Al An'am :101 |
Seorang nasrani berkata: dalam QS aL An'am [101]: Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. [QS Al an"am]...... Nah ayat ini sepertinya kurang CEK dan RICEK, Dari sudut pandang filosofis, secara logis utk mempunyai anak tidak perlu reproduksi lewat pasangan ,sebab allah bisa punya anak tanpa reproduksi, dan dari sudut pandang biologi (misalnya reproduksi aseksual) juga tdk perlu. Bagaimana kita membantah itu?
Jawaban: Pernyataan dalam ayat di atas adalah bantahan yg di alamatkan buat orang-orang Kristen dan pagan yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak, baik laki-laki atau perempuan. Ini adalah bidah karena menggambarkan Allah dgn hal manusia dan menggambarkan Dia sebagai gender laki-laki,, itulah sebabnya orang Kristen mengatakan "anak" dan "ayah," dan orang pagan Arab mengatakan "allah punya anak perempuan." kepercayaan muslim
jelas bahwasannya Allah tidak dikaitkan dengan gender, sehingga Dia bukan laki-laki atau perempuan atau pun netral. dan benar bahwa laki-laki tidak bisa memiliki keturunan tanpa pasangan wanita, maka itu betul, tapi Allah bukan laki-laki sehingga argumen selesai. "Catatan:dalam ayat di atas Allah menunjukan femahaman kaum bidah anthropomorphis ", karena menurut mereka bahwa aturan normal makhluk, laki-laki tidak dapat memiliki anak tanpa pasangan femal. Dengan demikian, maka lebih masuk akal klaim bahwa Allah tdk memiliki anak,karena Dia bukan makhluk dan tidak memiliki gender, Adapun dari sudut pandang filosofis, saya tidak tahu arti dari sudut pandang filosofis utk memiliki anak .
jelas bahwasannya Allah tidak dikaitkan dengan gender, sehingga Dia bukan laki-laki atau perempuan atau pun netral. dan benar bahwa laki-laki tidak bisa memiliki keturunan tanpa pasangan wanita, maka itu betul, tapi Allah bukan laki-laki sehingga argumen selesai. "Catatan:dalam ayat di atas Allah menunjukan femahaman kaum bidah anthropomorphis ", karena menurut mereka bahwa aturan normal makhluk, laki-laki tidak dapat memiliki anak tanpa pasangan femal. Dengan demikian, maka lebih masuk akal klaim bahwa Allah tdk memiliki anak,karena Dia bukan makhluk dan tidak memiliki gender, Adapun dari sudut pandang filosofis, saya tidak tahu arti dari sudut pandang filosofis utk memiliki anak .
Perhatikan bahwa dengan menurunkan ayat tersebut ,Allah memberikan beberapa argumen terhadap orang-orang yang mengklaim bahwa Allah memiliki anak, coba lihat:
بديع السماوات والأرض أنى يكون له ولد ولم تكن له صاحبة وخلق كل شيء وهو بكل شيء عليم
Artinya: " Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu "(Al-'An aam`, 101)
- Pertama: kalimat bagian pertama dari ayat ini artinya:, "ia Pencipta langit dan bumi tanpa ada contoh sblmnya." Allah menegaskan bantahan atas klaim orang Kristen bahwa Yesus diciptakan tanpa seorang ayah atau air mani, Sebaliknya ia menjadi ada [di lahirkan] tanpa seorang ayah. kalimat bagian pertama ayat ni memberitahu kpd mereka "jika yang mereka maksud dengan Allah menjadi ayah adalah Dia membawa Yesus ke dalam keberadaan[di adakan] tanpa sperma atau ayah, tanpa penyebab yang normal, maka hal ini sama berlaku untuk langit dan Bumi, dan mereka tidak mengatakan bahwa langit dan Bumi adalah anak Nya, maka tidak bisa mengatakan bahwa Yesus adalah anak-Nya. Pernyataan ini juga mengandung arti bahwa seorang anak ADALAH seperti orang tuanya, dan Allah yang menciptakan langit dan bumi tanpa preseden, jadi bagaimana bisa ada sesuatu atau seseorang bisa menjadi seperti Allah ?
- Kalimat Bagian kedua dari ayat tadi:, "Bagaimana mungkin Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri ???" ini Adalah argumen terhadap sebagian dari mereka yang mungkin berpendapat bahwa Allah memiliki seorang anak dengan secara adat/normal, dan itu telah dibahas di atas.
- Pernyataan kalimat ketiga, "Dia menciptakan segala sesuatu," ini adalah bagi mereka yang mengatakan bahwa Dia memiliki seorang anak dengan cara adat/normal melalui air mani dipindahkan ke parter perempuan, atau memiliki bagian menjadi sebuah entitas yang terpisah (aseksualitas ). maka Allah memberitahu mereka bahwa Allah memiliki kekuatan untuk menciptakan sesuatu, jadi jika Dia menghendaki sesuatu untuk ada, Dia akan menciptakannya dan hanya bagi mereka yang tidak memiliki kekuatan seperti itu perlu pada penyebab adat jika mereka ingin sesuatu tsbt. hal ini memiliki arti bahwa karena Allah adalah pencipta , dan segala sesuatu yang lain adalah ciptaan-Nya, maka Yesus hanyalah suatu ciptaan. Selain itu, karena Allah adalah pencipta dan tidak memiliki awal, maka Dia tidak menyerupai apapun yang memiliki awal permulaan seperti Yesus. Dengan demikian, bagaimana bisa Yesus adalah anak-Nya ketika Yesus adalah manusia dan memiliki sifat2 sbgmn ciptaan?? Setelah itu... anak adalah dari jenis yang sama dgn orang tua .Ini jg merupakan penolakan lain terhadap gagasan bahwa seorang anak di angkat oleh-Nya, karena mengangkat anak adalah keserupaan .dan Selain itu juga, Allah adalah pencipta, dan Sang Pencipta tidak seperti ciptaan (karena Dia tidak diciptakan) maka Dia bukanlah fisik/tubuh. Dengan demikian, Dia tidak memiliki anak karena memiliki anak dengan cara adat hanya terjadi pada tubuh/fisik.
- Pernyataan keempat, " Dia tahu segalanya,"ini menekankan argumen yang terkandung dalam kalimat "Dia menciptakan segala sesuatu," yaitu bahwa Allah tidak memiliki kesamaan.
Melalui argumen-argumen ini, maka makna memiliki "anak" secara normal/adat telah terbantahkan. Bahkan byk argumen lebih dari ini, tetapi ini cukup untuk menunjukkan bahwa al-Quran tidak menyajikan argumen yang lemah.
Beberapa orang kristen mungkin masih berpendapat bahwa kata "anak" adalah metafora yang berarti hubungan cinta kasih. Alasan mengapa Islam tidak menerima kata anak sebagai metafora dengan makna ini?? karena kata "anak" bertentangan dengan konsep kepemilikan; artinya tdk masuk akal jika mengatakan seseorang "memiliki" "anak" nya, karena anak sama dgn orang tuanya, Dengan kata lain, mengatakan Allah memiliki seorang anak adalah menyiratkan sebuah cacat dalam kepemilikan mutlak-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"وقالوا اتخذ الله ولدا سبحانه بل له ما في السماوات والأرض"
Artinya: "Mereka berkata:". Allah telah mengambil anak "maha suci Allah dari itu", Dia adalah pemilik mutlak dari semua yang ada di langit dan di bumi "(Al-Baqarah, 116)! Pernyataan ayat ini memberitahu kita bahwa memiliki seorang anak tidak pantas bagi Allah, karena Dia adalah pemilik mutlak segala sesuatu, dan karena segala sesuatu di langit dan Bumi itu diciptakan olehNya, dan Allah tidak menyerupai semua itu. maka mustahil punya anak , karena hubungan orangtua-anak adalah hal yang serupa.
maka Konsep memiliki anak tidak cocok dengan konsep kepercayaan pada satu Pencipta yang memiliki kepemilikan mutlak atas ciptaan-Nya. Selain itu kata "anak" adalah kesamaan dalam jenis, ini adalah alasan lain mengapa di hukumi kafir orang yg mengatakan bahwa Allah memiliki anak .
Maria mempunyai seorang anak tanpa ayah, sebab ia tidak punya pasangan laki-laki. yesus adalah anaknya, karena Maria melahirkannya sebagaimana semua kaum ibu, Namun ia [Nabi Isa AS] tidak punya ayah, karena mengandungnya tidak melalui sperma dari seorang pasangan,ini Sama seperti Nabi Adam yang tidak memiliki ayah juga ibu, Yesus tidak memiliki ayah, namun ia memiliki seorang ibu Seperti semua ciptaan yang lain, maka Yesus adalah ciptaan Allah, terlepas apakah ia memiliki ayah atau tidak, memiliki ayah bukanlah suatu keharusan rasional untuk keberadaan seorang manusia , karena Nabi Adam juga tidak memiliki ayah ataupun ibu. Adapun yang diperlukan oleh manusia untuk eksis adalah memiliki seorang pencipta. Semua anak dan semua ciptaan, baik dari sperma laki-laki ataupun dengan sesuatu yang lain atau sama sekali tdk memiliki ayah ibu, semua sama butuh diciptakan oleh Allah. Jadi Allah adalah Pencipta Yesus, dan bukan ayahnya, seperti halnya semua ciptaan.....!!
Wallahu a"lam bis showab...........................................
DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka
Agan sedang membaca artikel tentang: Membantah Argumen Kristen Terhadap suatu ayat dlm Al-Quran. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :
Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda