Diriwayatkan oleh Abu Dawud :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : بَيْنَمَا رَجُلٌ يُصَلِّى مُسْبِلاً إِزَارَهُ قَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ ص.م اذْهَبْ فَتـَوَضَّأْ فَذَهَبَ فَتـَوَضَّأَ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ : يَارَسُوْلَ اللهِ مَالَكَ أَمَرْتَهُ أَنْ يَتــَوَضَّأَ ؟ ثُمَّ سَكَتَ عَنْهُ قَالَ إِنَّهُ كَانَ يُصَلِّى وَهُوَ مُسْبِلاً إِزَارَهُ وَإِنَّ اللهَ لاَيَقْبَلُ صَلاَة َرَجُلٍ مُسْبِلاً
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Pada suatu ketika seseorang shalat dengan memakai kain yang melibihi mata kaki maka Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pergi dan berwudu’lah !” maka Ia pun pergi dan berwudu’, kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam mengapa Engkau menyuruh orang itu pergi dan berwudu’? Kemudian Beliau Shollallahu ‘alaihi wasallam diam, lantas bersabda, “Karena ia shalat dengan memakai kain sampai di bawah mata kaki dan sesungguhnya Allah tidak akan menerima shalat seseorang yang memakai kain sampai di bawah matakaki.” (HR. Abu daud dalam As sunan 1/172 no 638)
Berkata Alhafid An nawawi dalam Riyadu solihin no 795:
" إسناده صحيح على شرط مسلم"
:sanadnya shahih sesuai sarat imam muslim
Dan hadis tersebut walau pun sohih sanadnya,tetapi tidak pernah di katakan oleh para fuqoha bahwa tidak di terima shalatnya orang yang isbal, telah berkata Al badru al aeni dalam syarh sunan abu dawud 3/169;
: "الحديث منسوخ وضعيف؛ لأن فيه رجلا مجهول الاسم، وهو أبو جعفر"
;Hadis itu di nasakh dan dhoif,karena di dalamnya ada seorang rowi yang majhul namanya yakni abu jafar.
Berkata Syaikh mahmud as subki dalam al manhal al adzab al maurud syarh sunan abi dawud 5/123:
: " وفي الحديث دلالة على عدم قبول صلاة مسبل الإِزار ، ولم يقل به أحد من الأمة لضعف الحديث. وعلى فرض ثوبته فهو منسوخ ؛ لأن الإجماع على خلافه"أ.هـ.
;dALAM hadis itu menunjukan tidak di terimanya sholat orang yang isbal pakaiannya,tetapi itu tidak pernah di katakan oleh seorang pun dari ulama ummatkarena dhoifnya hadis,dan jika pun soheh,maka hadis itu di nasakh,karena ijma atas sebaliknya hal itu.
Dan adapun jalan Ibnu hazm ad dohiri dalam almahali 4/102 yang berpendapat dengan dohir hadis,maka itu tertolak,walaupun itu pendapat madhab imam dawud ad dohiri,berkata Imam Nawawi dalam al majmu 2/137;
:"ومخالفه داود لاتقدح في الإجماع عند الجمهور " أ.هـ.
:Dan adapun menyelisihi pendapat Imam dawud,itu tidak mengurangi ijma menurut jumhur ulama.
Dan telah membawa mayoritas ulama termasuk ibnu taimiyah < Pendapat Ibnu Taemiyah > bahwa larangan isbal itu karena adanya kesombongan dan takabur, karena hadis ibnu umar, bahwa Rasul saw bersabda:
: " لا ينظر الله إلى صلاة رجل ، يجرّ إزاره بطراً
“Allah tidak melihat shalat orang yang menarik pakaiannya dengan sombong”. [HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya (1/382)
Dan hadis ibnu masud,beliau mendengar Rasul bersabda;
: "مَنْ أسبل إزاره في صلاته خُيلاء ، فليس من الله في حِلٍّ ولا حرام
Diriwayatkan dari Ibn Mas’ud, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menjulurkan sarung dalam shalatnya karena angkuh/sombong maka orang itu tidaklah menuju Allah dan juga tidak menjalankan kewajiban-Nya." (HR. Abu Dawud 1/172- :NOMER 637)
Berkata Syarofuddin at tibi sebagaimana dalam kitab Syarh miskat al mashobih:
: "لعل السر في أمره بالتوضي وهو طاهر أن يتفكر الرجل في سبب ذلك الأمر فيقف على شناعة ما ارتكبه وأن الله تعالى ببركة أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بطهارة الظاهر يطهر باطنه من التكبر والخيلاء لأن الطهارة الظاهرة مؤثرة في طهارة الباطن"انتهى
Adapun rahasia nenerintahkannya Rasul dalam hadis tersebut untuk berwudu,maka itu jelas supaya lelaki tersebut berfikir atas sebab terjadinya hal itu,sehingga ia menyadari atas jeleknya apa yang di lakukannya,dan sesungguhnya Allah dengan berkah Rasulnya SAW,memerintahkan bersuci anggauta dhohir supaya menjadi sebab bersihnya anggota batin [hati] dari takabur dan sombong,karena bersuci dohir itu akan berdampak pada kesucian batin
والله أعلم.
DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka
Agan sedang membaca artikel tentang: Syarh Hadis; sesungguhnya Allah tidak akan menerima shalat orang yang isbal. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :
Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda