News Update :
Home » » Faham yang KONTRADIKSI itu tanda ajaran sesat

Faham yang KONTRADIKSI itu tanda ajaran sesat

Penulis : Bagus Rangin on 12 Maret 2012 | 21.37.00





 Imam Zahid al-Kawthari Turki 




 
Bismillaahir rahmaanir rahiim 
Di antara tokoh Wahabi-Saudi adalah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin. Seperti halnya tokoh2 wahabi yg lain, semisal Ibn Baz dan Albani, dia berupaya keras dg sekuat tenaga dan menyerahkan seluruh energinya untuk meyakinkan para pengikutnya, para pengagumnya, dan para pemujanya bahwa SEMUA BID'AH ITU PASTI SESAT, DAN YG NAMANYA SESAT PASTI MASUK NERAKA." 

Hal ini dpt dilihat dg memperhatikan pernyataannya yg begitu muluk2 dlm risalah kecil tentang bid'ah yg ditulisnya berjudul "AL-IBDA' FI KAMAL SYAR'I WA KHATHAR AL-IBTIDA' (Kreasi tentang kesempurnaan Syara' dan bahayanya Bid'ah), berikut : 

"HADITS SEMUA BID'AH ADALAH SESAT, BERSIFAT GLOBAL, UMUM, MENYELURUH (tanpa kecuali). Dan dipagari dg kata yg menunjuk pada arti menyeluruh & umum, yg paling kuat yaitu kata-kata "SELURUH". 
Apakah dengan sebuah ketetapan menyeluruh ini, kita dibenarkan membagi bid'ah menjadi 3 bagian, atau menjadi 5 bagian? SELAMANYA INI TIDAK AKAN PERNAH DIBENARKAN." 
(Penjelasan hal. 13) 


Lihatlah pernyataan al-Utsaimin tersebut di atas, memberi pengertian bahwa hadits semua bid'ah adalah sesat, bersifat umum, general dan menyeluruh terhadap semua jenis bid'ah, tanpa kecuali. Sehingga tdk ada satupun bid'ah yg boleh disebut bid'ah hasanah, apalagi disebut bid'ah mandubah yg mendatangkan pahala bagi pelakunya. 
Oleh karena itu, membagi bid'ah pd 3 bagian, atau 5 bagian, menurutnya tdk pernah dibenarkan, dan bid'ah tetap selalu sesat dan masuk neraka. Begitulah menurut dia, dan diikuti oleh pengikutnya salafi-wahabi di dunia. 

Tetapi anehnya tesis ini sulit dipertahankan secara ilmiah oleh al-Utsaimin sendiri. Di samping tesis tersebut sebagai bukti kesempitan cara berfikirnya dan menyalahi metodologi para sahabat, ulama salaf & ahli hadits, tesis di atas justru bertentangan dengan pernyataannya sendiri di bagian lain dalam bukunya itu, yg membagi bid'ah menjadi beberapa bagian sesuai  dg pendapat mayoritas ulama ahlussunnah wal jama'ah. 

Misal, ia menyatakan : 
"Hukum asal perbuatan baru dalam urusan2 dunia adalah halal. Jadi, bid'ah dlm urusan2 dunia itu halal, kecuali ada dalil yg menunjukkan keharamannya. Tetapi hukum asal perbuatan-perbuatan baru dlm urusan agama adalah dilarang. Jadi, berbuat bid'ah dlm urusan2 agama adalah haram & bid'ah, kecuali ada dalil dari al-Kitab (al-Qur'an) dan Sunnah yg menunjukkan keberlakuannya." (Al-Utsaimin, Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah, hal. 639-640). 

Tentu saja pernyataan al-Utsaimin ini membatalkan tesis sebelumnya, bahwa semua bid'ah secara keseluruhan hukumnya sesat, dan kesesatan itu tempatnya di neraka. Namun kemudian, di sini ia membatalkannya dg menyatakan bahwa bid'ah dlm urusan dunia halal semua, kecuali ada dalil yg melarangnya. Bid'ah dlm urusan agama haram dn bid'ah semua, kecuali ada dalil yg membenarkannya. Dg klasifikasi bid'ah menjadi 2 bagian (versi al-Utsaimin), yaitu bid'ah dalam urusan dunia dn bid'ah dlm urusan agama dan memberi pengecualian dlm masing2 bagian, menjadi bukti bahwa : 
"AL-UTSAIMIN TDK KONSISTEN DG PERNYATAAN AWALNYA, YAITU BAHWA TIDAK ADA PEMBAGIAN DALAM BID'AH". 

Selain itu pembagian bid'ah dalam 2 versi ini, tidak memiliki dasar yg dapat dipertanggung jawabkan, dan hanya retorika wahabisme saja dlm mencari mangsa untuk menjadi pengikutnya. 

Dlm bagian lain pada bukunya ia juga menyatakan :
 
"Di antara kaidah yg ditetapkan adalah bahwa perantara itu, itu mengikuti hukum tujuannya. Jadi perantara tujuan yg disyari'atkan juga disyari'atkan. Perantara tujuan yg tdk disyari'atkan, juga tdk disyari'atkan. Bahkan perantara tujuan yg yg diharamkan juga diharamkan. Karena itu pembangunan madrasah2, penyusunan ilmu pengetahuan dan kitab2, meskipun BID'AH YG BELUM PERNAH ADA PADA MASA RASULULLAH SAW dlm bentuk seperti ini, namun ia bukan tujuan, melainkan perantara, sedangkan hukum perantara mengikuti hukum tujuannya. Oleh karena itu, bila seorang membangun madrasah untuk mengajarkan ilmu yg diharamkan, maka membangunnya dihukumi haram. Bila ia membangun madrasah untuk mengajarkan syari'at, maka membangunnya disyari'atkan." (penjelasan hal. 18-19)

Dalam pernyataan ini, al-Utsaimin juga membatalkan tesis yg diambil sebelumnya. Pada awalnya dia menyatakan, bahwa semua bid'ah secara keseluruhan tanpa kecuali adalah sesat, dan kesesatan tempatnya neraka. Dn tidak akan pernah dibenarkan membagi bid'ah menjadi 3 bagian apalagi 5, bahwa menyusun ilmu dan mengarang kitab itu bid'ah yang belum pernah ada pada masa Rasulullah saw, namun hal ini bid'ah yg belum tentu sesat, belum tentu neraka, bahkan hukum bid'ah dalam soal ini terbagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan hukum tujuannya. 

Beginilah, al-Utsaimin yang sangat dikagumi oleh Salafi-Wahabi akhirnya jatuh ke dalam lumpur TANAQUDH (KONTRADIKSI). 

Pd awalnya dia mengeluarkan tesis bahwa semua bid'ah itu sesat, tanpa kecuali. Namun kemudian, dlm buku yg sama, IA TIDAK DAPAT MENGELAK ......DARI REALITA YG ADA, sehingga membagi bid'ah menjadi beberapa bagian sebagaimana pandangan mayoritas ulama. 

Para ulama menyatakan : "ORANG YG MEMILIKI AJARAN BATHIL PASTI KONTRADIKSI DG DIRINYA SENDIRI." Krn Allah swt berfirman : "Kalau kiranya al-Qur'an bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yg banyak di dalamnya." (QS. an-Nisaa : 82) 
Dan telah banyak terbukti kontradiksi femikiran mereka,apakah dalam hal aqidah atau pun amaliyah.....!!
Andaikan para tokoh-tokoh Wahabi selain Ibn Baz dan Albani serta Arrabi' yg dikagumi oleh para wahabiyyun atau salafi mau rendah hati & mengikuti para ulama Besar seperti Al-imam Syafi'i, al-Khaththabi, Ibn Abdilbarr, al-Nawawi, Izzuddin bin Abdissalam & al-Hafidz Ibn Hajar, dll... tentu mereka tidak akan jatuh ke dalam lumpur tanaqudh dan tahrif. 

Demikianlah kontradiksi dari pendapat syeikh pujaan wahabiyah, al-Utsaimin, mengenai bid'ah. Dan juga syeikh besar mereka Ibnu Taymiyah, Ibnu Qayyim dan bapak wahabisme Muhammad bin Abdul Wahhab juga tidak luput dari ajaran yg kontradiksi, yang bisa saudara baca di sebagian halaman-halaman artikelku ini. Ibarat pipa-pipa yang bersambung yang bersumber dari air yg kotor, maka di cabang-cabangnya pun akan mengalirkan air yang keruh dan kotor. 
Semoga menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mengikuti jalan yg ditempuh oleh mereka. 
Mohon petunjuk dan bimbingan Allah yg Membimbing hamba-hamba-Nya yg shaleh dan di atas jalan yang lurus.

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Faham yang KONTRADIKSI itu tanda ajaran sesat. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 5 komentar

Anonim
12 Maret 2012 pukul 22.10

saya sangat kagum dengan penelitian Al-albani

12 Maret 2012 pukul 22.15

Alhamdulillah wa syukru lillah...

Wah, tampilan blognya keren banget, terus semangat Ustadz, istiqomah berdakwah lewat blog yg keren ini.... Berdakwah lewat internet itu sangat prospektif karena pengguna internet makin bertambah hari demi hari....

Jangan sampai Dunia Maya dikuasai Wahabi terus menerus, ustadz2 Aswaja harus bangkit merebut dunia internet dari kangkangan Wahabi. Bravo!!!

12 Maret 2012 pukul 23.38

anonim@ kekaguman tdk di larang slama tdk membutakan kebenaran.....
mas wong@ makasih suportnya....amin..tetap semangat dan tingkatkan....:D

11 April 2012 pukul 12.28

Assalamualaikum
Subehanallah sungguh mantab....dan teruskan buat artikel...salam santun dari SPK

8 Agustus 2012 pukul 22.02

hajjar ble

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger