31 Mei 2013

Tanya Jawab Tentang keadilan Allah/menjawab muktazilah





Seseorang bertanya, "Apakah adil jika Allah membuat surga untuk Muslim dan membalas kebaikannya dan menempatkan orang Hindu di neraka dan menghukumnya?"

Pertimbangkan ini. Seseorang lahir dalam lingkungan Islam yang murni, ia telah diajarkan Islam sejak awal kehidupannya dan dia telah dibesarkan dalam suasana yang islam. Dan Ada orang lain yang lahir dalam lingkungan Hindu / Kristen yang murni (katakanlah di rumah penseta, dia telah diajarkan Hindu / Kristen sejak awal hidupnya dan dia telah dibesarkan dalam suasana seperti itu.

Sekarang, ada yang berpendapat bahwa dalam psikologi seseorang sangat sulit baginya untuk menolak dan mengambil sikap terhadap sesuatu yang telah di percayainya dari masa kecil. Dan itu juga merupakan fakta bahwa lebih banyak Muslim yang lahir daripada keluarga Muslim sbgmn sejumlah besar orang hindu lahir dari Hindu . Jika hal ini terjadi, Hindu / Kristen dimasukkan ke dalam neraka untuk selamanya dan Muslim di masukan ke surga untuk selamanya, jika mereka meninggal dalam keadaan iman masing2. Apakah itu sebuah keadilan bagi mereka berdua? Apa itu karena kesalahan Hindu / Kristen tidak dilahirkan dalam lingkungan yang Islami dan apa yang dilakukan Muslim mendapat hadiah besar seperti surga padahal ia lahir dari lingkungan yg muslim juga!

Jawaban: Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi bersabda: ". Perbuatan/amalan Anda tidak akan menempatkan Anda ke surga" lalu Mereka[sahabat] bertanya: "Apakah Anda juga seperti itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: " Ya, bagi saya juga,  kecuali Allah menutupi saya dengan kasih karunia dan rahmatNya "(Sahih Al-Bukhaariy No 5349, 5/2147;` Umdat al-qaari 21/227).

Pengertian hadis ini berarti bahwa Allah tidak wajib untuk melakukan atau membalas sesuatu, dan perbuatan ciptaan tidak mempengaruhi Allah. Perbuatan baik tidak memberi hak bagi anda untuk pergi ke surga, semua itu hanya merupakan karunia dari Allah. Ini berarti juga bahwa jika Anda tidak melakukan perbuatan baik, maka ini menunjukkan bahwa Allah tidak menghendaki baik untuk Anda, dan ini adalah tanda bahwa Anda sedang menuju kerugian di akhirat. Dan Terkadang Allah mempermudah seseoang untuk berbuat kebaikan di banding orang lain. Dan terkadang Allah menciptakan kemampuan bagi seseoranng untuk mengatasi hambatan yang sulit untuk  melaksanakan kebaikan,sedangkan orang lain tidak. Allah telah menciptakan keadaan beberapa orang untuk menempat di Neraka, dan sebagioan menempat di surga. Ini bukan ketidakadilan, karena Allah tidak memiliki seorang pencipta atau hakim yang menjadikan Dia bertanggung jawab kepadanya, dan apa pun yang Dia ciptakan,maka sepenuhnya Nya Dia berhak melakukan apa pun yang Di kehendakiNya. Allah berfirman:


لا يسأل عما يفعل وهم يسألون

Artinya: "Dia tidak ditanya tentang apa yang Dia lakukan atas ciptaanNya, tetapi ciptaan di tanya dari apa yg dilakukannya." (Al-Anbiya, 23).

Ada sebuah perdebatan antara Al-Qadhi `Abdul Jabbaar dari Mu` tazilah , dan Imam besar Sunni waktu itu yaitu Abu Ishaq Al-Isfaraayini. Ketika keduanya bertemu, `Abdul Jabbaar berkata;" Maha Suci Allah yang tidak pernah membuat keburukan/kejahatan "(ini adalah ekspresi dari pendapatnya, yang dia maksudkan adalah bahwa Allah tidak menciptakan kejahatan,dalam rangka menyindir abu ishaq yang bermadhab sunni asyariyah, Ini adalah pendapat sesat muktazilah, karena Muslim mesti percaya bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an bahwa Dia menciptakan segala sesuatu, dan bahwa tidak ada gerak dan diam apa pun kecuali oleh kehendak-Nya.)

Imam Al-Isfaraayini (418 AH) menyadari apa yang tersirat dari perkataan Abd jabbar dan menjawab: "Maha Suci Allah, yang tidak terjadi sesuatu apa pun kecuali dengan kekuasaan-Nya dan kehendak-Nya." Mu tazili tadi  kemudian berupaya menjawab dengan cara lain dan berkata," Apakah Tuhan kita ingin di ma'siyati /di langgar ",lalu Al-Isfaraayini cepat menjawab," Apakah DIA terpaksa  dengan kehendak-Nya untuk di ma'siyati/dilanggar oleh mahlukNya? Kalau begitu berarti Allah bisa kalah oleh mahlukNya karena terpaksa", Setelah itu` Abdul Jabbaar mencoba lagi untuk mengalahkan hujah lawannya dan berkata: "Jika Tuhan menjadikan saya sesat yakni tidak memberi hidayah pada saya, lalu memasukan ke neraka, apakah itu suatu hal yang adil? dan apakah dengan itu dia berbuat baik atau jahat pada saya?? "Al-Isfaraayini dengan tenang menjawab dengan senjata yang jitu:" Jika Dia tidak memberi dengan sesuatu yang merupakan milik anda , maka itu tidak adil dan merupakan kejahatan, tetapi jika DIA tidak memberi kepada anda dengan sesuatu yang  merupakan milikiNya, maka itu bukanlah kejahatn dan ketidak adilan,DIA berhak berbuat apa yang Dia kehendaki. "` maka Abdul Jabbaar terdiam, dan tidak bisa  menjawab lagi. Setelah kita tau semua hal itu, maka ketahuilah bahwa Allah adalah sebenar benarnya pemilik dari semua ciptaan. (Tabaqaat-al-Syafi'i iyyat-al-Kubra 4 /261-262.).

1 komentar:

  1. pembahasan dengan qadariyah dan muktazilah sudah ada di blog ini.. bgmana dgn jabariyah?? apa sudah ada??

    BalasHapus

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda