News Update :
Home » » Diskusi tentang doktrin syirik buatan wahabi

Diskusi tentang doktrin syirik buatan wahabi

Penulis : Bagus Rangin on 2 Juli 2012 | 21.27.00





Wahabi mengatakan: Termasuk syirik besar adalah memanggil selain Allah,itu hanya sebagian di antara penyimpangan lainnya.

Komentar: kita katakan diperbolehkan memnggil yang wafat selama seseorang yang memanggil itu tidak mempercayai yang dipanggil  memiliki pengaruh yang sebenarnya [indefenden] dan nyata pada sesuatu, dan bahwa seseorang meminta sesuatu bantuan langsung jelas di klaim  kufur,kufur itu  jika seseorang meminta pengampunan dosa dari selain Allah, atau ada selain allah bisa menciptakan sesuatu secara indefenden

Sebatas Hanya memanggil selain Allah itu tidak syirik, karena syirik adalah menyembah selain Allah, dan hanya memanggil seseorang itu bukanlah menyembah .Jika seseorang mengklaim bahwa setiap Do'a adalah ibadah lalu bagaimana mereka memahami ayat berikut dalam Al-Qur'an:


لا تجعلوا دعآء الرسول بينكم كدعآء بعضكم بعضا

"Janganlah kalian memanggil  (Do'a)  nama Rasul  seperti kalian memanggil sebagian kalian atas sebagian yang lainnya ."

Jadi pada dasarnya kita tidak dapat menafsirkan du `a  dengan arti ibadah dalam setiap konteks . Panggilan tanpa di sertai adanya menyembah pada yang dipanggil itu hanya panggilan saja, dan tidak syirik. Selain itu, memanggil seseorang yang telah meninggal itu dilakukan setiap hari di setiap shalat, di mana seorang Muslim mengatakan dalam tahiyat, "Ya Ayyuhan-Nabi," yaitu "WaHai Nabi!", Menyebut seseorang yang telah meninggal adalah diizinkan, bahkan wajib dalam kasus ini.

Perbedaan antara memanggil Allah, dan memanggil manusia atau makhluk lainnya, adalah panggilan kepada Allah dengan kerendahan hati yang paling ekstrim dan dengan keyakinan bahwa Allah  memilki sifat ilahi dan tinggi. Ketika seorang Muslim memanggil ciptaan tidak berarti beribadah, karena tidak dilakukan dengan tingkat kerendahan hati  yang sama seperti saat memanggil Allah, dan bukan dengan keyakinan bahwa orang yang di panggil itu memiliki atribut yang tinggi sebagaimana atribut allah. Hal inilah yang berbeda dengan panggilan orang musyrik pada 'berhala mereka, karena mereka percaya berhala mereka memiliki  sebagian atribut yang tinggi seperti sifat Aallah.

Perlu dicatat lagi, bahwa seseorang yang memanggil ciptaan untuk meminta sesuatu  tidak selalu menyiratkan bahwa itu keyakinan atas yg di panggilnya memilki sifat ilahi . Contoh jika seseorang memanggil mahluk untuk menciptakan sesuatu, atau pengampunan dari dosa, atau imbalan atas perbuatan baik. maka Ini memang akan menjadikan kafir, karena itu mensifati mahluk/ciptaan  dengan sifat ilahi dan ketinggian sama dengan sifat allah.

Seseorang dapat meminta selain hal tersebut dari selain Allah. Ini bukanlah syirik atau dosa, selama orang  itu mempercayai bahwa orang yang dimintanya itu tidak berpengaruh nyata indefenden atas sesuatu, atau peristiwa tertentu, tidak sebagaimana sifat  Allah. Semua Muslim harus percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Allah, dan yang percaya sebaliknya pasti kafir.

Wahabi mengatakan:  misal memanggil imam nawawi, Imam Nawawi tidak bisa mendengarmu ! ia tidak dapat mendengar panggilan Anda. Sebaliknya, Allah Ta'ala saja, yang mendengar, dan merespon, dan  untuk berseru kepada-Nya saja, tanpa mitra.

Komentar: Anda mencampur adukan makna antara memanggilan dan menyembah, yang padahal dua hal itu merupakan hal yang berbeda, dan tidak selalu saling melibatkan pada yang lain.

Wahabi berkata: Allah berfirman: 
“Tidaklah kami menyembah mereka kecuali agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (Az-Zumar: 3)
SubhanAllaah! Lihatlah ayat mulia. Bahkan muskrikeen Makkah menegaskan bahwa permohonan mereka kepada selain Allah adalah ibadah, namun Anda menyangkal bahwa ketika Anda memanggil Imam Nawawi.

Komentar: Mereka mengatakan bahwa mereka menyembah berhala, mereka tidak berkata, seperti yang Anda bayangkan yakni bahwa panggilan adalah ibadah. Anda mencampur hal itu. silahkan anda lihat lagi firman Allah tersebut. Nabi mengiijinkan memanggilnya untuk syafaat. Salah satu bukti otentik diriwayatkan, dengan konsensus dari semua, bahwa seorang buta datang kepada Nabi untuk mendapatkan kesembuhan dari kebutaan, dan Rasulullah Shallallahu 'mengajarinya untuk mengatakan:


"اللهم إني أسألك وأتوجه إليك بنبيك محمد نبي الرحمة يا محمد إني أتوجه بك إلى الله في حاجتي هذه لتقضى لي اللهم فشفعه في"


"Ya Allah, sesungguhnya Aku menghadap Anda dengan Nabi Muhammad, Nabi rohmat, Wahai Muhammad, sesungguhnya Aku menghadap Allah melalui engkau untuk kebutuhan ku  ........ maka terima Ya Allah, syafaat-Nya bagiku. "


Seperti jelas terlihat dari ĥadiitħ ini, permohonan ini tidak memiliki arti menyembah Nabi, baik sebelum kematiannya, juga setelahnya. Hal ini hanya berharap bahwa permohonan akan diterima dengan menyebutkan orang yang diterima oleh Allah dalam permohonan tersebut.  kata-kata yang menyebutkan Nabi  ini menjadi alasan untuk diterima, bukan berarti orang buta itu menyembah Nabi, atau percaya bahwa Nabi dapat mempengaruhi peristiwa-peristiwa secara independen di luar kehendak Allah itu.

Bahkan Naaşir Al-Diin Al-'Albaaniy akhirnya membuat alasan alasan untuk mendoifkan hadis ini. Ini terjadi setelah menggunakan semua trik dalam kitabnya, seperti menyembunyikan fakta bertentangan dengan klaimnya dan mengambil hal-hal di luar konteks. Semua ini untuk mengklaim lemah semua ĥadiitħs dari Sunni yang membuktikan Tawassul (mencari syafaat) pada seseorang sebagai hadis soheh.  pada akhirnya bahkan ia merasa malu bohong dan menyesatkan terlalu banyak, sehingga ia berkata: "Jika benar bahwa orang buta membuat Tawassul dengan diri Nabi maka itu  sesuatu yang khusus untuk dia sendiri, dan tidak untuk  selain Nabi di antara nabi-nabi atau orang saleh,  "
Wahabi mengatakan: Anda menyangkal hal ini adalah bentuk ibadah untuk menghindari tuduhan syirik.

Komentar: Anda belum menunjukkan bahwa hanya sebuah panggilan adalah ibadah, sehingga tuduhan itu adalah pendapat tak berdasar dari Anda saja.

Wahabi mengatakan: Tapi maaf, merubah nama tidak mengubah kenyataan,

Komentar:  nama apa yang diubah?

Wahabi mengatakan: kalimat 'wahai imam Nawawi mintakanlah kepada Allah untuk menyembuhkan saya dari penyakit '. itu adalah syirik besar  Mengapa Anda tidak percaya bahwa Allah yang dapat membantu Anda, untuk menyembuhkan Anda, jika Anda tulus, bebas dari syirik , maka Anda akan bergantung pada Allah saja, dengan harapan, dan ketakutan, dan Anda akan percaya kepada-Nya saja.

Komentar:  dengan meminta bantuan kepada selain allah misal pada orang lain itu tidak berarti bahwa kita tidak mempercayai Allah  sebagai satu-satunya yang dapat menyembuhkan penyakit dalam kenyataannya,toh meminta bantuan pada mahluk dgn keyakinan bahwa mahluk itu di beri pertolongan dan kekuatan oleh allah. Menurut logika Anda tadi,maka pergi ke dokter adalah syirik besar.

Wahabi mengatakan: pikiran anda persis sebagaimana femikiran musyrikin Mekah. Mereka hanya meminta pada berhala mereka karena mereka berpikir bahwa mereka berdosa, dan mencari syafaat melalui berhala-berhala ini, untuk meningkatkan peluang mereka supaya doa diterima.

Komentar: Mereka tidak hanya menyeru  kepada mereka[berhala], mereka menyembah berhala untuk mendapatkan syafaat. adapun Memanggil seseorang untuk mendapat syafaat itu tidak syirik. semua umat akan memanggil para nabi mereka untuk memberi syafaat kepada mereka pada hari kiamat [di mahsar], seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukħaariy (# 1748) 

"إن الناس يصيرون يوم القيامة جثا كل أمة تتبع نبيها يقولون يا فلان اشفع يا فلان اشفع حتى تنتهي الشفاعة إلى النبي صلى الله عليه وسلم فذلك يوم يبعثه الله المقام المحمود",

yang berarti, "SUNGGUH UMAT MANUSIA di hari kiamat berkumpul, setiap umat mengikuti nabinya masing2,mereka berkata," Wahai  fulan! Berilah syafaat! wahai fulan ! Berilah syafaat "Ini terjadi sampai syafaat itu di berikan oleh Nabi saw-  Itulah saat Allah mengangkat Nabi dengan Al-maqaam Al-Maĥmuud. "Al-maqaam Al-Maĥmuud atau" Posisi Terpuji "mengacu pada posisinya sebagai pemberi syafaat terbesar.

Wahabi mengatakan: Orang-orang Hindu berpikir sama.  orang Kristen jiga berpikir sama. Buddists juga berpikir sama.

Firman Allah:  ".“Berdoalah kepadaKu niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (QS. Ghofir: 60) (40:60)


Komentar: Ini adalah femahamn yang salah. Kata yang diterjemahkan  dengan " berdoa" di sini berarti "ibadah" atau "memanggil dalam ibadah."

Wahabi mengatakan: Mungkin Anda harus meminta sendiri supaya Allah mengutus kepada setiap umat manusia. supY mereka menyeru umat untuk percaya kepada Allah? Tidak! Sebagian besar umat manusia telah percaya pada Allah, masalahnya adalah bahwa mereka menolak dengan kebodohan mereka, dan arogansi, untuk murni tunduk kepada-Nya dalam segala bentuk ibadah.

Komentar: Ini tidak benar. Allah mengatakan dalam suuratu-l-kaafiruun, yang Suurah 109 dalam Quran: 
yang merupakan perintah kepada Nabi Muhammad ,artimya: ". Katakanlah: Wahai orang-orang (kafir)! 2. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah 3. Dan kamu tidak menyembah apa yang aku sembah. ,"

yaitu bahwa non-Muslim tidak menyembah apa yang di sembah [ibadah] orang Muslim. Sebagai contoh, karena orang Kristen dan Yahudi percaya bahwa Sang Pencipta adalah menempat, namun pada kenyataannya Allah tidak menempat, mereka tidak menyembah Allah.
Wagabi mengatakan: Firman Allah:  artinya): Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, dan dia berkata, "Hai kaumku, sembahah Allah,  tidak ada Tuhan selain Dia. aku khawatir kamu akan mendapat siksa pada Hari yang luar biasa [qiyamat]. 

Mungkin Anda perlu merenungkan apa itu ibadah Allah tuntut dan perintah pada setiap manusia. Hal ini tidak hanya keyakinan dalam ketuhanan, dan Asmaa Nya sifaat, tetapi Hak tunggal-Nya untuk disembah.

Komentar: Tidak ada perbedaan pendapat tentang tidak ada yang layak ibadah kecuali Allah.

Wahabi mengatakan: Bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa 'berseru kepada orang mati' bukanlah menyembah? Ini adalah sebuah pernyataan palsu menakjubkan.

Komentar: Nah,  kita menyebut nabi setiap hari dalam shalat pada tashahhud,syirik kah??.

Wahabi mengatakan: Sebaliknya, itu adalah syirik, karena Anda memberikan Hak Allah ( yakni hanya berseru kepada-Nya, dan hanya membuat doa kepadaNya), untuk orang yang sudah mati itu adalah syirik besar YANG DI PERANGI oleh Nabi Muhammad (sall Allahu alaihi wa Sallam) dan sahabat-Nya (radhiyallahu Allahu anhum) , dan Beliau membunuh banyak musyrikin dan halal darah  dan kekayaannya

Komentar: Tidak ditemukan dalam kitab suci yang menyebutkan bahwa seseorang tidaklah menyeru seseorang selain Allah kecuali itu adalah bentuk ibadah. Anda mencampur dua arti dari kalimat doa dalam bahasa Arab. Ini bisa berarti "memanggil" dan bisa juga berarti "ibadah."  yang pertama seperti ketika Anda meminta sesuatu kepada Allah .

Wahabi mengatakan:  Dia[allah] adalah sebaik-baik Penolong. Saya meminta kepada-Nya untuk membimbing yang menyimpang kembali ke jalan yang lurus Tauhid Murni.

Komentar: Jika Anda duduk dan benar-benar berpikir tentang apa yang Anda katakan, dan mengklarifikasi definisi Anda , Anda akan menemukan kebenaran dan tidak campur adukan sesuatu .
Wahabi berkata: Saya memahami bahwa jikapun ada perbedaan antara panggilan dan ibadah tapi tolong katakan padaku apakah perlu (atau dianjurkan) untuk memanggil seorang yang telah MATI untuk mem bantu. Apakah ada hadits yang mengatakan ini adalah hal baik untuk dilakukan? karena saya menemukan sesuatu yang sama sekali tidak perlu.

Bahkan jika pernyataan tersebut tidak syirik apakah kita harus repot-repot menggunakannya dalam doa-doa kita?

Kami menyeru kepada orang yang hidup untuk minta bantuan dan tidak syirik . Bagaimana kita tahu pasti bahwa orang mati mendengarkan apa yang kita katakan dari mana pun kita katakan, mengingat fakta bahwa ada barzah antara kami .  apa  orang-orang di  alam lain mendengar kita tapi kita tidak bisa mendengar mereka.

Juga bagaimana kita tahu bahwa seorang imam adalah benar-benar  soleh atau wali? Hanya Allah yang tahu  .Jadi bukan urusan berisiko memanggil seseorang begitu saja.


Komentar. saya menambahkan bahwa seseorang YANG tidak MEMBERI kebutuhan ITU tidak membuatnya dilarang atau tidak BOLEH.

Perhatikan juga bahwa SAAT tubuh menjadi tidak aktif pada saat kematian, jiwa tetap ada n aktif  , dan jiwa dapat memiliki kekuatan yang kuat, dibuat dan dikehendaki oleh Allah. Misalnya, Allah mendorong kita untuk mencari perlindungan dari mata jahat, yaitu ketika seseorang melihat seseorang dengan iri hati,dan  ingin menyakitinya. sebab dari mata jahat atau ain bisa membunuh, dan efek yang kuat ini adalah sesuatu yang berasal dari jiwa dari iri. Indikasi lain dari kekuatan ruh tersebut adalah kenyataan bahwa orang mati bisa mendengar langkah kaki orang di atas kubur mereka di bawah beberapa meter tanah, sebagaimana dinyatakan dalam ĥadiitħ. Ini adalah kekuatan yang lebih kuat dibandingkan dengan kehidupan ini.

Jika seseorang memanggil orang mati untuk membantu dia hanya berharap bahwa dia akan mendengar dan bisa membantuya , itu saja, dan tidak ada alasan mengapa ini syirik, atau berbahaya, selama ia tidak menghubungkan sifat sifat ilahi atau sebagian sifat ilahi kepada orang mati orang, seperti kekuatan untuk mempengaruhi peristiwa-peristiwa secara realitas, atau dengan memintanya untuk mengampuni dosa, atau untuk membuat sesuatu, atau sejenisnya. Ini cuma bentuk syafaat, itu saja.

WAHABI bnerkata: Yang ingin saya ketahui adakah sebuah hadits yang jelas dan eksplisit yang membolehkan memanggil orang mati untuk membantu karena ada pendapat yang saling bertentangan begitu banyak .Hadits orang buta dan membuat tawassul itu dikritik kesohehannya. Selain itu pemberi  syafaat ada lah orang-orang yang masih  hidup.

Jika memanggil pada berhala adalah syirik hanyaketika di sertai keyakinan Ketuhanan pada berhala, maka apakah itu berarti bahwa jika Anda sujud kepada berhala tanpa bermaksud untuk menyembahnya , apa itu  diperbolehkan? Aku nggak berpikir itu
Komentar:  perkataan anda: Yang ingin saya ketahui adakah sebuah hadits yang jelas dan eksplisit yang membolehkan memanggil orang mati untuk membantu karena ada pendapat yang saling bertentangan begitu banyak .Hadits orang buta dan membuat tawassul itu dikritik kesohehannya. Selain itu pemberi  syafaat ada lah orang-orang yang masih  hidup.

Komentar: hadits tersebut dikritik karena itu menjadi bukti terhadap mereka akan bolehnya tawasul,, itu saja.   Nabi mengajarkan orang itu untuk memanggilnya-tanpa batasan dalam hadis usman bin hunaif dan orang buta


Anda berkata:  Jika memanggil pada berhala adalah syirik hanyaketika di sertai keyakinan Ketuhanan pada berhala, maka apakah itu berarti bahwa jika Anda sujud kepada berhala tanpa bermaksud untuk menyembahnya , apa itu  diperbolehkan? Aku nggak berpikir itu

Komentar: membungkuk kepada berhala adalah kufur,walau pun tidak dengan maksud untuk beribadah, itu bukan karena menyembah selain Allah, tetapi karena ia melakukan sesuatu yang hanya di lakukan orang kafir. Hal ini menunjukkan pengejekan atas Islam, dan mengejek Islam adalah kufur. Nabi berkata, "salah satu yang meniru suatu kaum adalah maka ia termasuk salah satunya."maksudnya dalam hal yg husus di lakukan mereka dari hal ibadah Di sisi lain, bersujud kepada seseorang, dengan tujuan menghormati, dengan tidak menyembah,itu tidak kufur.karena penghormatan itu di anjurkan pada orang yg lebih tinggi dtajatnya. Dengan kata lain, tindakan sujud tidak dengan sendirinya menyembah, tapi itu tergantung pada niat.

Seperti yang Anda lihat di sini, adalah penting untuk mendefinisikan ibadah, dan mendefinisikan dengan tepat dari kamus? Arti dari kata "ibadah" dalam bahasa Arab, yang merupakan kata yang diterjemahkan sebagai "ibadah" dalam bahasa artinya: "ketaatan dengan kerendahan hati," sebagaimana dinyatakan dalam kamus "Al-Mişbaaĥ Al-Muniir", "An-Nihaayah Fiy Għariib Al- Ĥadiitħ, "dan" Al-Qaamuus Al-Muĥiiţ. " tetapi  bahwa sekedar rendah hati patuh pada seseorang tidak sama dengan beribadah. Untuk mendapatkan makna ibadah yang sebenarnya, kita harus mengatakan: sebagaimana definisi yang dinyatakan oleh Al-Aşbahaaniy dalam kamus terkenal "Mufradaat Al" kerendahan hati yang paling ekstrim yang hanya layak  untuk sesuatu yang memiliki status terbesar. " 
  
Wahabi berkata: bagaimana dengan yahudi dan kristen yang mengambil kuburan para nabi mereka dan orang-orang suci sebagai tempat ibadah,dan Nabi (saw) meminta kepada Allah untuk mengutuk mereka? Bagaimana mereka dalam hal ini  menempatkan orang suci tersebut sama memiliki sifat deperti sifat wewenang allah???
  
Komentar: untuk MASALAH kuburan, ini adalah tentang sujud ke arah kuburan sebagai kiblat, atau MENYEMBAH pada mereka. Ini bukan tentang mengunjungi/ziyarah . 

Perhatikan bahwa doa sini telah salah di fahami yang makna asalnya adalah "seruan kepada" atau "memanggil" lalu di maknai ibadah dalam setiap kontek." Ini adalah sumber dari semua keributan ini.
Wahabi berkata: bagaimana Anda mengatasi kandungan yang disebutkan secara eksplisit dan terpisah bahwa menyerukan bantuan dan menyembah itu hanya untuk Allah (dalam Surah Fatihah)

kepada Engkau saja kami menyembah

Dan kepada engkau saja kita meminta bantuan
Komentar: Kita hanya menyembah pada Allah. adapun Meminta bantuan pada sesuatu atau orang lain,  atau memnyerunya, walaupun orang tersebut sudah mati atau tidak ada, belum tentu bermakna ibadah sebagaimana telah di sebutkan......
Adapun meminta bantuan. Ini tidak berarti bahwa semua permintaan bantuan adalah ibadah, jika itu pernyataan anda,maka tidak akan ada Muslim yang tersisa di bumi, bahkan Wahabi pum. Sebaliknya, itu ayat itu memiliki  dua interpretasi 

Yang pertama adalah  "Dan kepada engkau saja kita meminta bantuan" di sini adalah awal dari doa ayat berikutnya , yaitu artiny : bim bing kami pada alan yang lurus" maka kita satukan: Dan kepada engkau saja kami meminta bantuan untuk membimbing pada jalan yang lurus. "( jalan yang lurus : Islam.) "

Yang kedua adalah bahwa itu berart ada beberapa jenis meminta bantuan yang hanya untuk Allah,dalam ayat adalah membimbing jalan yg lurus,itu emang haq allah. Ini masalhnya adalah meminta dengan bantuan, bukan tentang hadir atau tidak. penafsiran ulama adalah bahwa hal meminta bantuan dalam arti bantuan nyata dan aktual secara independen,  maka itulah yg sirik Jadi jika Anda meminta atau memanggil kepada seorang manusia untuk membantu, Anda tahu bahwa bantuan yang Anda dapatkan  dalam kenyataannya dari Allah, dan meminta kepada seorang manusia itu hanya sarana untuk mendapatkan bantuan yang di buat Allah ,maka Satu-satunya yang pantas sebagai tempat meminta bantuan yang sebenarnya dan nyata  adalah Allah.
 ................

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Diskusi tentang doktrin syirik buatan wahabi. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 2 komentar

2 Juli 2012 pukul 22.58

Memang kaum Wahabi sering salah dalam memahami masalah kesyirikan, sehingga menimbulkan fitnah di tengah kaum muslimin.

Rasanya serba salah menghadapi kaum Wahabi yg merasa paling bertauhid ini, kalau ajarannya tidak dibantah justru kita salah, kalau dibantah mereka balik menuduh kita (Aswaja) gemar berdebat.

Ustadz, enaknya diapain ya mereka-mereka itu?

8 September 2012 pukul 19.23

wahabi memang meresahkan,klu orang awam yg membaca buku2 mereka pasti terjebak dengan fitnah2nya...
wahabi=kutu busuk=musuh dalam selimut.

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger