26 Januari 2014

Wahabi mengklaim Al-Ghazaaliy menentang ilmu Kalaam




Klaim Wahabi:

"Setelah membaca Iljaam al-'Awwaam' an 'Ilm al-Kalaam karya al ghazali,ini membuktikan kepada kita bahwa ia[al ghazali] memang berubah dalam cara pandangnya: Dalam buku ini ia menganjurkan aqidah salaf ... mengecam Takwil ... dan mencela para ulama ahli 'ilm al-Kalaam ... "

Tanggapan :
Pertama, tentu saja Al-Ghazaaliyy menganjurkan aqidah salaf, tak ada seorang pun yang mengatakan sebaliknya. orang Menyimpang dan orang Sunni sama-sama mengakui mengikuti Salaf,karena siapa lagi yang bisa di klaim untuk di ikuti? Pertanyaannya adalah: apa yang mereka maksud dengan "jalan Salaf"?

Al-Ghazaaliyy menjelaskan bahwa jalan Salaf dalam aqidah  adalah dengan 7 metode secara bertahap,ini untuk masarakat awam Muslim ketika berhadapan dengan ayat yang dan narasi hadiith yang berpotensi seseorang berpikir tentang Allah dengan bentuk dan jisim/fisik  atau istilah antropomorfik. Ini adalah   metode beliau secara berurutan yang beliau tulis dalam kitab Iljaam al-'Awwaam' an 'Ilm al-Kalaam:
Pertama adalah taqdis: menyangkal pemikiran akan dzat Allah dengan kejisiman , seperti memiliki kaki, duduk, bergerak, berada di arah atau lokasi, dll
Yang kedua adalah tasdiq: percaya bahwa apa pun yang datang dalam nas itu benar tetapi maksudnya sebagaimana yg di maksud oleh Allah dan Nabi dengan nas tersebut  Hanya Allah yang mampu mengetahui makna yang tepat.
Yang ketiga adalah itirof ala al ajji disertai mengakui kelemahan diri bahwa untuk mengetahui maknanya  yang tepat bukanlah keahlian dirinya .
Yang keempat adalah al sukut: diam, yaitu tidak mencoba untuk menjelaskan apa makna yang tepat (di luar apa yang TIDAK dimaksudkan )
Kelima adalah al imsak: menahan diri dari menerjemahkan pernyataan nas tersebut ke bahasa lain atau menambahkan atau menghapus sesuatu darinya, nas nas tersebut harus diceritakan persis seperti  dalam lafad surat alquran atau hadis.
Keenam adalah al kaff:menahan diri dengan tidak memikirkan makna dan berusaha untuk mencari tahu maknanya.
Ketujuh adalah Taslim: meninggalkan pemahaman rinci tentang ayat dan hadiiths tersebut dan menyerahkan kepada para ulama ahli


Tentu saja, 7 metode ini menyiratkan secara eksplisit bahwa beliau al ghazali mengakui keberadaan ulama Kalaam, dan bahwa 7 metode ini untuk orang awam, bukan untuk semua kalangan. Hal ini karena ilmu Kalaam diperlukan untuk menyembuhkan situasi di mana aliran yang menyimpang telah berhasil membingungkan orang. Oleh karena itu jalan Salaf adalah  memaksakan 7 metode ini pada orang awam, bukan pada ulama yang mengkhususkan diri dalam membantah faham yang menyimpang.

Oleh karena itu, dalam kitab ini tidak ada yang mendukung konsep aqidah wahabi , karena yang dalam metode pertama Al-Ghazaaliyy untuk orang awam adalah menyangkal bahwa Allah itu jisim (misalnya dengan menjadi  fisik). menyangkal adanya atribut jisim pada Allah merupakan pengingkaran atas aqidah pokok Wahabi ketika mereka menuduh orang lain "menyangkal atribut Allah itu". Sebaliknya, Al-Ghazaaliyy mengatakan di atas bahwa menyangkal karakteristik jisim untuk Allah adalah tugas utama dari semua umat Islam, ulama dan juga orang awam. ia juga mengatakan hal berikut dalam kitab yang sama:

yang Saya maksud dengan "tubuh" adalah sesuatu yang memiliki ukuran panjang, lebar dan kedalaman yang mencegah sesuatu yang lain ada di tempat tsbt ketika sesuatu itu ada .... Jadi, jika muncul pada pikiran seseorang bahwa Allah adalah sebuah bentuk yang terdiri dari anggota organ, maka orang ini adalah penyembah berhala.Alasannya adalah semua benda/bentuk itu diciptakan, dan menyembah sesuatu yang diciptakan adalah kufur.Setelah semua itu, penyembah berhala adalah kufur karena yang mereka sembah masih mahluk/ dibuat, karena semua bentuk adalah mahluk. Oleh karena itu, orang yang memuja bentuk adalah kafir menurut konsensus  Muslim, baik salaf dan orang-orang kemudian.

Berikut ini adalah sesuatu yang lebih eksplisit atas apa yang saya katakan di atas. Al-Ghazaaliyy mengatakan dalam halaman terakhir dari "Iljaam" bahwa jika seseorang memiliki fikiran atau terpengaruh faham yang menyimpang pada saat menyebarnya retorika aqidah sesat dan ia perlu bukti lebih lanjut dan rinci maka ia perlu diobati dengan ilmu kalam sunni, hal ini dilakukan untuk orang tersebut, dan isu yang diangkat tidak dibangkitkan di depan umum.Hal ini bukan tanpa alasan,alghazali menganggap bahwa bukti-bukti itu seperti obat dalam ilmu kedokteran, dan dokter tidak memberikan obat kepada orang yang sehat. alghazali mengatakan bahwa ini adalah jalan Salaf. Yaitu tidak masuk ke masalah Kalaam secara detail dan mendalam untuk orang awam , tetapi itu hanya di gunakan sesuai kebutuhan saja.
Pemimpin spiritual wahabi yaitu Ibnu Taimiyah, adalah seorang yang cerdik dalam mengambil keuntungan dari kurangnya kemampuan masyarakat dalam berpikir logis,sehingga ia melarang ilmu kalam,padahal ia sendiri menulis banyak pendapatnya dalam sebagian kitabnya dengan metode ilmu Kalaam seperti dalam kitab dar'u taarud dll , jadi bagaimana ia bisa mengklaim sebagai penentang ilmu kalam dan menjaga aqidah yang lurus? sedangkan ia sendiri adalah seorang filsuf dengan banyak pernyataan pendapatnya mengenai hal-hal filosofis, ia tidak menentang ilmu Kalaam, ia hanya menentang siapa pun yang tidak menerima gagasan bahwa Allah adalah jisik/bentuk yang bergerak dan berbeda cuma dalam ukuran, lalu dipaksa untuk tetap sempurna, dll..DAN DARI Judul kitab Al-Ghazaaliyy adalah: Iljaam al-'Awwaam' an 'Ilm al-Kalaam jika diterjemahkan artinya: "Mencegah  orang awam terlibat dalam Ilm Al-Kalaam". jadi yang dilarang hanya untuk awam bukan utk ulama apalagi ulama yg ahli hadis dan tafsir :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda