7).dan Dia tdk terkandung oleh enam arah sebagaimana semua hal yang diciptakan "Keenam arah adalah (atas, bawah, depan, belakang, kiri dan kanan)..
Keenam arah yang utama itu diciptakan oleh Allah dan hanya berisi hal-hal yang diciptakan dan jika Allah terkandung oleh enam arah utama, maka akan menjadikan-Nya seperti segala sesuatu yang diciptakan, yang secara intelektual itu tidak mungkin, karena Allah Sang Pencipta itu kekal dan tak terbatas, tidak seperti ciptaan yang dibatasi.
Keenam arah yang utama itu diciptakan oleh Allah dan hanya berisi hal-hal yang diciptakan dan jika Allah terkandung oleh enam arah utama, maka akan menjadikan-Nya seperti segala sesuatu yang diciptakan, yang secara intelektual itu tidak mungkin, karena Allah Sang Pencipta itu kekal dan tak terbatas, tidak seperti ciptaan yang dibatasi.
_______________
(1) Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Al-Madinah yang merupakan perintah Allah. Hijrah ini juga merupakan awal kalender Islam umat Nabi Muhammad.
(2) salaf adalah kaum muslimin yang hidup pada tiga abad pertama setelah Hijrah. Nabi memuji salaf dengan mengatakan:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: خير القرون قرنى ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم. رواه البخارى
Artinya: ". sebaik-baiknya generasi adalah generasiku yang hidup di abad pertama, kemudian orang2 yang ada setelahnya [abad kedua],dan kemudian orang yang ada setelahnya [abad ketiga]".
Jadi semua yang disampaikan kepada kita dari para ulama di masa itu, Nabi memuji mereka dan kita sebagai Muslim harus mengambil ilmu mereka, karena keyakinan mereka secara total sesuai dengan Rasulullah dan semua sahabatnya. Imam Abu Jafar At-Tahawi hidup selama 300 tahun pertama setelah hijrah Nabi SAW dari Mekah ke Al-Madinah,Oleh karena itu, Imam At-Tahawi TERMASUK salah seorang Salaf (penerus para sahabat) yang dipuji oleh Rasulullah dalam hadis tersebut di atas. Imam At Tahawi memenuhi dan menjelaskan keyakinan yang di anut salaf saleh dan aqidah ini sekarang diajarkan kepada para mahasiswa Al-Azhar Al-Shariff University di Kairo Mesir,juga diajarkan di Universitas Az-Zaytouna di Tunisia Afrika dan di seluruh negara-negara Arab seperti Maroko, Dubai dan negara-negara Syam (Suriah, Libanon, Palestina dan Yordania). Sebagaimana yang diajarkan di Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turki, Sudan, Yeman, Irak, India, Afrika, Al-Bukharah, Daghistan, Afghanistan dan seluruh negara Muslim.
Catatan: Wahhabies menyebut dirinya Salafi, mereka adalah dusta,kata Salaf adalah sebuah nama untuk Muslim yang hidup di era 3 abad pertama Islam. Ketika dihadapkan dengan fakta-fakta yang dikatakan Wahhabies yakni klaim pengikut salaf, Itu juga merupakan kebohongan lain sbgmn fakta-fakta yang disajikan. Para Wahhabies terus mencoba untuk membingungkan orang yang tidak berpendidikan dgn label syirik,padahal Wahhabieslah yang syirik dengan keyakinan mereka yang mujasimah, Para Wahhabies memelintir habis dan mendistorsi kebenaran .
Jadi semua yang disampaikan kepada kita dari para ulama di masa itu, Nabi memuji mereka dan kita sebagai Muslim harus mengambil ilmu mereka, karena keyakinan mereka secara total sesuai dengan Rasulullah dan semua sahabatnya. Imam Abu Jafar At-Tahawi hidup selama 300 tahun pertama setelah hijrah Nabi SAW dari Mekah ke Al-Madinah,Oleh karena itu, Imam At-Tahawi TERMASUK salah seorang Salaf (penerus para sahabat) yang dipuji oleh Rasulullah dalam hadis tersebut di atas. Imam At Tahawi memenuhi dan menjelaskan keyakinan yang di anut salaf saleh dan aqidah ini sekarang diajarkan kepada para mahasiswa Al-Azhar Al-Shariff University di Kairo Mesir,juga diajarkan di Universitas Az-Zaytouna di Tunisia Afrika dan di seluruh negara-negara Arab seperti Maroko, Dubai dan negara-negara Syam (Suriah, Libanon, Palestina dan Yordania). Sebagaimana yang diajarkan di Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turki, Sudan, Yeman, Irak, India, Afrika, Al-Bukharah, Daghistan, Afghanistan dan seluruh negara Muslim.
Catatan: Wahhabies menyebut dirinya Salafi, mereka adalah dusta,kata Salaf adalah sebuah nama untuk Muslim yang hidup di era 3 abad pertama Islam. Ketika dihadapkan dengan fakta-fakta yang dikatakan Wahhabies yakni klaim pengikut salaf, Itu juga merupakan kebohongan lain sbgmn fakta-fakta yang disajikan. Para Wahhabies terus mencoba untuk membingungkan orang yang tidak berpendidikan dgn label syirik,padahal Wahhabieslah yang syirik dengan keyakinan mereka yang mujasimah, Para Wahhabies memelintir habis dan mendistorsi kebenaran .
(3) Semua jisim yang terlihat atau tidak terlihat itu memiliki batas.
(4) Keyakinan sesat bahwa Allah berada di tempat atau arah itu mengharuskan keberadaan Allah memiliki bentuk. Hal ini karena berada di satu lokasi dan tidak pada lokasi lain berarti itu memiliki batas yang mendefinisikan di lokasi mana ia berada. batasan bisa didefinisikan dengan bentuk, dan bentuk perlu Pencipta utk menentukan keadaannya,dan setiap yang tergantung pada sesuatu yang lain,maka itu tidak sempurna dan Allah tdklah begitu. Imam Abu Jafar At-Tahawi adalah salah seorang ulama salaf dan dia mengkonfirmasikan keyakinan bahwa Allah tidak dikaitkan dengan batas,akhiran, samping, organ dan bagian,dan tdk terkandung dalam 6 arah, atas atau di bawah, di depan atau di belakang, kiri atau kanan. Setiap ciptaan terbatas pada enam arah, Namun Allah Pencipta segala arah jelas tdk terkandung oleh enam arah, karena Sang Pencipta ada sebelum Dia menciptakan arah,dan sekarang tetap dalam keadaan sebelum mencipta arah'.
(5) Semua jisim yang terlihat atau tidak itu memiliki sisi.
(6) organ besar, seperti wajah, batang tubuh, lengan dll
(7) organ kecil, seperti mata, telinga, tangan, jari, lidah dan bibir dll
Keberadaan kita menempat dan keberadaan Allah tidak menempat dan jika setan membisikan kepada Anda dgn mengatakan: "Bagaimana Allah bisa ada tanpa tempat" maka Ingatlah contoh ini, kegelapan dan cahaya diciptakan oleh Allah. Dalam Al Qur'an QS: 6 ayat: 1
وجعل الظلمات والنور. سورة: الأنعام
Artinya: "Allah menciptakan kegelapan dan cahaya."
Karena pikiran manusia terbatas pada apa yang bisa bayangkan, maka apakah kita bs membayangkan bagaimana keadaan sebelum Allah menciptakan kegelapan dan cahaya? Jawabannya adalah tidak,contoh yang sama berlaku untuk ruh manusia, Kita sebagai manusia tidak mengetahui cara bagaimana ruh kita dalam tubuh kita sendiri,maka bagaimana dgn orang yang berani menyimpulkan dgn kesimpulan yang salah dan berkata: "bagaimana dzat Allah", ketika Allah ada tanpa bagaimana dan tanpa tempat.
Jadi, sama seperti pikiran kita menentukan bahwa Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah, sebelum membuat tempat dan arah, akal sehat juga menentukan bahwa setelah Allah menciptakan semua tempat dan arah, Dia tetap ada tanpa tempat dan arah. Allah Pencipta segala hal yang berubah, maka Dia (Allah) tidak berubah. Seorang ulama yang terkenal yang bernama Ahmad ar-Rifaiyy al-Kabir berkata:
: غاية المعرفة بالله الإيقان بوجوده تعالى بلا كيف ولا مكان.
artinya: "akhir dari Pengetahuan tentang Allah adalah meyakinkan bahwa Allah ada tanpa bagaimana dan tanpa tempat."
Keyakinan bahwa Allah ada tanpa bagaimana dan tanpa tempat adalah akidah Rasulullah, para sahabat dan orang2 yang mengikutinya sampai Hari Pengadilan. Bukti disebutkan dalam Al-Qur'an, bab: 42 ayat: 11
ليس كمثله شى ء. سورة: الشورى
Artinya: ".tidak ada yang serupa dengannya "
Ini adalah Ayat muhkam yang mencerminkan inti dari Tauhid dan ayat yang paling jelas dalam Al Qur'an artinya adalah Allah benar-benar jelas tdk menyerupai ciptaanya.Oleh karena itu, ayat ini menjadi bukti bahwa Allah ada tanpa tempat, karena apapun yang menempat itu terdiri dari partikel (yakni jisim/fisik menempati ruang) dan Sang Pencipta bukanlah jisim yang menempati ruang. kalimat jisim, tempat dan ruang artinya memiliki panjang, tinggi dan lebar. Dan apa yang memiliki panjang, tinggi dan lebar adalah ciptaan dgn tanpa keraguan.
: من زعم أن الله في شيء أو على شيء أو من شيء فقد أشرك
إذ لو كان في شيء لكان محصورا أو على شيء لكان محمولا ولو كان من شيء لكان محدثا أي مخلوقا.
Artinya: barangsiapa menyangka bahwa Allah ada di dalam sesuatu atau ada pada sesuatu atau dari sesuatu, maka sungguh ia telah melakukan syirik. Sebab kalau Allah berada pada sesuatu, maka Dia akan terkandung di dalamnya, atau jika Allah berada di sesuatu, maka Ia tercakup oleh sesuatu, kalau Allah itu dari sesuatu,maka Dia adalah sesuatu yang memiliki awal [ciptaan]. "
DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda