Termaktub dalam kitab Syarhu Lum’ah Al-I’tiqod Al-Hadi ila Sabil Ar-Rasyad lil Imam Ibn Qudamah Al-Maqdisi dengan syarah dari Ibn Utsaimin. Ibn Utsaimin menyatakan DALAM SYARAH KITAB TERSEBUT BAHWA ada pendapat dari Imam Ibn Qudamah yang bertentangan dengan pendapat Ahlus sunnah wal jama’ah !!! Seperti ketika Ibn Qudamah berkata : Min Sifatillah Innahu Mutakalimun bi kalamil qadim (Termasuk sifat Allah berbicara dengan kalam Al-Qadim) (pada pasal kalam Allah poin 21), oleh Ibn Utsaimin pernyataan ini di komentari sbb :
….La Yaslahu ila hadzal ma’na ala madzhabi ahlis sunnah wal jama’ah….’ (Tidak dianggap layak makna seperti ini untuk dinisbahkan kepada ahlus sunnah wal jama’ah) hal. 74 dalam Fasal Ta’liq Ala kalam Al-Mualif fi fashlil kalam (Pasal komentar atas pendapat penulis (yaitu Ibn Qudamah) teatang masalah kalam) dalam kitab yang sama !!!?
Walhasil, menurut Ibn Utsaimin ada pendapat yang bertentangan dengan pendapat Ahlus sunnah wal jama’ah !!! Dimana Imam Ibn Qudamah (menurut Ibn Utsaimin) masih sempat’ mengadopsi pendapat yang bertentangan Ahlus sunnah wal jama’ah !!! Jadi yang menentukan apakah pendapat Imam Ibn Qudamah ini cocok atau tidak dengan pendapat Ahlus sunnah wal jama’ah adalah Ibn Utsaimin !??!!
Pada poin ke 5 dari kitab aqidahnya Imam Ath-Thohawiyah menyatakan Qodimun bila ibtidain, daimun bila intihaun ( Ia Allah adalah Al- Qadim (Maha Awal) tanpa permulaan, Ad-Daim (Yang Maha Kekal) tanpa akhir). Lalu Ibn Baz mengkritiknya dg mengatakan : hadza lafdzun lam yarud fi asmaaillah al-husnaa, kamaa nabbaha a’laihi Asy-syarih rahimahullah wa ghoiruhu. Innama dzakarahu katsirun min ulamail kalam, liyutsbituu bihi wujudahu qabla kulli syaiin (lafadz ini (Al- Qadim) tidak termasuk Asmaul Husna, sebagaimana banyak digunakan oleh para Ahlul Kalam untuk menetapkan wujud-Nya sebelum segala sesuatu) (Lihat Matan Al-Aqidah Ath Thohawiyah ta’liq ibn baz, syarah poin ke 5).
Coba perhatikan bahwa Ibn Baz telah menuduh Imam Ath- Thohawiyah memasukkan dalam kitab Aqidah-nya filsafat dan ilmul kalam(SESAT).
Ketika mereka (kelompok Salafi) kebingungan karena banyak Ulama yang pendapatnya berseberangan dengan mereka, maka dg beraninya mereka (kelompok Salafi) menyalahkan mereka semua dan memperingatkan umat akan penyimpangan aqidah para Imam ini pada umat , buktinya adalah sbb : Adalah hal yang sangat aneh adalah kalau orang yang mencoba menukil pendapat Al-Hafidz Ibn Hajar, sebenarnya adalah orang yang sangat keras mengkritik pendapat Ibn Hajar dalam masalah Aqidah, mereka menulis beberapa kitab yang isiNYA mengkritik dan memperingatkan umat Islam akan penyimpangan Ibn Hajar dalam masalah Aqidah, diantara :
- Al-Tanbih ala Al-Mukholalifat Al-Aqidah fi Fath Al-Bari (Peringatan ttg penyimpangan Aqidah dlm ktb Fath Al-Bari ) oleh Syeikh Ibn Baz, Syeikh Sholeh Fauzan, Syeikh Abdullah ibn Mani’, Syeikh Abdullah Al-Naiman.
- Al-Akhtho’ Al-Asasiyah fi Al- Aqidah wa tauhid Al-Uluhiyah min kitab Fath Al-Bari bi Syarh Shohih Al-Bukhori (kesalahan mendasar dalam hal Aqidah dan tauhid Uluhiyyah kitab Fath Al-Bari yg mrpkn Syarh dr Shohih Al Bukhori ) oleh Syeikh Abdullah ibn Sa’di Al-Ghomidi.
Akan tetapi yang aneh adalah Syeikh Salim I’ed Al-Hilali kembali menukil pendapat Ibn Hajar dalam kitabnya Al Adilah wa Asy-Syawahid ala Wujub Al-Akhdzi bi khobar Al-Wahid fi Al-Ahkam wa Al-Aqoid. Baru kali ini terjadi ada sekelompok orang yang memperingatkan penyimpangan Aqidah dari seorang Imam Hadis kepada umat Islam, lalu tetap menukil dan menggunakan pendapatnya dalam masalah Aqidah untuk mempertahankan pendapatnya yang lemah dan dibumbui dengan berbagai dalil yang digunakan tidak pada tempatnya (asal comot saja). .!
Tidak hanya itu Imam Nashir As-Sunnah (Imam Pembela Sunnah) Asy-Sya’tibi-pun tdk luput dari serangan mereka seperti yg dipaparkan oleh Nashir Ibn Hamd Al-Fahd dalam kitab I’lam bi mukholafat Al-Muwafaqot wa Al-I’thishom (Peringatan akan penyimpangan dlm kitab Al-Muwafaqot dan Al- I’thishom) !!
WAHAI WAHABOY COBA RENUNGI PERKATAAN Imam Abu Hatim berkata : Salah satu tanda ahli bid’ah adalah adanya cercaan mereka terhadap Ahli Atsar. (Al Lalikai 1/179). Imam Abu Abdillah Jamal berkata : Jika kamu lihat seseorang mencerca ulama As Sunnah dan manhaj Salafus Shalih di negeri ini dan lainnya maka ketahuilah bahwa ia adalah pengikut hawa. Imam Ash Shabuni berkata : Dan tanda-tanda ahli bid’ah itu sangat jelas terlihat pada mereka dan salah satu tanda yang paling menonjol adalah kerasnya permusuhan mereka terhadap para pembawa berita dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, menghina, dan meremehkan mereka (Ibid 101 nomor 162) !!!?
Sungguh aneh padahal dua kitab ini yaitu Al-Muwafaqot dan Al-I’thishom, adalah referensi yang sering mereka rujuk untuk mendukung dan mengungatkan pendapatnya terutama untuk mebenarkan klaim mereka dan melegalisasi tuduhan mereka atas harakah Islam yg lain dg tuduhan sesat atau menyimpang dari manhaj Salaf (nb: mnrt fahamnya albani, utsaimin, ibn baz dll) !!!
Sehingga terbukti mereka bukanlah penerus manhaj Salaf, tetapi sebatas’ korektor pendapat dan karya para Ulama Salaf, artinya merekallah yang berhak (nb : menurut klaim mereka yg salah) memberi stempel’ seorang ulama salaf itu layak untuk dimasukkan jajaran Ulama Penerus Manhaj Salaf atau tidak, jika mereka (para Ulama itu) sudah lulus sensor’ baik aqidah, manhaj atau pendapat2-nya agar sesuai dengan aqidah, manhaj dan fiqh kelompok neo Salafi ini maka absahlah status mereka sebagai Ulama Salaf dan pendapat2nya dapat dijadikan rujukan dan referensi !!! Waliyadzu billlah !!!?? Haihata haihata Ya Ghulat Al-Mudzabdzib As-Salafi !!?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda