News Update :
Home » » Ibnu Taemiyah membagi bid'ah kepada salah satu hukum fiqh yang 5.

Ibnu Taemiyah membagi bid'ah kepada salah satu hukum fiqh yang 5.

Penulis : Bagus Rangin on 28 Februari 2012 | 19.49.00




 Shaykh Sa'id Foudah yordania 

 Dalam jilid pertama  dari majmu fatawanya dalam masalah tawasul hal 161-161,telah datang perkataan beliau tentang pembagian bidah ini,maka perkataan ini perlu bantahan dari para pengikutnya dan para pengkultusnya yang menganggap beliau tdk terlepas dari salah,dan ucapannya selalu di jadikan referensi oleh muqalidnya,beliau berkata: 

[وكان أصحابه يبتلون بأنواع من البلاء بعد موته ,فتارة بالجدب, وتارة بنقص الرزق , وتارة بالخوف وقوة العدو,وتارة بالذنوب والمعاصى ,ولم يكن أحد منهم يأتى الى قبر الرسول صلى الله عليه وسلم , ولا قبر الخليل ولا قبر أحد من الأنبياء فيقول :نشكو اليك جدب الزمان أو قوة العدو أو كثرة الذنوب, ولا يقول : سل الله لنا أولأمتك أن يرزقهم أو ينصرهم أو يغفر لهم ,بل هذا وما يشبهه من البدع المحدثة التى لم يستحبها أحد من أئمة المسلمين ,فليست واجبة ولا مستحبة باتفاق المسلمين ,وكل بدعة ليست واجبة ولا مستحبة فهى بدعة سيئة , وهى ضلالة باتفاق المسلمين ,ومن قال فى بعض البدع انها بدعة حسنة فإنما ذلك اذا قام دليل شرعى أنها مستحبة ,فأما ما ليس بمستحب ولا واجب فلا يقول أحد 

من المسلمين أنها من الحسنات التى يتقرب بها الى الله 

:Dan keadaan para sahabat Nabi dI uji dengan berbagai Macam bala setelah wafatnya Rasul,sebagian dengan musibah,sebagian lagi dgn kekurangan rizqi,satu saat di uji dgn ketakutan dan adanya kekuatan pada musuh,dan terkadang dengan dosa dan maksiat,dan tidak ada salah seorang pun dari mereka mendatangi qubur nabi SAW,tdk pada qubur al holil [Nabi ibrahim],dan tdk pada qubur para Nabi lainnya, dgn berkata dkt quburmereka :aku mengadukan kepadamu kesulitan zaman atau adanya kekuatan pada musuh atau banyak dosa,dan para sahabat juga tdk berkata: pintakanlah utk kami atau utk umatmu supaya di beri kelapangan rizqi atau pertolongan atas musuh,atau pengampunan dosa.tetapi semua itu adalah bidah yang di ada-adakan,dan tidak ada seorang pun dari para imam yang menghukumi mustahab [sunnah scr fiqh] ,maka bukan bidah yang wajib atau mustahab dgn kesepakatan kaum muslimin.dan stiap bidah yang bukan termasuk wajib dan mustahab maka termasuk pada bidah sayyiah,dan itu sesat menurut kesepakatan muslimin.dan barang siapa mengatakan bahwa ada sebagian bidah yang hasanah,maka itu terjadi bila ada dalil syar;i atas kemustahabannya.dan adapun bidah yang bukan wajib dan mustahab,maka tdk ada seorang imam pun yang mengatakan itu bidah hasanah yang bisa di jadikan taqorub dgnnya kpd Allah.


  • Komentar ucapan beliau:
  [ لم يكن أحد منهم يأتى الى قبر الرسول صلى الله عليه وسلم ---]
: tidak ada salah seorang pun dari mereka mendatangi qubur nabi SAW

perkataan beliau Itu menyalahi terhadap yang di tetapkan oleh sunnah dan atsar yang datang dari sahabat. telah berkata ubnu katsir dalam kitab tarikhnya 7/105: 

   : " وقال الحافظ أبو بكر البيهقي: أخبرنا أبو نصر بن قتادة، وأبو بكر الفارسي قالا: حدثنا أبو عمر بن مطر، حدثنا إبراهيم بن علي الذهلي، حدثنا يحيى بن يحيى، حدثنا أبو معاوية، عن الأعمش، عن أبي صالح، عن مالك قال: أصاب الناس قحط في زمن عمر بن الخطاب، فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم. فقال: يا رسول الله استسق الله لأمتك فإنهم قد هلكوا. فأتاه رسول الله صلى الله عليه وسلم في المنام فقال: إيت عمر، فأقرئه مني السلام، وأخبرهم أنه مسقون، وقل له عليك بالكيس الكيس. فأتى الرجل فأخبر عمر، فقال: يا رب ما ءالوا إلا ما عجزت عنه. وهذا إسناد صحيح" اهـ

:Berkata al hafidz abu bakar al baihaqi:telah menceritakan abu nashar bin qutadah dan abu bakar alfarisi,mereka berdua brkata:telah menceritakan kepada kami abu umar bin mathor,telah menceritakan kepada kami ibrahim bin ali ad dzahli,telah menceritakan kpd kami yahya bin yahya, Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari ‘Amasy dari Abi Shalih dari Malik Ad Daar Ia berkata “Orang-orang mengalami kemarau panjang saat pemerintahan Umar. Kemudian seorang laki-laki datang ke makam Nabi SAW dan berkata “Ya Rasulullah SAW mintakanlah hujan untuk umatmu karena mereka telah binasa”. Kemudian orang tersebut mimpi bertemu Rasulullah SAW dan dikatakan kepadanya “datanglah kepada Umar dan ucapkan salam untuknya beritahukan kepadanya mereka semua akan diturunkan hujan. Katakanlah kepadanya “bersikaplah bijaksana, bersikaplah bijaksana”. Maka laki-laki tersebut menemui Umar dan menceritakan kepadanya akan hal itu. Kemudian Umar berkata “Ya Tuhanku aku tidak melalaikan urusan umat ini kecuali apa yang aku tidak mampu melakukannya”.ini sanadnya soheh.

status soheh adalah penetapan dari ibnu katsir. Malik Adalah malik Ad Daar dan ia seorang bendahara gudang makanan pada pemerintahan Umar,ia adalah tsiqoh,dan taqyuddin as subki mengeluarkan hadis ini dalam as syifa as saqom'

berkata al hafidz ibnu hajar al asqolani dalam fathul bari  juz 2 pada kitab aljumah bab sualun nas al imam idza qohathu", 

 :" وروى ابن أبي شيبة بإسناد صحيح من رواية أبي صالح السمان عن مالك الدار وكان خازن عمر قال " أصاب الناس قحط في زمن عمر فجاء رجل إلى قبر النبي صلى الله عليه وسلم صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله استسق لأمتك فإنهم قد هلكوا، فأتى الرجل في المنام فقيل له: ائت عمر " الحديث. 
وقد روى سيف في الفتوح أن الذي رأى المنام المذكور هو بلال بن الحارث المزني أحد الصحابة"اهـ

:Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad yang shahih dari riwayat Abu Shalih As Saman dari Malik Ad Daar seorang bendahara Umar.Ia berkata “Orang-orang mengalami kemarau panjang saat pemerintahan Umar. Kemudian seorang laki-laki datang ke makam Nabi SAW dan berkata “Ya Rasulullah SAW mintakanlah hujan untuk umatmu karena mereka telah binasa datanglah kepada Umar dst..dan Tekah meriwayatkan saif dalam kitab alfutuh bahwa laki2 itu adalah bilal bin haris almuzani salah seorang shahabat Nabi".
Untuk lbh jelas tentang rakhrij hadis ini,baca    Analisis Hadis Tawassul Malik Ad Daar 


ini adalah nas dari perbuatan sahabatyang meminta hujan dgn nabi SAW setelah wafatnya,dan tidak ada yang mengingkari salah seorang pun dari sahabat ,padahal mereka mengetahui hal itu,mala dengan ini patahlah klaim ibnu taemiyah.

  • komentar atas ucapan beliau:

 :[ بل هذا وغيره من البدع المحدثة التى لم يستحبها أحد من المسلمين ]
tetapi semua itu adalah bidah yang di ada-adakan,dan tidak ada seorang pun dari para imam yang menghukumi mustahab [sunnah scr fiqh].

Ucapan Beliau bahwa "tdk ada dalil atasnya",itu justru menyelisihi dalil soheh dan telah berburuk sangka pada shahabat yang agung dan amirul mukminin umar bin khotob dengan tuduhan bidah, karena beliau menetapkan atas tawajuh pada qubur nabi dgn tawasul,dan juga hal itu  tdk di ingkari para sahabat yang lainnya. 

Dan ternyata ben baz dalam taliqnya terhadap fath al bari pada hadis itu malu utk menyalahkan ibnu taemiyah,maka ia lbh memilih mencela sahabat dgn perkataannya: 

 إن هذا العمل من بلال وسيلة الى الشرك 
: perbuatan ini adalah perantara kepada syirik.

  • komentar atas ucapan beliau:

  بل هذا وما يشبهه من البدع المحدثة التى لم يستحبها أحد من أئمة المسلمين ,فليست واجبة ولا مستحبة باتفاق المسلمين ,وكل بدعة ليست واجبة ولا مستحبة فهى بدعة سيئة , وهى ضلالة باتفاق المسلمين ,ومن قال فى بعض البدع انها بدعة حسنة فإنما ذلك اذا قام دليل شرعى أنها مستحبة ,فأما ما ليس بمستحب ولا واجب فلا يقول أحد من المسلمين أنها من الحسنات التى يتقرب بها الى الله 

tetapi ini adalah bidah yang di ada-adakan,dan tidak ada seorang pun dari para imam yang menghukumi mustahab [sunnah scr fiqh] ,maka bukan bidah yang wajib atau mustahab dgn kesepakatan kaum muslimin.dan sttiap bidah yang bukan termasuk wajib dan mustahab maka termasuk pada bidah sayyiah,dan itu sesat menurut kesepakatan muslimin.dan barang siapa mengatakan bahwa ada sebagian bidah yang hasanah,maka itu terjadi bila ada dalil syar;i atas kemustahabannya.dan adapun bidah yang bukan wajib dan mustahab,maka tdk ada seorang imim pun yang mengatakan itu bidah hasanah yang bisa di jadikan taqorub dgnnya kpd Allah.


Perkataan beliau ini Kontradiktif dan beliau rujuk dari pendapatnya yang mensifati  semua bidah sesat, dengan membagi bidah pada bidah wajib dan mustahab,maka kalau bidah ada yang wajib dan ada bidah mustahab, maka itu bukan bidah dlolalah/sesat.ini adalah perkataannya,dan ini adalah pembagian yang di lakukan oleh mayoritas fuqoha,di antaranya imam al izz bin abdis salam yang membagi bidah pada hukum fiqh yang 5 [wajib,mustahab, makruh,haram dan mubah].' 

Kesimpulan:

1. tawasul itu di syariatkan hususnya dgn Nabi saw,apalagi sohabat Umar mengakuinya,dan Sahabat umar pada waktu itu adalah amirul mukminin,dan kewajiban pemimpin adalah menetapkan apa yang maslahat/baik utk ummat,maka itu menandakan  ijma.
2. setiap penghukuman terhadap orang lain dgn vonis kafir,bidah,syirik,sesat yang biasa kita dengar dari kaum salafi terhadap yang bertawasul dgn nabi atau berdiri dkt qubur nabi,,atau berdoa dgn memohon syafaatnya utk di ampunkan dosa dll, maka itu tdk berdasar karena bersandar pada fatwa ibnu taemiyah,dan di atas telah jelas  beliau kontradiktif dan menetapkan pembagian bidah dgn bidah wajib dan bidah mustahab,coba dari mana hukum ini?? atau apakah dia ahli bidah yang sesat??kalau begitu, maka merekalah yang menghukumi beliau seperti itu.
3. yang aneh adalah bahwa ibnu taemiyah setelah perkataannya di atas,ia kemudian berkata:

  لا سيما وليس معه فى بدعته امام من أئمة المسلمين , ولا مجتهد يعتمد على قوله فى الدين , ولا من يعتبر قوله فى مسائل الإجماع والنزاع فلا ينخرم الإجماع بمخالفته , ولا 
يتوقف الإجماع على موافقته ]

:Apalagi tdk di sertai dalam bidahnya itu oleh seorang pun dari para imam,dan tdk oleh seorang mujtahid yang jadi sandaran dalam agama dan tdk oleh orang yang di anggap pendapatnya dalam masalah ijma,maka tdk jadi lepas ijma dgn menyelisihinya orang tsbt,dan tdk mesti jadi ijma dgn sepakatnya orang tsbt".

Subhanaallah,apakah jika ada beserta pendapat ini [tawasul dgn nabi stlh wafatnya] perkataan seorang imam dari para imam kaum muslimin,maka hukum akan berobah?? maka kemuskilan ini telah terpecahkan,karena telah ijma atas bolehnya tawasul dgn nabi setelah wafatnya dari para imam kaum muslimin yang di anggap dalam fatwa dan keimamannya dan imam2 yang di anggap ucapannya dalam masalah ijma,justru ibnu taemiyah yang membedah ijma dalam masalah ini,maka baginya  adalah pekataannya sendiri:'maka tdk jadi lepas ijma dgn menyelisihinya orang tsbt,dan tdk mesti jadi ijma dgn sepakatnya orang tsbt".  

WALLAHU A'LAM...............

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Ibnu Taemiyah membagi bid'ah kepada salah satu hukum fiqh yang 5.. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger