News Update :
Home » » Anekdot fatwa ulama salafi "Istawa 'artinya adalah Julus; duduk/semayam"

Anekdot fatwa ulama salafi "Istawa 'artinya adalah Julus; duduk/semayam"

Penulis : Bagus Rangin on 26 Januari 2012 | 23.41.00






Salafi mengatakan al-Istawa 'artinya adalah Julus; duduk/semayam - Allah Duduk

Ulama Salafi  Mengatakan  dalam al-Majmu Fatawa 'Syaikh' Uthaimeen di ( 1 / 57) dengan mengutip perkataan Ibn al-Qayyim :

Kutipan
وأما تفسيره بالجلوس فقد نقل ابن القيم في الصواعق 4 / 1303 عن خارجة بن مصعب في قوله تعالى:) الرحمن على العرش استوى ((1) قوله: "وهل يكون الاستواء إلا الجلوس" ا ه وقد ورد ذكر الجلوس في حديث أخرجه... الإمام أحمد عن ابن عباس رضي الله عنهما مرفوعا والله أعلم..

terjemahan : Adapu tafsir istawa dengan duduk itu telah di riwayatkan oleh Ibnu al-Qayyim dalam As-Sawaaiq 4/1303 dari Kharijah bin Mush'ab  dalam bahasan firman Allah Ta'ala:: Ar-Rahmanu  Alal Arshi  Istawa,"Dan Apakah ada istiwa itu selain duduk? "dan  penyebutan dengan makna duduk telah di riwayatkan dalam hadits yang di keluarkan dari Imam Ahmad dari Ibnu Abbas rodiyallohu anhuma dalam  status Marfu '.


Pernyataan-pernyataan serupa ditemukan dalam buku [Kitab al-sunnah] klik buktinya  yaitu kitab yang di nisbatkan kepad `Abd Allah ibn Ahmad ibn Hanbal (w. 290) oleh kaum-salafi.klik ini , tapi sebenarnya isi katab itu adalah aqidah  antropomorfisme dapat di lihat pada kutipan berikut:

10 حدثني أحمد بن سعيد أبو جعفر الدارمي قال سمعت أبي يقول سمعت خارجة يقول الجهمية كفار بلغوا نساءهم أنهن طوالق وأنهن لا يحللن لازواجهن لا تعودوا مرضاهم ولا تشهدوا جنائزهم ثم تلا:) طه * ما أنزلنا عليك القرآن لتشقى * إلا تذكرة لمن يخشى * تنزيلا ممن خلق الأرض والسماوات العلى * الرحمن على العرش استوى (, وهل يكون الاستواء الا بجلوس.
Kutipan terjemah pada kalimat akhir: "Apakah ada makna istiwa selain dengan duduk (julus)?" halaman 5, Kitab al-sunnah ( cet Kairo: al-Matba `a al-Salafiyah, 1349/1930).

Dalam buku Qudum Kataib li al-Jihad Ghazwi Ahl al-Zindiqah wa al-Ilhad, pseudo-salafi 'Syaikh' Abdul 'Aziz al-Rajihi mengatakan seperti itu setelahia  mengutip dari Kitab al-Sunnah:




[ terjemahan :
Kutipan
"ani adalah ucapan yg soheh tidak ada debu padanya, naam Kata-kata astiwa dengan makna julus:duduk itu benar dan tidak di diragukan lagi  ..... julus adalah salah satu makna  istiwa dari banyak makna2 yang lain  ,maka makna yang di pakai itu dgn melihat lafad dan rangkaian kalimahnya, Jadi ayat ini,"dzat  Maha Penyayang istawa di atas Arsy " maknaya adalah ala: tinggi dan julus: duduk/semayam , namun   dengan cara bersemayam yang layak bagi keagungan-Nya...Sumber (hal. 101)

jadi jelaslah bahwa salafi meyakini bahwa istawa adalah duduk/semayam [julus],padahal tidak ada salaf memaknai dgn makna julus,ini artinya mereka mentakwil juga......!!!


================================================================================================================================================================

Padahal RiWAYAT RIWAYAT itu dhoif..justru salaf mengecam memaknai istiwa dengan duduk/menempat :1. Ibn al-Qayyim berbicara bahwa redaksi hadis itu ada dalam Musnad Ahmad [yaitu] melalui riwayat Kharijah yang sebenarnya itu adalah hadis matruk [di abaikan]...! payah dalam aqidah pakai hadis matruk....!!

LIHAT bukti kelemahan Khorijah bin mus'ab dalam kitab Al Kamil fi Dluafa'i Rizal Karya Ibnu Adi pada bab huruf awalnya kho :


ثنا ابن أبي بكر ، ثنا عباس ، عن يحيى ، قال : خارجة بن مصعب كذاب ، وليس بشيء .

: Telah menyebutkan ibn abi bakar,telah menyebutkan abbas dari yahya,ia berkata: khorijah bin musab kadzab;pendusta

ثنا ابن حماد ، حدثني عبد الله بن أحمد ، قال : نهاني أبي أن أكتب عن خارجة بن مصعب شيئا من الحديث.

: Telah menyebutkan Ibnu hamad,telah menceritakan Abdullah bin Ahmad,beliau berkata; telah melarang bapakku daripada menuliskan dari khorizah bin musab

وقال النسائي ، فيما أخبرني محمد بن العباس عنه ، قال : خارجة بن مصعب خراساني متروك الحديث.

: Berkata An Nasai:dalam hal yang di kabarkan padaku dari muhammad bin al abbas,ia brkata: KHorijah bin musab khorosani di tinggalkan hadisnya

ثنا محمد بن علي ، ثنا عثمان بن سعيد الدارمي ، قال : سألت يحيى بن معين ، عن خارجة بن مصعب ، فقال : ليس بشيء.

: Telah menceritakan muhammad bin ali,telah menceritakan usman in said ad darimi,ia berkata: aku berkata pada yahya bin main tentang khorijah bin musab,maka is menjawab: ia tdk ada nilainya.
parhatikan bagaimana perkataan Alqurtubi terhadap orang yang meyakini bahwa Alah ada di arah atas dgn berpegang makna dohirnya...!? lihat tafsirnya pada ayat:

{ ٱللَّهُ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ ٱلْحَيُّ ٱلْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلأَرْضِ مَن ذَا ٱلَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ ٱلْعَلِيُّ ٱلْعَظِيمُ }



Berkata Alqurtubi: 

و { ٱلْعَلِيُّ } يراد به علو القدر والمنزلة لا علو المكان؛ لأن الله منزَّه عن التحيُّز. وحكى قوم أنهم قالوا: هو العلِيّ عن خلقه بارتفاع مكانه عن أماكن خلقه. قال ٱبن عطية: وهذا قول جهلةٍ مجسِّمين، وكان الوجه ألا يُحكى ي


: Dan makna Al aliyyu yg di maksud adalah tinggi status dan kedudukan bukan tinggi secara tempat, karena Allah di sucikan dari menempat, dan kaum yang berkata: maknanya adalah tinggi dari mahluqnya dgn ketinggian tempat dari tempatnya mahluk",maka berkata ibnu athiyah : ini adalah ucapan bodoh kaum mujassimah.

Kaum salafi selamanya menipu orang awam setelah mereka memberikan imajinasi tajsim dzat Allah  kemudian meberikan ibarat ucapan "bila kaif: tanpa membagaimanakan",dan tidak lah hati seseorang memahami ibarat "bila kaif" setelah ucapan mereka dgn tajsim yang jelas,kecuali ucapan mereka hanyalah taqiyah.....................!! terus jika istawa bermakna julus/duduk,lalu apa definisi duduk [julus] menurut kitab lugot bahasa arab...??? bukankah makna julus itu  اتكاء الجسد على المقعدة : menempelkan tubuh pada tempat duduk..?? itulah definisi julus dan tidak bisa selain itu,dan jika menempelkan punggung pada lantai,itu namanya terlentang bukan duduk...! jika dikatakan duduk dengan tanpa memberi kifiyat,maka bukan duduk [julus] toh malna duduk adalah اتكاء الجسد على المقعدة : menempelkan tubuh pada tempat duduk.jadi mereka berkata julus/semayam tanpa makna...

Untuk melihat riwayat lainya silahkan baca dengan klik: dhoifnya riwayat riwayat istwa dengan makna menetap

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Anekdot fatwa ulama salafi "Istawa 'artinya adalah Julus; duduk/semayam". Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger