tag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post7544406481725633668..comments2024-02-25T11:22:40.596+07:00Comments on SINGKIRKAN KEPALSUAN: Tafwidh, Apa Itu Tafwidh": Pembahasan dan Bantahan [1]Bagus Ranginhttp://www.blogger.com/profile/05112017673970320632noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post-57032579356274849362016-04-25T09:23:51.265+07:002016-04-25T09:23:51.265+07:00http://redzwang.blogspot.my/2012/03/menolak-fahama...http://redzwang.blogspot.my/2012/03/menolak-fahaman-tajsim.htmlLenggang Kangkunghttps://www.blogger.com/profile/08109704553203542561noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post-79723930899909540922014-09-28T13:18:21.998+07:002014-09-28T13:18:21.998+07:00Simak penjelasan dri Al Imam Al Hafidz Ibnu Abdilb...Simak penjelasan dri Al Imam Al Hafidz Ibnu Abdilbar ( 368 H ) dlm kitab nya At Tamhiid juz 7/ 145 :<br />Ahlu Sunnah sepakat utk menetapkan seluruh sifat2 ( Allah ) yg trdapat didalm Al Quran dan As sunnah, mengimaninya dan membawa sifat2 tsb kpd makna yg sebenarnya, bukan kpd majaz. Namun mrk tdk mentakyifnya sedikitpun thd sifat2 tsb. Tdk pula membatasinya dgn sifat2 yg sempit ( terkungkung ).<br />Abu Utsman Isma'il Ash Shobuuni ( 449 H ) dlm kitabnya " Aqidatus Salaaf Ashaabil Hadiits " <br />" Dan bgtu pula mrk ( kaum salaf ) mngatakan ( menetapkan ) brkaitan dgn seluruh sifat2 yg disebutkan di dlm Al Quran dn dibawa oleh kabar2 yg shahih, berupa : sama', bashor, 'ain, wajh, ilmu, quwwah, qudrah, 'izzah, udzmah, irodah, masyi'ah, quol, kalam, ridho, sukht, hayyah, yaqdzoh, farh, dhohak dan yg lainnya ( mrk menetapkannya ) dgn tdk adanya penyerupaan ( tasybih ) sedikitpun dri sifat2 tsb dgn sifat2 makhluk. Bahakan pdnya mrk berhenti pd apa yg dikatakan Allah ta'ala dn apa yg dikatakan Rasul Nya shallallohu 'alaihi wa sallam dgn tdk menambahkanya, tdk mentakyifnya, tdk mentasybihnya, tdk mentahrifnya, tdk merubahnya , tdk mnghilangkan lafadz khabar dri yg diketahui bngsa Arab, tdk memalsukannya dgn ta'wil yg mungkar, dan membiarkannya atas makna dzahirnya serta mnyerahkan ilmu nya kpd Allah ta'ala. Dan mrk pun menetapkan bahwa tdk ada yg mngetahui ta'wil nya kecuali Allah."Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02823475855220658988noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post-86887229666822177732014-09-28T13:13:20.434+07:002014-09-28T13:13:20.434+07:00Adalah suatu kekeliruan jika manhaj Tafwidh ( hnya...Adalah suatu kekeliruan jika manhaj Tafwidh ( hnya menerima lafadz tanpa makna ) dikatakan sebagai manhaj salafus shaleh.<br />Al Imam Adz Dzahabi Asy Syafi'i dlm kitabnya Al 'Uluw hal 532, ketika menceritakan biografi Al Qodhy Abu Ya'la, beliau berkata : <br />Kalangan muta'akhirun dri Ahli Nadzor yakni Ahli Kalam, mrk mengatakan suatu perkataan yg tdk ada seorangpun yg aku ketahui ada yg mendahului pernyataan tsb. Mrk mngatakan : sifat2 ini biarkan sebagaimna datangnya ( ykni biarkan apa adanya ) dan tdk boleh dita'wil dgn suatu keyakinan bahwa dzohir dri maknanya bukanlah yg dimaksud."<br />Al Imam Adz Dzahabi mnjelaskan bahwa manhaj tafwidh adalah bidah nya kaum muta'akhirin dri kalangan ahli kalam, krn sblm mrk tdk ada seorangpun yg mnyatakan demikian. Ini sbg bentuk pengingkaran dri beliau bahwa manhaj tafwidh itu manhaj yg disandarkan kpd salafu shaleh.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02823475855220658988noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post-28409049901200205062014-09-28T13:10:51.060+07:002014-09-28T13:10:51.060+07:00Permasalahanya apakah yad, wajh, rijl , istiwaa...Permasalahanya apakah yad, wajh, rijl , istiwaa', nuzul dn sifat Allah lainya yg disebutkan dlm Al Quran dn Assunnah trmasuk lafadz bhs Arab atw bukan ? Klw dikatakan bukan lafadz bhs Arab, maka tdk ada prdebatan lgi diantara kita, krn sdh brbeda pijakan.Namun prtanyaanya knpa Allah dn Rasul Nya mngungkapkanya ke dlm lafadz bhs Arab ? Knpa tdk mnggunakan lafdz yg majhul ? Spt bbrp lafdz dlm Al Quran yg lafadz nya majhul, spt pd kbanyakan awal surat. Atw knpa ga dgn bhs Ajam ?<br />Tapi kalau dikatakan bhw yad, wajh , rijl dn yg lainnya adalah lafadz bhs Arab, maka kita sepakat. Dan kita sepakat pula bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman :<br />" Dan sesungguhnya ( Al Qur an ) ini benar2 diturunkan oleh Rabb semesta alam. Yang dibawa oleh Ruhul Amin ( Jibril ). Kedalam hatimu ( Muhammad ) agar engkau termasuk org yg memberi peringatan. Dengan bhs Arab yg jelas ! " ( QS. Asy Syu'aro' : 192 - 195 )<br />Maka ketika Allah dn Rasul Nya mngungkapkan Kalam Nya dlm lafadz bhs arab kpd manusia, maka lafadz tsb maklum ( bsa di mngerti dn diketahui ) makna dzahirnya secara mutabaadiroh ( spontan/ scara otimatis ) oleh bangsa Arab sbg konsekwensi dri ayat diatas.<br />Dan inilah yg dipahami salafus shaleh, sehingga ketika mrk mnghadapi lafadz2 ttg sifat Allah mrk mbgatakan " biarkan sebagaimana datangnya ," .Maksudnya biarkan apa adanya dgn mkna dzahir yg sdh menempel pdnya dan sdh dimaklumi. Krn itulah Imam Malik mngatakan Istiwaa' itu maklum ghoiru majhuul.<br />Kayfiyah nya majhul ghoiru ma'qul<br />Dan klw lafadz tsb dri bhs Arab tpi maknanya ga diketahui, maka sdh mengingkari Firman Allah diatas. Sbb mustahil lafadz2 yg diambil dri kosa kata bhs Arab yg trdapat di dlm Al Quran dn As Sunnah kosong dri makna yg diketahui.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/02823475855220658988noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post-40524003240485268632014-05-12T10:08:44.989+07:002014-05-12T10:08:44.989+07:00tidak perlu bahasa bunga dan permata, langsung saj...tidak perlu bahasa bunga dan permata, langsung saja pada permasalahannya.. kesederhanaan itu ciri ahlussunah bahkan dalam tulisan. <br />saya bukan asy'ari bukan juga wahabi. bagi ustadz-ustadz yang hanya memperdalam permasalahan asma dan sifat Allah dan tidak menyerahkan pemaknaannya sesuai dengan pemahaman Rasulullah dan para Sahabat, atau terus menggali seperti orang Yahudi diberi perintah menyembelih sapi, malah bertanya dan terus bertanya yang akhirnya menyulitkan sendiri dan membingungkan umat, kalian semua orang yang hizbiyyah.. membela kelompok sendiri..tidak punya pendirian, terbawa isu tanpa cek asalnya dari mana. cukup dengan tahu itu perkataan ulama..padahal ulama juga manusia.. semua ulama berbuat kesalahan. hanya salafussalih dan ulama yang bersandar kepada mereka yang mengikuti Ahlus sunnah yang sebenarnya. ulama yang menciptakan metodologi penelitian yang secara tidak sadar berdasarkan metode mu'tajilah (warisan yunani), hanya membuat fragmen pada persatuan umat. metode mereka menimbulkan fanatisme orang yang hanya mencintai dan mengagungkan logika guru mereka dan mereka sendiri... kembalillah kepada yang terdahulu,..bukan yang terbaru... lihatlah kurun waktu mereka yang kita ikuti.. hati-hati pada masa setelah imam yang 4. Purnamahttps://www.blogger.com/profile/11574758751748538276noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3879268506229783683.post-71910394837750127882012-10-27T10:37:18.900+07:002012-10-27T10:37:18.900+07:00Assalamualaikum Ustd Ane Izin Share ya mksh .. www...Assalamualaikum Ustd Ane Izin Share ya mksh .. www.almagrub.wordpress.com jgn lp mampir di blog ane Anonymousnoreply@blogger.com