News Update :
Home » » Sifat Allah "Tangan VS Mendengar dan tafweed-Bag [2]

Sifat Allah "Tangan VS Mendengar dan tafweed-Bag [2]

Penulis : Bagus Rangin on 3 Februari 2012 | 23.11.00



Syaikh Muhammad Sa'id Ramadhan al-Buti  
Seseorang bertanya:"Saya kutip di sini dari Al-Aqidah Al-Tahawiyyah; Artinya {. Siapapun yang menisbatkan sifat kepada Allah dengan sifat yang memiliki makna yang berlaku pada manusia/mahluq maka ia telah kafir}

Pertanyaan 1. Allah adalah Al-Sam'u: artinya adalah Maha Mendengar tetapi tidak seperti  mendengarnya kita?di sini kenapa kita masih menggunakan kata yang sama dengan mahluq [mendengar] tapi tidak seperti pendengaran kita??  jadi  kenapa mengatakan 'Tangan'  tidak seperti tangan kita tidak di perbolehkan ? Kedua makna itu berlaku bagi manusia? Mengapa kita  tidak tafweed dalam semua sifat Allah?

Jawaban: Masalahmya adalah ketika mengatakan " tangan tidak seperti tangan kita"  ucapan  ini memberikan kesan bahwa itu adalah anggota badan, tetapi di sisi lain, perkataan itu tidak memiliki masalah, maka salaf melakukan tafwiid pada lafad "yad", hal itu di  lakukannya karena makna yad (selain anggota tubuh] itu tidak cocok dan tidak cukup dikenal, sehingga untuk bisa menentukan makna yang cocok harus melibatkan beberapa jumlah ketidakpastian,,hal Ini tidak diperbolehkan dalam sifat yang di sandarkan kepada Allah, itulah sebabnya kebanyakan ahli tidak menetapkan arti khusus lafad"yad" ketika di nisbatkan pada Allah, karena mereka merasa tidak  cukup yakin terhadap  interpretasinya.

Pertanyaan 2: Mengapa mengatakan "Allah memiliki tangan tidak seperti tangan  mahluq"itu tidak boleh karena tasybih, tatapi kenapa di perbolehkan mengatakan "Allah mendengar tidak seperti  mendengarnya ciptaan"? Mengapa kita  tidak tafweed dalam semua sifat Allah?


Jawaban: mengatakan, "Allah memiliki Tangan tidak seperti Tangan ciptaan, itu tidak selalu identik dengan tasbiih, di hukumi tashbiih jika orang yang mengatakannya dgn tujuan anggota badan, tangan adalah terjemahan indonesia yang setara dari ungkapan bahasa Arab yad, dan itu juga yang digunakan oleh Ahlu-s-Sunnah, dan itulah sebabnya saya tidak akan menganggapnya tashbiih. Kesalahannya adalah dgn menerjemahkan "yad" sebagai "tangan [tujuan anggota badan]" dan kemudian mengatakan "yad tidak seperti tangan ciptaan." yakni menerjemahkan "yad" dan kemudian berkata "tidak seperti tangan ciptaan "itu adalah ta'wiil juga, karena rentang makna yang masuk akal untuk "yad" dalam bahasa Arab itu berbeda dengan "tangan" dalam bahasa Inggris/indonesia. oleh sebab itu haram untuk mengatakan "Allah memiliki Tangan tidak seperti ciptaan," karena dalam bahasa Inggris kata "tangan" di fahami dgn konteks sebagaimana biasanya dipahami yaitu anggota tubuh, oleh karena itu, maka dapat menyesatkan, Bahkan, kedengarannya hampir sama dgn mengatakan "organ tidak seperti organ ciptaan," yang pasti akan menjadi tashbiih dan kekufuran.....sebagaimana pikiran sederhana saya ketika mendengar kata "Appel",maka tidak bisa tidak saya membayangkan sebuah "Apple" karena itulah satu-satunya obyek referensial yang saya memiliki ... Yang Lebih parah dari itu, jika seseorang mengatakan "Appel" dan kemudian mengatakan kepada saya untuk menafsirkan dgn Dhahir tapi melarang saya untuk membayangkan Appel yang saya ketahui " .... pikiran saya hanya akan terus tergelincir kembali ke referensi "Apple" yang saya ketahui.

wahabi selalu menggunakan istilah 'haqiqi' atau 'ala al-Dhahir: berpegang pada dohir, tetapi pada saat yang sama meniadakan Dhahir dengan mengatakan la kal-aydi; TDK SEPERTI TANGAN. Ini seperti orang yang berkata: "lingkaran persegi",..........!!

Pertanyaan 3: bisa tolong jelaskan mengapa tidak salah mengatakan Allah Melihat 'tidak seperti ' Melihat kita'? Bukankah ini juga berlawanan dgn perkataan Imam Tahawi  '{. Siapapun yang menisbatkan sifat kepada Allah dengan sifat yang memiliki arti makna yang berlaku pada manusia maka ia telah kafir} Saya tahu Tangan itu anggota badan tapi 'Melihat' juga adalah makna yang berlaku untuk manusia jadi bagaimana ini diperbolehkan? Saya gagal memahami ini, silakan.....

 jawaban: Karena ketika kita berkata "melihat Allah tidak seperti melihat  mahluq," atau "Allah melihat segala sesuatu tanpa alat atau urutan," maka itu bukan merupakan kebutuhan spesifikasi dari melihat itu sendiri, dan ketika tidak tersirat spesifikasi , maka tidak ada awal permulaan bagi sifatnya atau tidak tersirat makna ciptaan. Ini berbeda dgn anggota tubuh  seperti tangan, karena ini memiliki spesifikasi fisik,  oleh sebab itu perlu kepada pencipta untuk menentukan bentuknya,sedangkan dzat Allah tidak di ciptakan, Itulah sebabnya mengapa mengatakan "anggota tubuh tidak  sebagaimana anggota tubuh mahluq tidak boleh??, karena organ memiliki bentuk spesifikasi dan kesamaan dgn mahluq.

Pertanyaan 4: Bukankah konsep dan tindakan mendengar juga fisik? Anda mendengar karena getaran dijemput oleh sistem pendengaran di telinga Anda, karena pendengaran memiliki arti seperti itu. Bisakah Anda menjelaskan pendengaran seperti yang saya jelaskan di atas dibandingkan dgn penjelasan Anda tentang penolakan terhadap "Yad" dgn makna  Tangan. Jika "Yad" tidak  seperti "Tangan apa pun dalam ciptaan" karena "Tangan" masih memiliki makna organ, maka tentunya  "Mendengar" juga memiliki arti fisik.

jawaban: Tidak, sebenarnya tidak seperti itu , karena organ sensorik membutuhkan pencipta untuk menentukan bagaimana bentuk,ukuran kejadiannya, dan pendengaran Allah itu tidaklah  diciptakan. Perhatikan bahwa kata "tangan" tidak lain adalah organ, dan MEMANG anggota badan. Mendengar, bagaimanapun bukan anggota badan, telingalah yang anggota badan, dan telinga adalah anggota tubuh yang menyiratkan pendengaran pada makhluk, karena itu adalah aturan Allah menghendaki mendengar dgn telinga utk ciptaan-Nya, bukan karena harus demikian. jadi tangan adalah benda[jisim] konkrit sedangkan mendengar adalan sifat maknawi......!!

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Sifat Allah "Tangan VS Mendengar dan tafweed-Bag [2]. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger