Pertanyaan: Wahabi sering mengatakan: " Keyakinan atas bolehnya memanggil [du`a] terhadap orang yang sudah mati adalah impor dari aqidah orang2 tasawuf, dan bukan femahaman murni kaum As `ariyah . Meskipun, tentu saja pada zaman sekarang dua gerakan itu (yang terkadang berbeda dan juga terpisah), kini telahh bersatu. Pada dasarnya, masalah ini kembali kepada definisi ilah manurut As `ariyah , seperti yang dikatakan al-Razi dan lain-lain yakni bahwa "ilah adalah sesuatu yang bisa menciptakan manfaat dan madharat secara independen ?", ini berarti bahwa sesuatu selain Allah dapat mencipta" Oleh karena itu, jika seseorang tidak percaya bahwa Syaikh yang telah wafat bisa menciptakan manfaat atau memberikan madharat dgn sendiri, melainkan itu terjadi dengan kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Allah, maka ini bukan syirik menurut definisi mereka ini. padahal orang-orang Arab dahulu juga percaya berhala mereka diberi kekuasaan oleh Allah, dan tidak mengklaim bahwa berhala punya kekuatan independen. dan definisi kita tentang syirik diambil dari Quran,yakni memberikan hak-hak Allah kepada selain Allah,' dan du"a`adalah hak tunggal Allah.
pertanyaan saya adalah: Apakah Sufi benar-benar sebuah gerakan 'terpisah' dari As`ariyah. Apakah perbedaan definisi ilah dari salafi dan as"ariyah itu benar? yang mana yang benar? jazak Allahi khair
Jawaban:
Saya akan mencoba mengomentari perkataan wahabi di atas dengan komentar singkat tentang apa yang ia katakan ini:
Wahabi mengatakan: Keyakinan akan bolehnya memanggil [du`a] terhadap orang yang sudah mati adalah impor dari aqidah orang2 tasawuf, dan bukan femahaman murni kaum As `ariyah
Komentar: Masalahnya di sini adalah apa yang di maksud dengan du`a? Jika maksudnya berdoa, maka tidak ada seorang Muslim berdoa kepada selain Allah, berdoa kepada orang mati adalah kufur; Namun, jika makna du"a`di sini hanya dalam arti memanggil, tanpa ada keyakinan bahwa yang di panggilnya mampu mencipta secara independen atau tdk ibadah kepada yang di panggilnya , maka ini adalah masalah lain,bukan syirik....!!
Jika seseorang mengklaim bahwa setiap [memanggil] do'a adalah ibadah maka bagaimana mereka memahami ayat Al-Qur'an ini :
لا تجعلوا دعآء الرسول بينكم كدعآء بعضكم بعضا
"janganlah kalian mengalamatan panggilan ('do'a) kepada Nabi seperti panggilan ('do'a) sebagian kamu kepada sebagian yg lain .."
Jadi pada dasarnya kita tidak bisa menafsirkan du `a dengan arti ibadah dalam setiap konteks. Memanggil tanpa di sertai menyembah kepada yang dipanggil,itu hanya panggilan, dan tidak syirik. di samping itu, memanggil orang yang telah meninggal dilakukan setiap hari dalam setiap shalat 5 waktu, di mana seorang muslim berkata, "Ya Ayyuhan-Nabi," yang artinya "Wahai Nabi!" jadi Jelas bahwa memanggil orang yang telah meninggal bukanlah impor dari tasawuf .
Wahabi mengatakan: Meskipun, tentu saja pada zaman sekarang dua gerakan itu (yang terkadang berbeda dan juga terpisah), kini telah bersatu.
Komentar: Wahabisme adalah sebuah gerakan.yg dimulai sekitar 200 tahun lalu di bawah bimbingan dari kitab-kitab Ibnu Taimiyah dan Ibn Qayyim Al-jauziyah, yang keduanya adalah orang yang menyelisihi mayoritas ulama waktu itu . Dengan kontaminasi femahaman dari sekte-sekte Batiniyyah, lalu menyembunyi keyakinan mereka yang sebenarnya kepada khalayak, mereka berhasil mempertahankan hidup mereka, meskipun banyak kecaman penguasa waktu itu...
Madhab As`ariyah bukanlah sebuah gerakan,tetapi itu adalah sistem kepercayaan Sunni. Nama As`ariyah di ambil dari Abu Al-Hasan Al-Asy`ari, bukan karena beliau membuat buat aqidah, tetapi karena beliau membentengi aqidah sunni dgn menrtibkan bab-bab aqidah sunni dgn rinci dan sistematis juga menggabungkan dalil dalil aqli/logika karena pada masa itu mulai tersebar orang2 yang mendewakan akalnya dan bertentangan dgn konsep islam. Beliau di beri kemampuan yang tidak di miliki oleh ulama-ulama lainnya .
Demikian juga konsep tasawuf telah ada sejak masa awal, apakah dengan nama tasawuf atau pun tidak. Sufisme hanyalah sistem/thoriqat/jalan menuju kebersihan jiwa, dengan mencoba untuk menjauhkan diri dari keinginan dan kesombongan kehidupan ini. Ini adalah bagian ilmu Islam untuk menerapkan hidup seseorang sepenuhnya utk mencari ridlo Allah.
Wahabi mengatakan: Pada dasarnya, masalah ini kembali kepada definisi ilah manurut As `ariyah , seperti yang dikatakan al-Razi dan lain-lain yakni bahwa "ilah adalah sesuatu yang bisa menciptakan manfaat dan madharat secara independen ?",ini berarti meyakini bahwa sesuatu selain Allah dapat mencipta" Oleh karena itu, jika seseorang tidak percaya bahwa Syaikh yang telah wafat bisa menciptakan manfaat atau memberikan madharat dgn sendiri, melainkan itu terjadi dengan kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Allah, maka ini bukan syirik menurut definisi mereka ini
komentar: Ini adalah argumen yang keliru. Bagaimana dia bisa mengatakan bahwa kata 'ilah' adalah ' sesuatu yang dapat menciptakan dgn independen dan juga berarti bahwa sesuatu selain Allah dapat mencipta?" dalam Definisi ini tidak mengatakan: "ada selain Allah dapat mencipta atau dengan kekuatan yang diberikan kepadanya oleh Allah." dalam definisi Ini cuma mengatakan:"Allah yang menciptakan secara independen," sebab ketika Anda mengatakan:" Allah mencipta secara independen, ini artinya Allah tidak menciptakan melalui sesuatu selainNya, sehingga tidak ada seseorang atau sesuatu selain Allah bisa menciptakan, yakni tidak mungkin di fahami bahwa seseorang diberi kekuatan dan kekuasaan pada dirinya untuk menciptakan.
Seseorang yang memperpercayai bahwa Syaikhnya yg telah mati dapat menciptakan kehidupan dan memberi rezeki dgn kekuatan yang di simpan oleh Allah pada dirinya maka ini syirik. Islam tidak percaya hal itu, dan Sunni sufi tentu saja tidak beraqidah seperti itu. Madhab As `ariyah tidak mempercayai selain Allah bisa mencipta. karena Hanya ada satu pencipta. Perhatikan.......!!
bahwa dengan ungkapan "mencipta" berarti membawa ke dalam keberadaan [mengadakan], atau maknanya adalah memiliki pengaruh independen pada suatu kejadian .
Wahabi mengatakan :padahal orang-orang Arab dahulu juga percaya bahwa berhala mereka diberi kekuasaan oleh Allah, dan tidak mengklaim bahwa berhala punya kekuatan independen. dan definisi kita tentang syirik diambil dari Quran,yakni memberikan hak-hak Allah kepada selain Allah,' dan du"a`adalah hak tunggal Allah. . !!
komentar: Du`a ya do"a, yaitu ibadah yang hanya untuk Allah. Namun "memanggil" bukan hanya untuk Allah. Seperti biasanya, Wahabi memiliki keasyikan besar dengan membelenggu kata-kata dengan kebutaan yang luar biasa terhadap rentan kandungan makna di dalamnya.
Definisinya tentang syirik sangat tidak jelas, Apa maksud kalimat pada definisi mereka; '"memberikan hak-hak Allah kepada selain Allah" ??? " Sebagai contoh : jika saya memberikan Zakat ke badan amil zakat [pengumpul] nya, maka sebenarnya itu adalah hak Allah dengan diberikan kepada orang miskin. maka jika badan amil zakat atau pengumpul zakat itu mengambil zakat itu untuk dirinya sendiri ( padahal mereka kaya), maka mereka telah melakukan syirik menurut wahabi??? Ini adalah definisi yang aneh.....!!
Definisi yang lebih baik dan komfrehensif dari syirik adalah 'meyakini adanya sesuatu selain Allah yang memiliki sifat-sifat yang sama dgn Allah atau seperti kesetaraan atau sebagiannya atau ada keserupaan dengan ciptaan. "karena percaya pada keesaan Allah adalah keyakinan bahwa "Dia tidak memiliki sesuatu yang setara dgnNya, bagian atau keserupaan dengan ciptaan."
Penanya mengatakan: pertanyaan saya adalah: Apakah Sufi benar-benar sebuah gerakan 'terpisah' dari As`ariyah. Apakah perbedaan definisi ilah dari salafi dan as"ariyah itu benar? yang mana yang benar? jazak Allahi khair
Sufisme sebenarnya hanya sebuah cabang dari ilmu-ilmu Islam dan bukan sebuah gerakan, meskipun tentu saja ada gerakan-gerakan sufi. Jadi tidak ada pemisahan antara Sufisme dan Asy"arism `. Namun keduanya adalah ilmu pengetahuan islam, beberapa ulama terkenal Misalnya Al-Qusyairi beliau adalah seorang imam terkenal dari aqidah Asy`ari dan bertasawuf.
Masalah yang ada pada Wahabi adalah "femikiran bahwa memanggil nama orang yg telah mati itu syirik" ini muncul dari keyakinan mereka bahwa Allah adalah semacam jisim/makhluk. Hal ini membuat sulit bagi mereka untuk berpikir tentang monoteis dari kepercayaan mereka. karena yang mereka sembah dan mereka panggil dgn sebutan Allah (tetapi itu sebenarnya bukan Allah), hanya satu hal fisik saja, shgga semua hal fisik lain menjadi saingan potensial terhadap keesaan Allah.Hal ini menyebabkan delusi paranoid, seperti femikiran bahwa memanggil nama orang mati adalah syirik.
Untuk seorang Muslim, dasar monoteisme itu jelas,yakni keyakinan bahwa Allah tidak memiliki ada yang setara denganNya ,atau memiliki bagian atau kemiripan dgn ciptaan. Selama seseorang percayahal ini, maka orang itu tidak melakukan kesyirikan dengan memanggil orang yang telah mati, karena orang tsbt tidak mampercayai bahwa orang mati itu memiliki kekuatan untuk mencipta sama sekali, tetapi mereka hanyalah ciptaan yang mana tdk akan terjadi apa pun tanpa izin dan kehendakNya.
DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka
Agan sedang membaca artikel tentang: Wahhabi berkata : [1] Asy"ariyah dan tasawuf terpisah dan akhir-akhir ini mereka satu kesatuan dan (2) Memanggil selain Allah adalah Syirik.. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :
Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda