News Update :
Home » » T & J: Jika Allah tidak di atas, mengapa Nabi mi'raj untuk bertemu Tuhannya?

T & J: Jika Allah tidak di atas, mengapa Nabi mi'raj untuk bertemu Tuhannya?

Penulis : Bagus Rangin on 9 Juni 2012 | 17.06.00






Pertanyaan wahabi:, "Jika Allah tidak di atas maka mengapa Nabi pergi[miraj] untuk memenuhi panggilan Tuhannya? "

Jawaban: muncul bentuk pertanyaan seperti ini memang masuk  akal. ini gada beda seperti bertanya, "mengapa Allah menurunkan wahyu pertama kepada Nabi di kota Makkah, dan bukan di Cina?" Anda mungkin bisa bertanya seoerti itu kepada mereka "mengapa tidak?"

Allah menghendaki Nabi  untuk melihat Allah ketika Nabi berada di langit, Itu tidak berarti  pertemuan fisik. Tidak, Allah tidak di tempat atau arah, dan melihat-Nya tanpa Dia berada di tempat atau arah. melihat Allah  Ini  dapat terjadi di mana saja, Allah tidak di tempat, tapi Allah menghendaki bagi Nabi untuk menerima kemampuan untuk melihat Allah sementara Nabi berada di langit.

Wahabi  mengatakan: 
Perkataan bertentangan, Anda mengklaim bahwa allah tidak di tempat atau arah karena akan membuat DIA itu adalah jisim, tetapi Anda mengklaim bahwa allah menghendaki untuk bertemu nabi di langit, maka itu menyiratkan bahwa saat itu  allah ada di langit ia berada di arah/tempat

Jawaban: Saya tidak berpikir ada sesuatu yang bertentangan dalam apa yang saya katakan, karena yang saya katakan bahwa Allah terlihat tanpa berada di tempat, arah, atau berada di kejauhan. Saya juga mengatakan "hal Itu tidak berarti pertemuan fisik." Sunni mengatakan bahwa Nabi di angkat ke langit untuk melihat keajaiban tanda tanda kebesaran allah,dan bukan pergi untuk bertemu .

Wahabi; apakah nabi melihat allah itu dengan ketiadaan? karena menurut logika anda allah hanya ada di pikiran kita 

Jawaban: Isii dunia ini yang kita lihat hanya ada  jisim/ tubuh ,yakni hal-hal dengan ukuran, batas-batas, warna, bentuk, bau, dll Jadi ketika kita melihat sesuatu yang ada bukan jisim , kita katakan tidak ada. Anda berpikir seperti itu, karena pikiran anda sempit , yaitu jika sesuatu yang  bukan jisim maka itu  tidak ada. Kita tahu bahwa  itu cuma fikiran saja, karena kita dapat membuktikan bahwa Allah ada dengan membuktikan  bahwa alam, jisim, itu perlu memiliki seorang pencipta. Itu adalah bukti bagaimana kita mengetahui dengan pasti bahwa Dia itu ada. maka Kita juga tahu bahwa Dia  bukan jisim/fisik  karena pertama kali kita membuktikan keberadaan Allah adalah dengan bukti bahwa jisim/tubuh membutuhkan pencipta. oleh Karena Allah tidak membutuhkan pencipta, maka kita  menyimpulkan bahwa Dia bukan  jisim/fisik. 

Wahabi berkata: Allah tidak di  alam, allah berada di luar alam ini, saya setuju dengan  anda ketika Anda mengatakan di  alam ini hanya ada existance fisik/jisim. tetapi Allah ada di luar alam semesta di mana tidak ada tempat, tidak ada ruang kecuali hanya ada allah,  

jawaban; Jika Anda telah mengatakan "di luar dunia"  berarti "tidak dalam" saya bisa menelannya itu sebagai kiasan.karena yang di sifati dengan diluar dan di dalam adalah mahluk/jisim, Konsep pemisahan dan koneksi itu berhubungan dengan JISIM/MATERI /CIPTAAN, dan bukan untuk Allah, .JIKA ALLAH DI DALAM ALAM JELAS ALLAH JISIM KARENA TERBATAS OLEH ALAM DAN ADA UKURAN BAGI ALLAH,JIKA TERPISAH DGN ALAM,MAKA APAKAH TERPISAH DENGAN JARAK TERTENTU ATAU JARAK TAK TERBTAS ??,INI PUN AKAN MEMBUTHKAN RUANG YANG KOS0NG /TEMPAT LAGI BAGI ALLAH.. Anda tampaknya berfikir bahwa Allah terletak di luar, yang berarti Dia adalah sesuatu dengan ukuran dan arah . Ini adalah keyakinan kufur. 

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: T & J: Jika Allah tidak di atas, mengapa Nabi mi'raj untuk bertemu Tuhannya?. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 6 komentar

13 Juli 2012 pukul 16.04

Klo Berpendapat itu pake wahyu mas . . .jangan pake rohyu? Sumbernya nggak jelas . . .

Anonim
18 Juli 2012 pukul 14.37

Allah menghendaki Nabi untuk melihat Allah ketika Nabi berada di langit, Itu tidak berarti pertemuan fisik.
==> Tidak berarti pertemuan fisik
Dalilnya mana ya ? mohon dijelaskan

18 Juli 2012 pukul 17.23

PERLU DI GATIS BAWAHI BAHWA pertemuan secara fisik juga tidak ada dalilnya....begitu juga dalil shoreh bahwa itu bukan secara fisik juga tidak ada...itu masalah femahaman saja...

namun jika itu pertemuan fisik,maka fisik memilki bentuk,dan bentuk memilki batasan,coba semua bentuk yang anda lihat ada yang mencipta ga???

ayat laesa kamislihi syaiun: allah tidak menyerupai apapun itu dah cukup menunjukan bahwa allah bukan fisik,karena ciptaanlah yg fisik...!!! Dan Allah tidak berada dalam satu tempat atau arah namun tempat bagi yang melihat, Demikian munajat Rasulullah Shallallahu Alalihi Wasallam di Sidratul Muntaha tidak melazimkan bahwa Allah berada di tempat,itu tempat bagi yang melihat bukan bagi yg di lihat....

anda ga faham kan ada tanpa menempat ?????????? hehe

itu karena muncul dari pengamatan atas apa yang telah anda rasakan dengan indera dalam kehidupan sehari-hari, Pada dasarnya itu berdasarkan analog berikut: "segala sesuatu yang telah dirasakan dan dilihat dalam kehidupan adalah fisik, oleh karena itu segala sesuatu yang ada itu adalah fisik." Ini adalah inti dari argumen yang sering muncul pada anda , klaim ini hanya di dasarkan pada imajinasi yang terbatas pada apa yang telah di indra dan di alami dalam kehidupan ini,lalu Pikiran anda merekam semua ini dalam pikirannya,dan anda tdk mampu memanipulasi rekaman ini dengan cara yang berbeda sebagai konsep,dan setiap fakta yang tidak sejalan dengan rekaman ini sulit untuk di tangani dan di terima dalam pikiran anda,PADAHAL ITU AALAH CIPTAAN....APA ALLAH DI ANALOGKAN DENGAN CIPTAAN????

Anonim
7 Mei 2013 pukul 14.34

situs ini memusingkan dan banyak bertentangan dan sulit masuk di akal. pemahamannya kebanyakan sama dengan Kristen...

7 Mei 2013 pukul 17.26

kalau anda pusing berarti anda mau berfikir,ya wajar pusing karena otak anda dah penuh dgn doktrin wahabi :D,TAPI DGN BERFIKIT WALAU SEDIKIT2 PUSING,INSYAALLAH ANDA KAN MEMAHAMINYA...yg kaya kristen itu aqidah wahabi..kristen beralasan allah maha mampu maka bisa memiliki anak,dan anak allah itu beda dgn anak mahluk,wahabi berkata allah maha mampu,maka mampu apapun walaupun menempat dan memiliki bentuk dan ukuran,toh organ dan ukuran bentuknya beda dgn organ mahluk :D

4 Oktober 2013 pukul 23.01

Tidak ada yang lebih tahu tentang sifat Allah melainkan Allah sendiri, sehingga saat kita berbicara tentang Allah, bicaralah dengan wahyu/dalil... Kalau kita berbicara dengan akal, sesungguhnya kita telah memberat-beratkan diri untuk sesuatu yang bukan kapasitasnya.. Bagaimana mungkin sebuah cangkir kecil mencoba menampung air di lautan luas...

Wallahu a'lam

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger