14 November 2012

Hukum mengucapkan selamat tahun baru



Berkata syaikh abdul goni allubadì an nabilisi dlm hasiyah nailul ma'arib hal 99:

ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺘﻬﻨﺌﺔ ﺑﺎﻟﻌﻴﺪﻳﻦ ﻭﺍﻷﻋﻮﺍﻡ ﻭﺍﻷﺷﻬﺮ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﺘﺎﺩﻩ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻠﻢ ﺃﺭ ﻓﻴﻪ ﻷﺣﺪ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﻧﺼﺎ ، ﻭﺭﻭﻱ ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﺒﺸﺮ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﺑﻘﺪﻭﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ . ﻗﺎﻝ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ : ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﺻﻞ ﻓﻲ ﺗﻬﻨﺌﺔ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻌﻀﺎ ﺑﺸﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ . ﻗﻠﺖ 
ﻭﻋﻠﻰ ﻗﻴﺎﺳﻪ ﺗﻬﻨﺌﺔ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺑﻌﻀﺎ ﺑﻤﻮﺍﺳﻢ ﺍﻟﺨﻴﺮﺍﺕ
ﻭﺃﻭﻗﺎﺕ ﻭﻇﺎﺋﻒ

:dan adapun mengucapkan selamat dan bergembira (tahniah) bagi hari raya idain dan tahun2 atau bulan2 sebagaimana kebiasaan orang2 maka saya tidak melihat adanya nas hukum dri sahabat2 saya,dan tlah diriwayatkan oleh Nabi saw bahwa beliau menggembirakan sahabat2nya dgn datangnya romadon,maka berkata setengah ahli ilmu bhw hadis ini adalah asal adanya tahniah antara sebagian manusia trhdp yg lainnya dgn datangnya ramadan,aku berkata: maka dgn mengqiyaskam kpda hal tadi akan bolehnya tahniah sebagian muslim trhadap yg lainnya dlm musim2 kebaikan,waktu jg keadaan.-PENT.

Dan termasuk kesalahan adalah meminta dalil trhadap org yg bertahniah di akhir atau awal tahun jg dlm kegiatan yg berkaitan dgn kenegaraan atau semisalnya,karena semua itu adalah adat,dan hukum asal mslh adat adalah ibahah/boleh,maka brng siapa bertahniah di tahun baru hijriyah,itu kembali kepada hukum asal yakni boleh,jika ada org berkata bhw itu tasabuh dgn kafir,maka tdk haram tasyabuh dlm mslh adat,yg haram itu tasabuh dlm hal ibadah/agama. dan sesungguhnya yg mesti dipinta dalil itu adalah yg melarangnya

1 komentar:

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda