News Update :
Home » » Wahabi berkata :Imam Malik mengatakan sifat Allah memiliki kaifiyat/bagaimana tetapi tdk tau

Wahabi berkata :Imam Malik mengatakan sifat Allah memiliki kaifiyat/bagaimana tetapi tdk tau

Penulis : Bagus Rangin on 3 Februari 2012 | 13.19.00



 Keadaan pemkaman baqi tahun 1880 





Wahabi mengatakan: " Menafikan istilah: "tidak diketahui 'bagaimana' ", yakni menafikan kaifiyat dari Asma dan sifat Allah, itu adalah kekonyolan, karena sifat Allah itu mempunyai kaefiyat, contoh tangan,itu kaifiyat cuma kita tidak tahu bagaimana keadaan tanganNya tsbt, Kita semua harus belajar dari 'bagaimana' hal-hal seperti Ru'yah Allah di surga nanti ,insya Allah. juga belajar dari 'bagaimana' Musa berbicara dengan Allah ketika ia berbicara kepada-Nya. Apakah semua ini dilakukan tanpa ' bagaimana', menurut Anda? Imam Malik berkata: "Kayf itu Majhul" (tidak diketahui), artinya ada kaefiyat [bagaimananya],cuma kita tidak tau, Beliau tidak mengatakan: "Kayf adalah Ma'dum" (tidak ada).

Jawaban:
Jika yang Anda maksud dengan kata "bagaimana" dalam istilah:"tidak diketahui 'bagaimananya', maksudnya adalah "realitas [kunhi/hakikat]" dari Asma dan sifat Allah" maka hal ini disepakati,sebab tdk ada yang tau makna yad secara qot'i,tetapi Jika maksud Anda dengan kata "bagaimana" adalah modalitas atau memberi bentuk cuma tdk tau bentuknya[1], maka ini tidak dapat diterima.

Ada banyak  riwayat dari Imam Malik ketika ditanya tentang makna istawaa  yang di sandarkan pada Allah. Salah satunya adalah riwayat yang menyatakan bahwa ia[imam malik] berkata, "Al-Kayf marfuu"; KAIFIYAT di angkat darinya, kata marfu itu dari kata rofa'a, dalam hadis lain dikatakan: rufi'a al qolam an salatsin an shobiy dst...,maka kata rofa'a dan isim maf'ulnya marfu, artinya adalah : goer maujud: tidak ada", maka arti alkaef marfu adalah kaef tidak ada"jadi bukan ada kaif:tangan cuma tdk tau bgmnanya,   dan riwayat lain: "Al-Kayf ghayr ma"quul: kaifiyat tidak tergapai nalar"  artinya  bukan ada kaifiyat tapi tidak di ketahui, tetapi emang tidak ada kayf,  maka istawaa tidak memiliki modalitas, karena  sifat Allah tidak memiliki sebuah modalitas... Riwayat-riwayat ini lebih kuat dari riwayat yang mengatakan "kayf majhul: tidak diketahui," dan  Riwayat-riwayat ini sesuai dgn konsef terkenal dari ulama salaf "bilaa kayf,"  artinya  "tanpa bagaimana," semua jenis kefiyat di nafikan,yakni tanpa modalitas dan maknanya hanya Allah yang tau...!!
Berkata Imam Al-Qaraafiyy salah satu ulama besar dalam MADHAB Imam Malik : 


: ومعنى قول مالك الاستواء غير مجهول أن عقولنا دلتنا على الاستواء اللائق بالله وجلاله وعظمته  دون الجلوس ونحوه مما لا يكون إلا في الأجسام. وقوله والكيف غير معقول معناه أن ذات الله لا توصف بما وضعت له العرب لفظ كيف, وهو الأحوال المتنقلة والهيئات الجسمية .. فلا يعقل ذلك في حقه لاستحالته في جهة الربوبية (ج .13 / ص 0,242).



 : "Makna  perkataan Imam Malik " 'istiwaa tidak diketahui "adalah; bahwa akal pikiran kita membimbing kita kepada makna istiwaa 'yang layak untuk Allah dan layak dgn keMuliaan dan KebesaranNya,  dan bukan makna julus [duduk/semayam] atau sejenisnya dari sifat2 yang tidak bisa selain untuk jisim/tubuh. dan Adapun perkataan Imam Malik "kayf tidak tergapai nalar" maknanya adalah bahwa dzat Allah tidak dikaitkan dengan apa yang di gunakan oleh orang-orang Arab dengan  kata "kayf" yakni kalimat yang di gunakan utk sesuatu yang berpindah dan utk penampilan jisim, dan ini tidak mungkin, karena tidak mungkin bagi Allah, karena makna tersebut mustahil dari segi ketuhanan Allah (Dħakħiirah, 13/243). "



jadi kaefiyat di sini bukan dgn makna "Modalitas",Dan Perhatikan bahwa kata kayf dan kayfiyyah  itu  bermakna kunhu;hakikat: "realitas,"  " dan  bukan bermskns Modalitas [1]



 Az-Zarkashiyy berkata dalam Al-Bahr al-Muĥiyţ (1/368)  :
  
وأجيب بأن المراد بالراسخين في العلم الراسخون في العلم بالله ومعرفته وأنه لا سبيل للوقوف على كنه ذاته وصفاته وأفعاله بغيره كما حكى عن الصديق أنه قال العجز عن درك الإدراك إدراك وقد قيل:

حقيقة المرء ليس المرء يدركها فكيف كيفية الجبار في القدم


"Dan Jawabannya adalah bahwa yang dimaksud dengan "yang mendalam pengetahuanmya"  adalah seseorang yang  dalam pengetahuannya tentang Allah dan mengenalnya, dan sesungguhnya tidak ada cara untuk memahami kunh (realitas)  dzat, sifat dan tindakan-Nya  oleh selain diriNya, sebagaimana perkataan (Abu Bakar) Aş-Şiddiiq "ketidak mampuan untuk mencapai pemahaman tantangNya  adalah pemahaman [yang soheh]" dan telah di katakan dalam syair:حقيقة المرء ليس المرء يدركها # فكيف كيفية الجبار في القدم
 "haqiiqat" diri seseorang tidak dapat dipahami oleh orang tsbt # Maka
 bagaimana dengan "kayfiyyah" Al-Jabbaar yang  keberadaanNya tanpa awal  "

Sebagaimana kita lihat, Imam Az-Zarkakshiyy menggunakan syair itu bukti bahwa kalimat ĥaqiiqat pada bait syair pertama dan dgn kata kayfiyyat pada bait syair kedua, dan kedua kalimat itu di gunakan sebagai kalimat sinonim [dua kata tapi satu makna], maka kalimat kaefiyat adalah bermakna hekikat: realitas  [kunhu].", Nah Setiap kali seorang ulama Salaf berkata: "kayf tidak diketahui" maka kita harus memahami bahwa yang di maksud olehnya adalah hakikat/realitasnya tidak di ketahui yakni hanya allah yang tau maknanya" dan bukan berarti " modalitas/bagaimana yang tidak di ketahui. "



Referensi:
[1] maksud modalitas: terbatas pada bentuk, pola, atau bagian. Artinya memiliki konotasi  bentuk dan perubahan, ini mustahil bagi  Allah.

Al-Qaraafiyy kitab adz-Dħakħiirah.. 1st  cet Beirut, Lebanon: Dar Al-Gharb Al-Islaamiyy, 1994.

Az-Zaraksħiyy. Al-Bahr al-Muĥiiţ. 1st  cet Beirut, Lebanon: Dar Al-Kotob Al-ilmiyah, 2000.


DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Wahabi berkata :Imam Malik mengatakan sifat Allah memiliki kaifiyat/bagaimana tetapi tdk tau. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger