News Update :
Home » » Bantahan atas orang yang mengingkari hadis; “Allah ada pada azali dan tidak ada sesuatu bersama-Nya”

Bantahan atas orang yang mengingkari hadis; “Allah ada pada azali dan tidak ada sesuatu bersama-Nya”

Penulis : Bagus Rangin on 13 Juli 2012 | 14.15.00






Wahabi sudah terbiasa membolak balik fakta atau tidak memahami maksud sebenarnya dari perkataan para ulama dalam kitab kitabnya,walau pun ulama tersebut adalah idola mereka seperti Syaekh Ibnu Taemiyah,hal tersebut terjadi entah emang tidak tau karena tidak punya sanad pada ulama ulama tersebut ataupun emang kesengajaan...contohnya mereka menolak perkataan Imam Ali Kw yang menyatakan“ Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ;[ ada tanpa tempat ] ",dengan perkataan ibnu taemiyah  :Para ahli ilmu dari kalangan ahli hadits menjelaskan bahwa ;Perkataan di atas TIDAK ADA ASAL-USULNYA ALIAS PALSU. Syekh al Islam Ibnu Taimiyah dalam MAJMU' FATAWANYA JUZ 2 HAL.272 mengatakan :

وَلَيْسَ هُوَ فِي شَيْءٍ مِنْ دَوَاوِينِ الْحَدِيثِ لَا كِبَارِهَا وَلَا صِغَارِهَا وَلَا رَوَاهُ أَحَدٌ

مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ بِإِسْنَادِ لَا صَحِيحٍ وَلَا ضَعِيفٍ وَلَا بِإِسْنَادِ مَجْهُولٍ وَإِنَّمَا تَكَلَّمَ 

بِهَذِهِ الْكَلِمَةِ : بَعْضُ مُتَأَخِّرِي مُتَكَلِّمَةِ الْجَهْمِيَّة فَتَلَقَّاهَا مِنْهُمْ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ 

وَصَلُوا إلَى آخِرِ التَّجَهُّمِ - وَهُوَ التَّعْطِيلُ وَالْإِلْحَادُ - . وَلَكِنَّ أُولَئِكَ قَدْ يَقُولُونَ :

كَانَ اللَّهُ وَلَا مَكَانٌ وَلَا زَمَانٌ وَهُوَ الْآنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ

" Perkataan itu tidak pernah tercatat dalam DUPLIKAT KITAB-KITAB HADITS,baik kitab-kitab yang besar maupun  yang kecil.Dan tidak ada seorangpun dari kalangan ahli ilmu  yang meriwayatkan perkataan itu.Tidak juga dengan sanad yang SHAHIH ataupun YANG DHA'IF,bahkan walau MAJHUL sekalipun. Akan tetapi yang mengusung perkataan ini adalah sebagian orang belakang dari kelompok ahli kalam JAHMIYAH [ kaum yang mendustakan sifat" Allah ].Kemudian mereka mempertemukan kalimat itu dari kalangan mereka. Mereka temukan hingga akhirnya sampai akhir JAHMnya yaitu ;MEMBUANG SIFAT- SIFATALLAH DAN MENYELEWENGKAN  MAKNA DZAHIRNYA .Akan tetapi terkadang mereka juga mengatakan : Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ;[ ada tanpa tempat ] ". 

jga dengan perkataan Imam ibnu Hajar:Ibnu Hajar Berkata ;
وقع في بعض الكتب في هذا الحديث كان الله ولا شيء معه وهو الآن 

على ما عليه كان وهي زيادة ليست في شيء من كتب الحديث نبه 

على ذلك العلامة تقي الدين بن تيمية

 ;" Terdapat pada beberapa kitab [ buku ] dalam periwayatan hadits ini ;

[ أن الله قدر مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين 

ألف سنة وكان عرشه على الماء ]

Yaitu kalimat ;

كان الله ولا شيء معه وهو الآن 

على ما عليه كان

“ Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ;[ ada tanpa tempat ] ". ITU ADALAH KALIMAT TAMBAHAN YANG TIDAK PERNAH ADA [ TERCATAT ] DALAM KITAB-KITAB HADITS. Orang yang sangat Alim ; Taqiyuddin Ibnu Taimiyah telah memberikan penjelasan tentang masalah itu ". Lihat ; FATH AL BARI JUZ.6 HAL.272.

ana berkata: [ jika kita cek terjemah mereka dengan seksama itu sangat anburadul]
================================================================
Kita buktikan kelicikan dan penuqilan mereka yang sepotong sepotong dan juga tidak tepat pada tempatnya...!!!

Yang di kritik oleh ibnu taemiyah dan Ibnu hajar dalam perkataanya tersebut bukanlah tentang perkataan Imam Ali: Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu], jadi mereka salah memahami perkataan kedua imam itu,karena yang lagi di kritik oleh kedua Imam itu adalah sepotong terakhir Matan hadis yang berbunyi:



 كان الله ولا شيء معه، وهو الآن على ما عليه كان


Allah ada tanpa permulaan dan tanpa sesuatu  [معه] bersamaNya, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ] 

Bagaimana duduk masalah yang sebenarnya?? maka ana kan bawakan perkataan kedua imam tersebut dengan lengkap dan juga perkataan keduanya dari kitab2nya yang lain yang ada kaitan dengan dua perkataan kedua imam di atas...

Ibnu temiyah menetapkan dan juga di ikuti oleh Para pengikutnya bahwa keberadaan nau [rangkaian] alam atau hawadis itu qodim; kekal,sehingga alam tersebut selalu ada bersama keberadaan allah yang qodim,jadi Allah bukan telah ada sebelum alam,tapi memang alam ada bersama keberadaan Allah yang qodim,lihat perkataanya dalam majmu fatawa 18/239:

: "وإن قُدِّر أن نوعها لم يزل معه فهذه المعية لم يَنْفها شرع ولا عقل! بل هي من كماله"انتهى.



: Dan seandainya Allah menghendaki bahwa nau ;rangkaian' alam itu selalu bersamaNya,maka maiyah; kebersamaan ini tidak bisa di nafikan oleh syara ataupun oleh akal,malah itu adalah sebagian kesempurnaan Nya.

Karena pendapatnya ini, maka Ibnu taemiyah membahas dan mengkritik riwayat matan hadis : كان الله ولا شيء معه ; Allah ada tanpa permulaan dan tanpa sesuatu [معه] bersamaNya, YANG MENJADI SASARAN PEM,BAHASAN matan hadis ini adalah dua hal :


1.Bahwa hadis ini bukanlah dari kitab Imam Bukhari, [yang ada dalam albukhari adalah:كَانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ ; Allah ada tanpa permulaan dan tidak ada sesuatupun [غَيْرُهُ] selainNya” HR Al-Bukhari no 3191) sehingga Albani berkata dalam syarah aqidah tohawiyah ibnu abil izz hal 139:


"رواية: (معه) لم أجدها عند البخاري!" ثم قال: "وكلام الحافظ ابن حجر في شرحه للحديث يشعر بأن هذه الرواية (معه) لم يقف عليها"انتهى.

;Riwayat lafad (معه) maka aku tidak menemukannya dalam albukhari,dan perkataan al hafid ibnu hajar dalam syarahnya pada hadis tersebut memberitahukan bahwa riwayat (معه);bersamaNya] tidak menjadi pijakan atasnya.

Yang di maksud oleh albani atas perkataan ibnu hajar tersebut adalah perkataan beliau dalam fathul bari 6/289:

" وقع في بعض الكتب في هذا الحديث " كان الله ولا شيء معه، وهو الآن على ما عليه كان " وهي زيادة ليست في شيء من كتب الحديث، نبه على ذلك العلامة تقي الدين بن تيمية، وهو مسلم في قوله، " وهو الآن " إلى آخره، وأما لفظ " ولا شيء معه " فرواية الباب بلفظ " ولا شيء غيره " بمعناها " 


;Telah ada di sebagian kitab dalam hadis ini :Allah ada tanpa permulaan dan tanpa sesuatu [معه] bersamaNya, Dia Allah sekarang tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu", ini adalah penambahan yang tidak ada dalam kitab kitab hadis manapun, Al alamah Taqiyuddin Ibnu Taimiyah telah memberikan penjelasan tentang masalah itu,dan ia menunjuk [tambahan] pada perkataan وهو الآن على ما عليه ;  Dia Allah sekarang tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu]',adapun lafad; " dan tanpa sesuatu [معه] bersamaNya",[dengan lafad maahu]" ,maka riwayat yang sebenarnya pada bab ini dengan lafad goeruhu ; "dan tidak ada sesuatupun [غَيْرُهُ] selainNya" ,itu [sama] maknanya. 

Klau kita cermati perkataan ibnu hajar ini, maka bukanlah seperti APA yg di maksudkan oleh al bani, justru dalam perkataan itu ada dua hal yang menentang perkataan albani tersebut:
1.LAFAD bab yg di syarahkan oleh Ibnu hajar yaitu: tidak ada sesuatupun [غَيْرُهُ] selainNya ,di sertai penjelasan beliau bahwa tidak ada perbedaan antara lafad (غيره;selainNya ) dan lafad (معه; bersamaNya),ini justru bertentangan dengan perkataan ibnu taemiyah dan orang2 yang mengikutinya.

2..bahwa riwayat; كان الله ولا شيء معه، وهو الآن على ما عليه كانAllah ada tanpa permulaan dan tanpa sesuatu [معه] bersamaNya, dan Dia Allah sekarang tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu"],  itu tidak ada dalam kitab kitab hadis,dan yang di maksud oleh beliau ; "tidak ada dalam kitab kitab hadis"' adalah pada kalimat ini: 


;وهو الآن 
على ما كان عليه
: dan Dia Allah sekarang tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu"

,jadi tambahan itu pada kalimat tersebut dan bukanlah keseluruhan hadis itu tidak ada dalam kitab kitab hadis, dan sesungguhnya ibnu taemiyah pun memperingatkan sebagaimana yang di jelaskan oleh ibnu hajar,ini terbukti dalam karya ibnu taemiyah yang bernama jamiur rosail,beliau berkata: 

:"ومن أعظم الأصول التي يعتمدها هؤلاء الاتحادية، الملاحدة، المدعون للتحقيق والعرفان‏:‏ ما ياثرونه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏(‏كان الله ولا شيء معه، وهو الان على ما عليه كان‏)‏‏.‏ وهذه الزيادة وهو قوله‏:‏ ‏(‏وهو الان على ما عليه كان‏)‏ كذب مفترى على رسول الله صلى الله عليه وسلم ، اتفق اهل العلم بالحديث على انه موضوع مختلق، وليس هو في شيء من دواوين الحديث، لا كبارها ولا صغارها، ولا رواه احد من اهل العلم بإسناد، لا صحيح ولا ضعيف، ولا باسناد مجهول، وانما تكلم بهذه الكلمة بعض متاخرى متكلمة الجهمية، فتلقاها منهم هؤلاء، الذين وصلوا الى اخر التجهم ـ وهو التعطيل والالحاد‏.‏


Dan di antara sandaran usul terbesar yg di jadikan pegangan kaum ittihad [allah menyatu dengan mahluk] dan kaum penyimpang yang mngklaim ahli tahqiq dan ahli marifat yaitu apa yang di sandarkan pada Nabi SAW,bahwa bekliau berkata:كان الله ولا شيء معه، وهو الان على ما عليه كان‏)‏‏. ‏; allah ada tanpa permulaan dan tidak ada sesuatu pun bersamaNya dan Dia Allah sekarang   tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ",dan adapun tambahan di sini yaitu perkataan: وهو الان على ما عليه كان‏)‏‏.‏ dan Dia Allah sekarang tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu' ,tambahan ini adalah dusta yang di buat buat atas Rasulullah SAW, telah sepakat ahli ilmu hadis bahwa itu maudu dan muhtalif,dan tidak ada dalam kitab kitab hadis,apakah kitab yang besar ataupun yang kecil dan tidak pernah di riwayatkan oleh seorang pun dari ahli ilmu sanad,tidak dalam hadis sahih atau pun dhoif,tidak dengan isnad majhul,dan sungguh yg berkata dengan perkataan tambahan itu adalah sebagian kaum jahmiyah akhir,maka mereka mengambil perkataan itudengan akhir jahmiyah yaitu menafikan sifat allah dan menyimpang. 


Lihat bahwa yang di maksud tambahan oleh ibnu taemiyah adalah pada kalimatوهو الان على ما عليه كان ‏)‏‏.‏; dan Dia Allah sekarang  tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu" ,DAN bukan keseluruhan matan hadis tersebut merupakan penambahan.

Dan makin menguatkan akan batalnya apa yang di maksdud oleh albani atas klaimnya di atas,yaitu perkataan Ibnu hajar dalam fathul bari 6/333; 

: "وفي رواية غير البخاري (ولم يكن شيء معه)، والقصة متحدة فاقتضى ذلك أن الرواية وقعت بالمعنى"


: Dalam riwayat selain riwayat imam bukhari ada dengan lafad pada Nabi SAW,bahwa bekliau berkata:كان الله ولا شيء معه Allah ada tanpa permulaan dan tanpa sesuatu [معه] bersamaNya ,dan qisahnya adalah satu maka dengan hal itu menunjukan bahwa riwayat itu sama maknanya.
Malah ibnu taemiyah sendiri telah menisbatkan riwayat tersebut kepada imam albukhari dalam beberapa tempat dalam kitabnya as sofadiyah 1/15 


Maka jelaslah kacaunya hujjah mereka,dan memakai hujjah bukan pada tempatnya alias dusta atas nama ulama,itu di lakukan mereka  utk menafikan dalil hadis bahwa Allah ada tanpa permulaan dan tidak ada sesuatu pun bersamaNya [ada tanpa tempat dan arah] karena arah dan tempat termasuk  syaiun; sesuatu yang di ciptakanNya...

DiNuqilkan Oleh : Bagus Rangin ~ Kertajati-Majalengka

pucukpucuk Agan sedang membaca artikel tentang: Bantahan atas orang yang mengingkari hadis; “Allah ada pada azali dan tidak ada sesuatu bersama-Nya”. Silakan agan copy dan paste atau sebarluaskan artikel ini jika dinilai bermanfaat,Ane juga menyediakan buku terjemahan kitab yang membantah wahabi: 1. buku "bid'ah mahmudah dan bid'ah idhafiyah antara pendapat yang membolehkan dan yang melarang" terjemah dari kitab: albid'atul mahmudah wal bid'atul idhafiyah bainal mujiziina wal maniin" karya Syaikh abdul fattah Qudais Al Yafi"i, 2.Terjemah kitab ‘At Tabaruk Bi As Sholihin Baina Al Muzijiin wa Al Maani’in: Mencari Keberkahan Kaum Sholihin Antara Pendapat yang Membolehkan dan yang Melarang, hub admin: hp/WA 0857-5966-1085.syukron :

*** Dapatkan buku terjemah disini ***

Share this article :

+ komentar + 8 komentar

13 Juli 2012 pukul 14.27

Bismillaah,.

Ikhwaani Fillaah 'Azzakumullaahu Jamii'ah

Ahli bid’ah bukanlah 'Ulama,maka kita WAJIB MEMBANTAHNYA ;

Al-Imam Ibnu Abdil Barr berkata :

“ Telah sepakat para ahli fiqh dan atsar dari seluruh penjuru
negeri bahwasanya ahli kalam, ahli bid’ah dan kesesatan,
mereka semua tidak termasuk golongan ulama, karena
ulama hanyalah ahli fiqh dan atsar, mereka bertingkat-
tingkat sesuai dengan tingkatan mereka dalam keahlian,
ketelitian, dan pemahaman “.

( Lihat Jami’ Bayanil Ilmi 2/96 )

13 Juli 2012 pukul 14.31

Bismillaah,.,

Ikhwaani Fillaah 'Azzakumullaahu Jamii'an,,

Begitu gencarnya Kaum ASWAJA' mereka mendakwahkan
aqidah sesat JAHMIYAH dengan getolnya mereka mengatakan ;


" Allah Ada Tanpa Tempat Dan Arah "


Mereka Bermodal dua perkataan yang dinisbatkan kepada khalifah ke empat Ali radhiyallaahu 'anhu.


Dibawah inilah kalimat :


: وقد قال امير المؤمنين على رضي الله عنه

ان الله تعالىخلق العرش اظهارا لقدرته لا مكانا لذاته

“ Sesungguhnya Allah menciptakan arsy (makhluk Allah yang paling besar bentuknya) untuk menampakan kekuasaan-Nya bukan untuk menjadikan tempat bagi Dzat-Nya ”.


وقال ايضا : : كان الله ولا مكان، وهو الآن على ما عليه كان

“ Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ;[ ada tanpa tempat ] ".

****

13 Juli 2012 pukul 14.33

Ikhwaani Fillah,.,

Ketahuilah bahwa yang menjelaskan tentang perkataan di atas
itu TIDAK ADA ASAL-USULNYA ternyata bukan Syekh al Islam
Ibnu Taimiyah saja yang selalu disebut oleh kaum ASWAJA'
sebagai RUJUKAN ANDALAN KAUM SAWAH [ SALAFI WAHABI ].

Tapi Alhamdu Lillah Ulama Rujukan Andalan kaum ASWAJA'
Alkhafidz Abu Fadhl Ibnu Hajar al Asqalani malah JUSTRU
SANGAT MENDUKUNG PERNYATAAN IBNU TAIMIYAH BAHWA ;
PERKATAAN DI ATAS ADALAH PALSU.

Ibnu Hajar Berkata ;

: تنبيه

وقع في بعض الكتب في هذا الحديث كان الله ولا شيء معه وهو الآن

على ما عليه كان وهي زيادة ليست في شيء من كتب الحديث نبه

على ذلك العلامة تقي الدين بن تيمية

" PERINGATAN ;

" Terdapat pada beberapa kitab [ buku ] dalam periwayatan
hadits ini ;

[ أن الله قدر مقادير الخلائق قبل أن يخلق السماوات والأرض بخمسين

ألف سنة وكان عرشه على الماء ]

Yaitu kalimat ;

كان الله ولا شيء معه وهو الآن

على ما عليه كان

“ Allah ada tanpa permulaan dan tanpa tempat, dan Dia Allah sekarang (setelah menciptakan tempat) tetap sebagaimana pada sifat-Nya yang dulu ;[ ada tanpa tempat ] ".

ITU ADALAH KALIMAT TAMBAHAN YANG TIDAK PERNAH ADA
[ TERCATAT ] DALAM KITAB-KITAB HADITS.

Orang yang sangat Alim ; Taqiyuddin Ibnu Taimiyah telah memberikan penjelasan tentang masalah itu ".

Lihat ; FATH AL BARI JUZ.6 HAL.289.

Allaahu al Musta'aan,.,

JADI ASWAJA' JIKA KITA SEBUT ; ASOSIASI WAJAH JAHMIYAH
SUNGGUHLAH BENAR DAN TIDAK SALAH.

Mari para Ikhwaan Jamii'an kita SINGKAP DUSTA-DUSTA ASWAJA'.

Dan JANGAN LUPA JIKA ADA KELOMPOK YANG MENISBATKAN
KALIMAT INI KEPADA ALI MEREKA ADALAH KAUM SYI'I [ SYI'AH ].

13 Juli 2012 pukul 17.04

mana klarifikasi n bantahan anda atas note anda yang ana bantah???? ko cuma ngalor ngidull ga jelas

Anonim
14 Juli 2012 pukul 22.11

Jurus andalan wahabi, bila sudah terpojok maka dihubung-hubungkan dengan syiah


Selama ini wahabi selalu mengesankan bila sesuatu yang sama dikutip aswaja kebetulan sama dg syiah , maka itu adalah ucapannya syiah yang ditiru aswaja. Namun tidak adil untuk berpikir apa mungkin juga syiah lah yang sebenarnya meniru dari aswaja

Suatu kecerobohan bila hanya karena syiah ikut menisbatkan, maka yang namanya kebenaran akan jadi kebatilan

20 Juli 2013 pukul 23.26

kalo memang ALLAH ada tanpa tempat,, berarti ALLAH tidak ada donk? akhirat itu tempat,langit itu tempat,dunia itu tempat.kalo ALLAH ada tanpa tempat,,jadi sebenarnya dimanakah ALLAH? pasti dia akan menjawab ''ALLAH ada tanpa tempat''. inilah pemahaman berputar putar.

21 Juli 2013 pukul 19.06

Pada dasarnya apa yang anda katakan adalah berdasarkan analog berikut: "segala sesuatu yang telah dirasakan dan dilihat dalam kehidupan adalah fisik/jisim yg menempat, oleh karena itu segala sesuatu yang ada termasuk allah yg mencipta fisik/tempat itu pasti fisik dan menempat,dan selain fisik dan menempat maka tidak ada." Ini jelas bukan argumen logis, walau pun begitu, tetapi ini adalah inti dari argumen yang sering anda pakai, klaim ANDA ini hanya di dasarkan pada imajinasi yang terbatas pada apa yang telah di indra dan di alami dalam kehidupan ini BAHWA YG ADA ITU JISIM DAN MENEMPAT,lalu Pikiran ANDA merekam semua ini dalam pikiran,dan tdk mampu memanipulasi rekaman ini dengan cara yang berbeda sebagai konsep,shgga Kemampuan ANDA untuk meng konsep terbatas pada rekaman ini, dan setiap fakta yang tidak sejalan dengan rekaman ini sulit untuk di tangani dan di terima dalam pikiran , dan bahkan sering ditolak berdasarkan hal itu. Ini adalah batas pikiran kita....!! Dan iblis menggunakan untuk mengelabui orang dalam kepercayaan anthropomorphist. Dia membuat mereka berpikir bahwa apa tidak dapat dibayangkan DAN TANPA MENEMPAT itu tidak bisa ada, dan membuat mereka mengabaikan fakta bahwa imajinasi kita didasarkan pada seperangkat terbatas pengalaman sensorik, dan tidak mencakup semua yang ada dalam ciptaan, apalagi mencakup PENCIPTA SEMUA ITU, baca juga:
http://singkirkankepalsuan.blogspot.com/2012/01/jika-allah-ada-tanpa-arah-tempat-tidak.html

11 Agustus 2013 pukul 13.37

Daripada hadis Mu’awiyah bin al-Hakam:

فَقَالَ لَهَا: «أَيْنَ اللهُ؟»، قَالَتْ: فِي السَّمَاءِ. قَالَ: «مَنْ أَنَا؟»، قَالَتْ: أَنْتَ رَسُولُ اللهِ. قَالَ: أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤمِنَةٌ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bertanya kepadanya: Di mana Allah? Dia menjawab: di atas langit. Rasul bertanya: Siapa saya? Wanita itu menjawab: engkau adalah utusan Allah. Maka Nabi bersabda: ‘Bebaskan dia, kerana dia adalah seorang (wanita) beriman.” (Hadis Riwayat Muslim)

Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Imam asy-Syafi’i di dalam kitab al-‘Umm juz 5 halaman 298. Mengenai periwayatan Imam Asy-Syafi’i tersebut Imam Abu Utsman ash-Shobuni menyatakan di dalam kitabnya ‘Aqidatus Salaf Ashaabul Hadis:

وإنما احتج الشافعي رحمة الله عليه على المخالفين في قولهم بجواز إعتاق الرقبة الكافرة بهذا الخبر ، لاعتقاده أن الله سبحانه فوق خلقه ، وفوق سبع سماواته على عرشه ، كما معتقد المسلمين من أهل السنة والجماعة ، سلفهم وخلفهم ، إذ كان رحمه الله لا يروي خبرا صحيحا ثم لا يقول به . وقد أخبرنا الحاكم أبو عبد الله رحمه الله قال أنبأنا الإمام أبو الوليد حسان بن محمد الفقيه قال حدثنا إبراهيم بن محمود قال سمعت الربيع بن سليمان يقول سمعت الشافعي رحمه يقول : إذا رأيتموني أقول قولا وقد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم خلافه فاعلموا أن عقلي قد ذهب

“asy-Syafi’i rahimahullah berhujjah terhadap para penentang yang menyatakan bolehnya memerdekakan hamba kafir dengan khabar (hadis) ini kerana keyakinan beliau bahawa Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas makhluk-makhluk-Nya, dan di atas tujuh langit di atas ‘Arasy-Nya sebagaimana keyakinan kaum muslimin Ahli Sunnah wal Jama’ah sama ada yang terdahulu ataupun yang terkemudian, kerana beliau (asy-Syafi’i) tidaklah meriwayatkan khabar (hadis) yang sahih kemudian tidak berpendapat dengan (hadis) tersebut. Telah mengkhabarkan kepada kami al-Hakim Abu ‘Abdillah rahimahullah (dia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Abul Walid Hasan bin Muhammad al-Faqih (dia berkata) telah memberitakan kepada kami Ibrahim bin Mahmud dia berkata aku mendengar ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata: Aku mendengar asy-Syafi’i rahimahullah berkata: Sekiranya kamu melihat aku mengucapkan suatu ucapan sedangkan (hadis) yang sahih daripada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bertentangan dengannya, maka ketahuilah bahawasanya akalku telah hilang.

Posting Komentar

Jangan lupa Tulis Saran atau Komentar Anda

 
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger