Syaikh Abu Bakar Musaliyar [india] dan Habib Ali al-Jufry |
Pertanyaan: kita mengatakan bahwa ide "turun tidak seperti turun mahluk" adalah kontradiksi karena tidak bisa turun selain BERUPA JISIM/fisik terikat oleh ruang dan arah, maka tidak bs di katakan '"Allah turun tapi tdk sprt turun mahluk...! Namun Wahabi menjawab:"Makna Melihat adalah menginterpretasikan informasi CAHAYA YG MENERPA Mata, Apakah Anda menyangkal bahwa Allah melihat? Anda mengatakan tidak bisa turun selain BERUPA JISIM badan terikat oleh ruang dan arah, SEDANGKAN melihat JUGA tidak bisa dilakukan selain DENGAN mata karena itu adalah arti sebenarnya dari Melihat seperti Anda memaknai KATA turun...
Jawaban:
Jika makna sebenarnya dari melihat adalah makna "Adanya informasi yang di terima saat cahaya lampu mengenai mata seseorang," maka ini adalah cara MELIHATNYA kita, Allah melihat bukan dangan mata,melihatnya Allah itu abadi tanpa awal atau akhir, maka tidak melibatkan instrumen,sehingga kita mengatakan bahwa melihat-Nya tidak seperti melihat Kita. Karena Allah itu melihat tanpa modalitas (Bi-la kayf), kita tidak bisa mengetahui realitas melihat-Nya, dan kita tidak bisa menggambarkannya, karena kita HANYA mendapatkan sebuah gambaran makna melihat dengan suatu modalitas dan dgn alat..
Jika makna sebenarnya dari melihat adalah makna "Adanya informasi yang di terima saat cahaya lampu mengenai mata seseorang," maka ini adalah cara MELIHATNYA kita, Allah melihat bukan dangan mata,melihatnya Allah itu abadi tanpa awal atau akhir, maka tidak melibatkan instrumen,sehingga kita mengatakan bahwa melihat-Nya tidak seperti melihat Kita. Karena Allah itu melihat tanpa modalitas (Bi-la kayf), kita tidak bisa mengetahui realitas melihat-Nya, dan kita tidak bisa menggambarkannya, karena kita HANYA mendapatkan sebuah gambaran makna melihat dengan suatu modalitas dan dgn alat..
Kita mengatakan bahwa ALLAH nemiliki sifat MELIHAT adalah hanya untuk membersihkan ALLAH DARI SIFAT kebalikannya yaitu sifat kebutaan/ BUTA,karena itu bukan sifat kesenpurnaan ,Jadi kita katakan, Allah melihat tanpa mata dan tanpa awal atau akhir atau berubah, dan arti melihatNya adalah kebalikan dari sifat kebutaan. Dengan cara ini saya bisa tahu sesuatu tentang Allah yang MAHA melihat tanpa MENISBATKAN suatu modalitas. Karena kita tidak diharuskan untuk mengetahui realitas SIFAT Allah, ini sudah cukup.SEHINGGA AL BASIR: MELIHAT TERMASUK ASMA ALHUSNA DAN AYAT SAMI'UL BASIR ADALAH AYAT MUHKAMAT..
Ini BERBEDA dengan sifat "turun",karena turun adalah gerakan dan suatu modalitas, dan Anda tidak dapat menyatakan bahwa yg memiliki modalitas YAITU sifat TURUN tanpa ADANYA suatu modalitas (JISIM), INI DI pernyataan yg bertentangan,dan juga Anda tidak dapat mendefinisikan TURUN PADA ALLAH sebagai lawan dari kebalikannya SEBAGAI MANA makna"melihat Allah adalah kebalikan dari kebutaan," karena lawan turun adalah naik yakni gerakan dalam arah yang berlawanan [modalitas bergerak ke arah yang berlawanan].
Dengan demikian Anda tidak bisa lolos dari gagasan adanya gerakan,dan gerakan adalah sifat fisik/jisim [mujasimah] dan itu mustahil bagi Allah' DENGAN alasan ini, Anda MESTI mengatakan BAHWA nuzuul itu BUKAN berarti bahwa Allah MEMILIKI SIFAT turun, TETAPI BERILAH penafsiran yang masuk akal, atau menegaskan DENGAN nuzuul SAJA Dengan mempercayai BAHWA MAKNANYA BUKAN MERUPAKAN MAKNA JISIM ATAU SIFAT JISIM dan cara YANG TERAKHIR INI DISEBUT TAFWID Ulama SALAF...!
DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka
Agan sedang membaca artikel tentang: SIFAT ALLAH: 'Turun VS Melihat'. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :
+ komentar + 1 komentar
makna turun ke langit dunia....menurut saya adalah semakin khusuknya seorang hamba ketika melakukan ibadah......bumi itu luas.....apabila timur siang maka barat akan menjadi malam...sedang mereka yang beribadah dibumi beribadah siang malam.......maha suci Allah dari segala kekurangan.
bumi yang begitu besar menurut kita ternyata adalah planet yang kecil di galaksi....sungguh Allah maha besar kekuasaannya,terhindar dari segala kekurangan..... serta.tidak memerlukan makhluk ciptaan -Nya.....
Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda